Kehamilan Tak Kunjung Datang? Saatnya Melakukan Tes Kesuburan

Jika Kamu dan pasangan mencoba untuk memiliki momongan tetapi kehamilan belum berhasil, Kamu sebaiknya melakukan tes kesuburan. Tes kesuburan sebaiknya dilakukan jika kamu dan pasangan sudah melakukan hubungan seks secara teratur tanpa alat kontrasepsi selama 12 bulan namun belum pernah hamil. Jika usia wanita di atas 35 tahun, tes kesuburan bisa dilakukan setelah 6 bulan.

Baca Juga: Hati-hati, Ini Dampak Buruk Berat Badan Rendah Terhadap Kesuburan

Tes kesuburan sebaiknya dilakukan suami istri. Apa saja yang diperiksa atau ditanyakan dokter saat menjalani tes kesuburan?

Kondisi kesehatan dan riwayat penyakit

Dokter akan menanyakan tentang:

  • Obat-obatan yang sedang dan pernah Kamu minum
  • Apakah Kamu merokok, minum alkohol, makan atau minum sesuatu yang mengandung kafein, atau menggunakan obat-obatan terlarang
  • Apakah Kamu sering terpapar bahan kimia, racun, atau radiasi di rumah atau tempat kerja

Kehidupan seksual

Pertanyaan yang diajukan misalnya:

  • Seberapa sering kalian berhubungan seks?
  • Riwayat penggunaan alat kontrasepsi kamu dan pasangan
  • Apakah memiliki riwayat penyakit menular seksual
  • Apakah ada masalah yang berkaitan dengan hubungan seks

Pola Menstruasi

Pola dan siklus menstruasi penting diketahui saat merencanakan kehamilan. Dokter akan mencari tahu hal-hal berikut ini:

  • Apakah Kamu pernah hamil sebelumnya?
  • Bagaimana pola dan siklus menstruasi selama setahun terakhir?
  • Apakah Kamu mengalami menstruasi yang tidak teratur dan terlewat atau mengalami bercak di antara periode menstruasi?
  • Apakah menstruasi tidak normal misalnya darahnya berupa gumpalan besar?

Penggunaan kontrasepsi

Dokter juga akan menanyakan riwayat penggunaan metode kontrasepsi, jika pernah menggunakannya di masa lalu.

  • Metode kontrasepsi apa yang pernah Kamu gunakan?
  • Pernahkah menemui dokter untuk masalah infertilitas, dan apakah pernah menjalani terapi kesuburan?

Setelah mengetahui semua informasi tersebut, dokter akan mengidentifikasi masalah yang mungkin menyebabkan gangguan kesuburan.

Setelah itu biasanya akan dilakukan serangkaian tes pada istri untuk memastikan ovulasi tidak mengalami gangguan, dengan pemeriksaan hormonal atau pemeriksaan fisik kondisi indung telur menggunakan USG.

Setelah itu dilakukan tes organ reproduksi meliputi pemeriksaan rahim, saluran tuba, dan ovarium yang harus berfungsi dengan baik. Seluruh rangkaian pemeriksaan umumnya menggunakan USG transvaginal, yaitu USG yang dimasukkan ke dalam vagina dan mendekatkannya ke organ panggul. Tes ini sangat aman, jadi kamu tidak perlu khawatir.

Pada suami akan dilakukan tes kesuburan berupa kondisi testis dan kesehatan sperma. Namun kamu dan suami mungkin tidak perlu menjalani semua tes ini. Dokter akan mendiskusikan mana yang terbaik. Setelah pengujian selesai, sekitar 85% pasangan akan menjalani terapi kesuburan yang jenisnya tentu berbeda untuk setiap pasangan.

Baca Juga: Keputihan Dapat Mengganggu Kesuburan Wanita

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

10 Solusi Cegah Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini merupakan problem seksual paling banyak dikeluhkan pria. Berbagai metode pengobatan tersedia dari perubahan pola hidup hingga terapi medis.

Baca Juga: Mikronutri untuk Cegah Ejakulasi Dini

Ada berbagai aspek yang mempengaruhi terjadinya ejakulasi dini, termasuk kemampuan seksual individu yang bersangkutan. Berikut 10 strategi meningkatkan kinerja seksual guna meminimalisir dampak ejakulasi dini:

  1. Gunakan kondom
    Salah satu fungsi kondom bagi penderita ejakulasi dini adalah mengurangi rangsangan sehingga menunda ejakulasi. Pilih kondom dengan kualitas terbaik, kuat dan berstandar internasional seperti Sutra atau Fiesta yang sudah teruji standar mutu internasional (ISO 4074). Pilih kondom dengan kualitas terbaik tanpa harus mengurangi kenikmatan berhubungan.
  2. Gunakan lubricant yang berkualitas
    Untuk menjaga performa pria, gunakan pelumas atau lubricant berkualitas seperti Sutra Lubricant Gel yang aman digunakan, tidak berbekas dan berbau, serta berbahan dasar air sehingga mudah dibersihkan. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah pilih lubricant yang menjaga organ intim wanita sehingga tidak iritasi saat berhubungan.
  3. Kurangi kecemasan
    Salah satu pemicu terjadinya ejakulasi dini adalah kecemasan berlebihan akan ketidakmampuan menunjukkan performa di ranjang. Ketika merasa tertekan, tenangkan diri terlebih dahulu, ingat bahwa pasanganmu jauh lebih penting dari sekadar orgasme. Redam kecemasan, lakukan semaksimal mungkin, tanamkan dalam diri bahwa saya mampu membahagiakan pasangan. Mindset ini penting sebagai motivasi diri.
  4. Abaikan ejakulasi dini
    Karena pentingnya mindset, pahami bahwa berhubungan seksual bukan sekadar mencapai orgasme melainkan refreshing, membangun keintiman dengan pasangan, pemenuhan kebutuhan biologis hingga implementasi kasih sayang. Dengan begitu, tak ada tempat untuk ejakulasi dini melintas di benak. Bicarakan hal ini dengan pasangan sehingga ia mau memahami, hal ini penting guna mengurangi dampak psikologis dari ejakulasi dini.
  5. Alihkan pikiran
    Ketika kamu mulai tertekan atau bahkan ketika sangat bersemangat untuk mencapai klimaks, segera alihkan pikiran pada hal-hal lain di luar urusan seks. Misalnya soal sepak bola, traffic lalu lintas atau hal lain yang jauh dari urusan ranjang. Setelah 5-10 menit mengalihkan pikiran, silakan kembalikan konsentrasi pada pasangan. Hindari memikirkan apapun yang membuat stress atau membuat kamu kehilangan hasrat seksual.
  6. Ubah posisi
    Beberapa posisi memberikan sedikit rangsangan terutama pada bagian yang sensitif, hal ini baik untuk mencegah terjadinya ejakulasi dini. Jangan ragu mengubah posisi, bersikap pasif dan biarkan pasanganmu mengambil alih kendali. Hindari posisi yang memicu terjadinya ejakulasi dini.
  7. Perlambat tempo
    Lakukan pelan-pelan, jangan tergesa-gesa. Memperlambat tempo sangat baik mencegah terjadinya ejakulasi dini. Ketika mendekati ejakulasi, perlambat gerakan, ubah posisi tubuh atau istirahat sejenak.
  8. Fokus foreplay
    Sekalipun terjadi ejakulasi dini, dengan foreplay lebih lama, kamu dan pasangan lebih bisa menikmati, membuat lebih intim dan lebih perhatian sehingga hal ini sebagai kompensasi meminimalisir dampak buruk dari ejakulasi dini yang terjadi.
  9. Latihan kegel
    Perkuat otot dengan latihan kegel. Kekuatan fisik sangat menentukan performa di ranjang. Otot yang kuat dapat mengontrol ejakulasi dini dengan lebih baik. Bukan cuma wanita, kamu juga perlu latihan kegel untuk memperkuat otot di area intim.
  10. Jangan berkecil hati
    Jangan kalah dengan ejakulasi dini. Ketahuilah, seks bukan sekadar melampiaskan hasrat biologis melainkan juga bermanfaat untuk kesehatan secara umum seperti stress healing hingga mengurangi risiko terjadinya kanker prostat. Ada banyak cara membahagiakan pasangan selain mencapai orgasme.

Baca Juga: Lima Alasan Mengapa Ejakulasi Dini Sulit Disembuhkan

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Pertanyaan Wajib Soal Keputihan Saat Konsultasi ke Dokter

Jika kamu mengalami keputihan yang cukup mengganggu, jangan tunda lagi untuk berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan diagnosa yang tepat dan terapi yang benar.

Yang perlu dicamkan adalah, jangan mendiagnosis secara sepihak, apalagi mengobati diri sendiri tanpa intervensi ahli. Sebab hal tersebut hanya akan menambah masalah baru dan memperburuk keadaan.

Baca Juga: Keputihan Kerap Kambuh, Ini Sebabnya!‎

Ingat, keputihan yang tidak normal sekalipun dan sangat mengganggu aktivitasmu itu, sejatinya bisa diatasi. Jadi, tunggu apa lagi? Segera konsultasi ke dokter ahli yang kompeten.

Nah, sebelum kamu membuat janji temu dengan dokter, ini bekal pertanyaan yang wajib kamu ajukan saat berhadapan dengan dokter nanti:

  1. Apa kemungkinan penyebab keputihan yang saya alami ini?
  2. Apakah saya membutuhkan tes, seperti tes untuk penyakit menular seksual? Apa arti tes tersebut?
  3. Berdasarkan gejala yang saya alami, pengobatan apa yang dokter rekomendasikan dan seberapa efektif hasilnya?
  4. Apa dampaknya jika keputihan ini tidak segera diatasi?
  5. Seberapa besar peran pasangan saya terhadap kondisi ini?
  6. Apakah pasangan saya wajib memeriksakan diri dan membutuhkan pengobatan?
  7. Apakah aman bagi saya berhubungan seks dengan kondisi keputihan seperti ini?

Di luar tujuh point tersebut, bisa saja pertanyaan akan berkembang saat konsultasi berlangsung sesuai penjelasan yang disampaikan. Jangan ragu untuk menanyakan hal-hal yang masih mengganjal terkait kondisi keputihan yang kamu alami. Manfaatkan kesempatan berkonsultasi sebaik-baiknya. Sebagai pasien, kamu berhak mendapatkan penjelasan yang konkret. Dokter akan memberikan jawaban yang kamu inginkan.

Baca Juga: Kenali Keputihan yang Normal Saat Hamil‎

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Menstrual Cup vs Pembalut, Pilih Mana?

Yuk kita kupas tuntas kelebihan serta kekurangan menstrual cup dan pembalut.

Saat ini pilihan alat bantu menstruasi tidak hanya pembalut dan tampon, karena sekarang sudah ada menstrual cup. Di Indonesia sebagian besar perempuan masih menggunakan pembalut karena dianggap cara pakainya sangat praktis. Tapi belakangan semakin banyak perempuan Indonesia yang mencari tahu, bahkan tertarik untuk mencoba mengganti penggunaan pembalut ke menstrual cup. Alasan terbesarnya adalah karena bisa dipakai berulang kali.

Baca Juga: Ini Perbandingan Menstrual Cup dengan Pembalut dan Tampon‎

Meski menjadi alternatif baru, sebenarnya menstrual cup atau cawan menstruasi ini sebenarnya sudah ada sejak 1932. Adalah seorang perempuan Bernama Leona Chalmers yang kemudian menyempurnakan bentuknya. Seperti namanya, menstrual cup bentuknya seperti cawan atau cangkir berbentuk lonceng yang fungsinya adalah menampung darah menstruasi. Pemakaiannya dengan cara memasukkannya ke dalam vagina.

Lantas manakah diantara keduanya yang terbaik? Semuanya kembali kepada keputusan kamu. Karena memilh alat bantu menstruasi harus sesuai kebutuhan serta kondisi tubuh kamu. Ini mengapa pilihan sangat bersifat personal. Tapi untuk membantu kamu mendapat gambaran umum tentang keduanya, mari kita kupas apa saja yang menjadi kelebihan serta kekurangan dari dua alat bantu menstruasi ini.

Kelebihan dan kekurangan pembalut biasa:

Kelebihan dan kekurangannya

  • Cara pakainya praktis, cukup ditempelkan di celana dalam. Ada beragam jenis pembalut, mulai dari yang bersayap, pembalut tipis, pembalut tebal, sampai pembalut untuk malam hari. Kamu bisa memilih sesuai deras atau tidaknya darah menstruasi yang keluar serta yang nyaman untuk dipakai meski kamu aktif bergerak.
  • Material utama dari pembalut biasa adalah selulosa yang adalah serat sintetis yang berfungsi untuk menyerap cairan, dalam hal ini darah menstruasi. Hanya saja dalam pembuatannya, selulosa ini harus melalui proses bleaching atau pemutihan. Penggunaan bleaching inilah yang harus diawasi agar tidak mengganggu kesehatan organ reproduksi.
  • Pembalut harus diganti secara reguler yaitu sekitar 3-4 jam sekali karena daya tampungnya yang terbatas.
  • Bantalan pembalut bersentuhan langsung dengan kulit vagina, sehingga berpotensi menimbulkan rasa gatal serta iritasi. Karena butuh waktu untuk menyerap darah menstruasi, inilah yang kemudian mempengaruhi pH di sekitar vagina.
  • Limbah pembalut sulit terurai karena mengandung plastik. Alhasil membuat tanah jadi sangat tercemar.
  • Harganya lebih ekonomis dan mudah didapatkan.

Kelebihan dan kekurangan menstrual cup:

Kelebihan dan kekurangannya

  • Bisa dipakai berulang kali dan cara membersihkannya pun sangat praktis. Setelah membuang darah menstruasi yang tertampung, kamu harus mencuci menstrual cup di bawah air mengalir. Setelah bersih, menstrual cup siap untuk digunakan lagi.
  • Bahan materialnya lateks atau silikon sehingga mudah dibersihkan dan penyimpanannya pun praktis. Hanya saja untuk kamu yang punya alergi terhadap kedua material ini, sebaiknya jangan menggunakan menstrual cup karena bisa memicu terjadinya toxic shock syndrome (TSS) atau sindrom keracunan yang bisa mengancam nyawa.
  • Karena pemakaiannya di dalam vagina maka butuh waktu untuk menemukan trik memasukkan serta mengeluarkan menstrual cup.
  • Adapun durasi pemakaiannya antara 8-10 jam, bahkan maksimal bisa sampai 12 jam. Tapi lebih baik menggunakannya sekitar 8 jam untuk menjaga kebersihan area kewanitaan.
  • Harga menstrual cup berkisar antara Rp 50 ribu sampai Rp 500 ribu. Memang terasa lebih mahal, hanya saja tidak seperti pembalut yang kamu harus beli setiap bulannya dan dalam sehari bisa menghabiskan 6-8 pembalut, maka menstrual cup menjadi lebih ekonomis. Apalagi masa pakai menstrual cup bisa sampai 10 tahun. Jadi hitung-hitung ‘investasi’ di depan.

Apapun alat bantu menstruasi yang kamu pilih, tetaplah ingat untuk selalu menjaga area kewanitaan. Karena menstruasi membuat area kewanitaan menjadi lebih sensitif, jika tidak rajin mengganti pembalut atau mengeluarkan darah menstruasi yang tertampung di menstrual cup maka kamu berisiko mengalami iritasi atau bahkan infeksi.

Untuk pembersih kewanitaan, pilihlah yang terbukti secara klinis aman untuk organ reproduksi. Atau jika kamu juga mencari pembersih kewanitaan yang punya manfaat tambahan seperti bisa mengencangkan area kewanitaan, maka pilihlah Andalan Feminine Care Revitalize Intimate Wash.

Baca Juga: Saatnya Ganti Pembalut dengan Menstrual Cup

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Ketika Menstrual Cup Berbau dan Bernoda, Apa yang Harus Dilakukan?

Penting untuk selalu mensterilisasi menstrual cup di setiap akhir siklus menstruasi agar bisa dipakai dalam jangka panjang.

Jika bicara tentang menstrual cup atau cawan menstruasi maka yang terlintas di kepala adalah ‘investasi’ jangka panjang. Kok investasi? Karena bisa dipakai berulang kali maka artinya kamu tidak perlu menyetok banyak menstrual cup, 1-2 saja sudah cukup kok. Apalagi menstrual cup dibuat dari silikon yang artinya masa pakainya bisa sangat panjang, yaitu sekitar 5-8 tahun. Meski terasa mahal ketika beli pertama kali tapi dengan masa pakai yang panjang maka menstrual cup jauh lebih ekonomis dibanding pembalut atau tampon.

Baca Juga: Menjawab Pertanyaan Apakah Perawan boleh Memakai Menstrual Cup‎

Tapi masa pakai yang panjang bukan berarti menstrual cup kamu tidak bisa mengalami perubahan warna atau bahkan menimbulkan aroma tidak sedap. Hal ini bisa terjadi karena menstrual cup tidak dibersihkan dengan baik, serta kamu tidak rajin untuk mensterilisasikan setiap kali siklus menstruasi berakhir. Membersihkan dan mensterilisasi adalah kunci untuk mengoptimalkan masa pakai menstrual cup yang panjang.

Jika menstrual cup berbau atau bernoda artinya tidak bisa dipakai sama sekali? Jangan langsung patah semangat, berikut pertolongan pertama yang bisa kamu lakukan agar menstrual cup tetap aman untuk dipakai kembali. Berikut analogi situasi yang bisa jadi memengaruhi kualitas menstrual cup kamu dan cara mengatasinya.

Ketika menstrual cup berbau.

Sebenarnya setiap vagina punya aroma khasnya dan ini berbeda dari satu orang dengan yang lainnya. Bisa jadi aroma ini menempel pada menstrual cup, tapi akan otomatis hilang ketika kamu membersihkannya di bawah air mengalir. Yang harus kamu waspadai adalah ketika menstrual cup mengeluarkan aroma asam seperti cuka. Ini pertanda kalau kamu memakainya terlalu lama.

Memang menstrual cup bisa dipakai hingga 12 jam, tapi akan lebih baik jika durasi pemakaiannya 4-8 jam. Agar aroma darah menstruasi tidak menempel terlalu lama di menstrual cup. Lalu jangan juga mencucinya dengan air panas, karena ini bisa membuat aromanya menempel di menstrual cup. Lebih baik bilang dengan air dingin terlebih dahulu, baru bilang dengan air hangat. Di malam hari, gunakanlah sikat gigi ketika membersihkan menstrual cup. Tujuannya untuk memastikan tidak ada sisa darah menstruasi yang menempel. Pilihlah sikat gigi yang berbulu lembut dan gosoklah seluruh permukaan menstrual cup secara perlahan. Penting juga dilakukan adalah mensterilisasi menstrual cup di akhir siklus menstruasi kamu agar benar-benar bersih serta bebas aroma saat hendak dipakai kembali.

Ketika menstrual cup bernoda atau berubah warna.

Seiring masa pemakaian, menstrual cup akan mengalami perubahan warna tapi tidak signifikan. Ini bisa diantisipasi dengan selalu mensterilisasi menstrual cup di akhir siklus menstruasi. Lalu bagaimana jika kamu baru saja menyadari ada noda menempel di menstrual cup?

Jangan panik, karena materialnya silikon, ini membuat menstrual cup lebih mudah dibersihkan. Jika memang diperlukan, sama seperti mengatasi menstrual cup yang berbau, kamu bisa membersihkannya dengan bantuan sikat gigi. Tapi jika perubahan warna menstrual cup sangat terlihat jelas, maka ini artinya kamu harus menggantinya dengan yang baru.

Ketika ada bercak putih di menstrual cup.

Jika kamu mensterilisasi menstrual cup dengan cara merendamnya di air mendidih, coba amati apakah ada seperti bercak putih di salah satu bagiannya? Jika iya, itu normal. Itu mengapa ketika merendamnya, cobalah untuk membalik-balikkan menstrual cup agar air panasnya mengenai seluruh permukaan dengan merata. Apakah bercak putih itu tidak bisa dihilangkan? Bisa. Caranya dengan membilasnya di air mengalir.

Ketika menstrual cup terjatuh di toilet umum.

Bila ini yang terjadi, ingatlah untuk jangan langsung memakainya. Ada beberapa situasi yang harus menjadi perhatian. Jika menstrual cup terjatuh ke dalam air bersih yang ada di toilet rumah, maka kamu hanya perlu merendamnya di air panas atau mensterilisasi sebelum dipakai lagi.

Tapi jika menstrual cup jatuhnya masuk ke kloset tempat buang air kecil atau air besar, terutama di toilet umum, maka lebih baik kamu tidak menggunakannya lagi. Meski sudah disterilisasi, tetap ada risiko bakteri menempel di permukaan menstrual cup.

Pada prinsipnya sangatlah penting untuk selalu menjaga kebersihan menstrual cup setiap kali akan dipakai dan mensterilisasinya sebelum disimpan. Karena jika menstrual cup kamu tidak dalam kondisi yang benar-benar bersih maka risiko terjadinya infeksi saat pemakaian menjadi lebih tinggi. Lalu agar ph area kewanitaan tetap terjaga dengan baik selama menstruasi, rutinlah membersihkannya dengan Andalan Feminine Care, minimal sehari sekali.

Baca Juga: Jangan Percaya kalau Ada yang Bilang Menstrual Cup Bikin Vagina Longgar

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Jangan Sepelekan Perdarahan di Luar Menstruasi, Bisa Jadi Tanda Bahaya

Perdarahan di luar menstruasi bisa disebabkan oleh kondisi serius, misalnya kanker.

Umumnya menstruasi berlangsung selama 2-7 hari, meski bisa juga lebih lama. Di luar periode ini, bisa juga terjadi perdarahan pada vagina. Ini disebut perdarahan diluar menstruasi, atau spotting. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Ada yang berbahaya, ada pula yang tidak.

Baca Juga: Proses Terjadinya Menstruasi Melewati 4 Tahapan Berikut Lho!

Penyebab perdarahan di luar menstruasi yang tidak berbahaya misalnya: mengkonsumsi kontrasepsi hormonal, yaitu pil, suntik, susuk, IUS, atau kontrasepsi darurat. Bisa juga terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim. Atau, vaginamu kering sehingga terjadi luka saat bersenggama. Keguguran juga bisa menimbulkan perdarahan. Bila terjadi di awal kehamilan umumnya tidak berbahaya. Namun ada baiknya kamu ke dokter, untuk tindakan kuret diperlukan. Juga untuk menilai apa penyebab keguguran, sehingga bisa dilakukan tindakan untuk mencegahnya terjadi lagi.

5 Sebab Perdarahan di Luar Menstruasi yang Berbahaya

Selain penyebab yang telah disebutkan, perdarahan di luar menstruasi bisa pula merupakan tanda dari kondisi serius. Misalnya 5 di bawah ini.

  1. Endometriosis
    Endometriosis bisa menyebabkan perdarahan di luar menstruasi, nyeri haid hebat, dan darah haid yang begitu banyak. Jangan abaikan tanda-tanda ini ya, Ladies, karena endometriosis bisa mengganggu kesuburan. Makin lama endometriosis didiamkan, akan semakin berat dan makin sulit ditangani.
  2. Kehamilan di Luar Kandungan
    Perdarahan akibat kehamilan diluar kandungan atau kehamilan ektopik biasanya ringan, tapi disertai nyeri panggul. Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang dibuahi malah menempel di tuba falopi, bukannya dinding rahim. Bila sel telur tersebut terus tumbuh, tuba falopi bisa pecah. Ini adalah kondisi darurat, yang butuh segera ditangani oleh dokter. Segeralah ke UGD bila mengalami gejala: nyeri berat pada panggul atau perut bawah yang disertai perdarahan, nyeri bahu, dan pusing yang teramat sangat. Kondisi ini juga bisa menyebabkan pingsan dan syok.
  3. Kanker

    Perdarahan di luar menstruasi bisa juga tanda adanya kanker serviks (leher rahim), atau kanker rahim. Pada kanker serviks, perdarahan juga bisa terjadi setelah berhubungan seks. Gejala lain misalnya nyeri/rasa tidak nyaman saat bersenggama, atau keputihan yang berbau tidak sedap. Kanker serviks bisa dialami oleh perempuan muda maupun tua; paling sering di usia 35-44 tahun.

    Adapun kanker rahim, umumnya mengenai perempuan usia 50 tahun ke atas. Untuk itu, perlu waspada bila ibu, tante, atau kakak yang sudah menopause, tiba-tiba “mens” lagi. Tak jarang, itu adalah gejala kanker rahim. Pada perempuan yang belum menopause, bisa terjadi perdarahan di luar menstruasi.

  4. Infeksi
    Perdarahan di luar menstruasi juga bisa mengindikasikan adanya infeksi pada organ-organ reproduksi. Salah satunya infeksi menular seksual oleh chlamydia. Waspadai pula kemungkinan penyakit radang panggul, yang bisa menimbulkan jaringan parut pada organ di rongga panggul.
  5. Polip
    Polip adalah tumor jinak, yang bisa tumbuh di rahim, atau di serviks. Meski umumnya tidak berbahaya, polip bisa menimbulkan perdarahan, dan pada kasus tertentu perlu diangkat, karena bisa menghalangi pergerakan sperma atau implantasi sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim.

Baca Juga: Dorongan Makan Kompulsif Saat Menstruasi, Ini Penyebabnya

Jangan ragu periksa ke dokter, bila kamu mengalami perdarahan di luar menstruasi. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui vs Senggama Terputus, Mana yang Lebih Efektif?

Pasangan yang baru memiliki anak seringkali bingung memilih metode KB. Banyak yang beranggapan bahwa karena menyusui bisa menjadi kontrasepsi alami, tak perlu metode KB lainnya. Realitanya, mencegah kehamilan dengan menyusui ternyata tak semudah itu. Bila ibu sudah mengalami menstruasi, si Kecil sudah berusia di atas 6 bulan, atau si Kecil terkadang diberikan susu formula di samping ASI, maka menyusui tak akan efektif untuk dijadikan metode KB alami lagi (Abraha, Teferra, et al., 2018). Pasutri membutuhkan kontrasepsi lain. Pertanyaan paling umum yang sering diajukan adalah: kalau menyusui sudah tak bisa jadi kontrasepsi, perlukah memakai kontrasepsi untuk ibu menyusui? Apakah metode ‘keluar di luar’ saja tidak cukup?

Baca Juga: Bisakah Hamil Saat Memakai Kontrasepsi?

Senggama terputus atau yang lebih dikenal sebagai metode ‘keluar di luar’ merupakan salah satu strategi yang sering digunakan orang untuk mencegah kehamilan. Caranya sederhana, yaitu dengan menarik penis keluar dari vagina sesaat sebelum mencapai orgasme. Kenyataannya, metode ini sangat rentan gagal. Sebanyak 1 dari setiap 5 pasangan yang menggunakan metode senggama terputus ini mengalami kehamilan (CDC US). Berikut beberapa alasan mengapa metode senggama terputus kurang efektif (Westheimer & Lehu, 2019).

  • Orang terkadang gagal memprediksi dan mengontrol waktu ejakulasi.

  • Pasangan bisa saja ‘terbawa suasana’ dan lupa menarik penis keluar.

  • Pasangan bisa berjanji akan ‘keluar di luar’, namun sebenarnya bohong.

  • Kalaupun pasangan laki-laki mampu mengontrol ejakulasinya dan benar-benar mengeluarkan penis dari vagina sebelum cairan semen keluar, perempuan masih bisa hamil akibat cairan pra-ejakulasi. Cairan pra-ejakulasi keluar sejak penis mulai tegang. Cairan ini terkadang mengandung sperma juga dan bisa membawa sperma bekas ejakulasi sebelumnya yang masih tertinggal di saluran uretra pada penis.

Lalu bagaimana dengan kontrasepsi untuk ibu menyusui? Ada beberapa jenis kontrasepsi untuk ibu menyusui yang paling sering disarankan, yaitu pil KB laktasi yang hanya mengandung progesteron, suntikan KB 3 bulanan, dan KB implan. Dibandingkan dengan senggama terputus, kontrasepsi untuk ibu menyusui jauh lebih efektif dalam mencegah kehamilan. Pil KB laktasi memiliki efektivitas 93%, suntikan KB 3 bulanan 96%, dan KB implan 99,9% (Hill, 2019). Perbandingan kesuksesannya kontras sekali bila disandingkan dengan metode senggama terputus. Kontrasepsi untuk ibu menyusui bekerja dengan tmenggunakan hormon progesteron untuk mempertebal lendir leher rahim agar sperma lebih sulit masuk, mencegah pelepasan sel telur dari indungnya, serta menipiskan lapisan dinding rahim agar sel telur tak bisa menempel bila ternyata masih berhasil dibuahi. Perlindungan dari kehamilan ada berlapis-lapis, tak mengherankan bila kontrasepsi untuk ibu menyusui sangat manjur.

Baca Juga: Enam Jenis Kontrasepsi, Mana yang Kamu Minati?

Jadi, bila harus memilih antara metode senggama terputus atau kontrasepsi untuk ibu menyusui, pilihlah kontrasepsi untuk ibu menyusui, sebab efektivitasnya jauh lebih tinggi. Dari segi keamanan pun, kontrasepsi untuk ibu menyusui tak perlu diragukan, sebab pemakaiannya tidak akan mengurangi jumlah serta kualitas ASI, dan tidak memicu gangguan kesehatan maupun hambatan perkembangan apapun bagi bayi (Phillips, Tepper, Kapp, et al., 2016). Itulah perbandingan singkat antara metode senggama terputus dan kontrasepsi untuk ibu menyusui. Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan atau ingin berkonsultasi, kamu pun bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Begini Mendiskusikan Metode KB dengan Anak yang Mulai Dewasa dan Aktif Secara Seksual

Dulu saat ia kecil, sosok ibu adalah dunianya. Sekarang ia sudah remaja, punya kehidupannya sendiri, dan mulai naksir dengan teman sebaya. Orangtua manapun pasti waswas menyaksikan anaknya tumbuh dewasa. Ibu dan ayah bisa saja bersikeras bahwa anak masih terlalu muda untuk mengetahui apapun soal seks, namun kenyataannya ia sudah menstruasi, sudah mengerti rasanya tertarik dengan orang lain, dan sudah berisiko hamil. Jika orangtua tidak mengajaknya berdiskusi soal hubungan yang sehat, memberi edukasi seksual, dan menginformasikan metode KB sejak sekarang, kapan lagi?

Berikut beberapa tips mendiskusikan metode KB dengan anak yang sudah mulai dewasa.

Baca Juga: Mengatasi Endometriosis dengan Pil KB, Apakah Bisa?

  • Sebelum mulai berdiskusi, singkirkan segala pikiran negatif yang ada.
    Mendiskusikan seks dan kontrasepsi dengan terbuka bukan berarti mendorong anak berhubungan seks sedini mungkin. Kenyataannya, anak-anak yang diberikan pendidikan seks sejak dini oleh orangtua mereka justru lebih banyak menunda berhubungan seks hingga waktu yang tepat dan menggunakan kontrasepsi di masa depan (Bourke, Boduszek, Kelleher, et al., 2014). Soalnya, mereka jadi lebih paham bahwa bila kurang berhati-hati, seks bisa berisiko. Sebaliknya, anak-anak yang tak bisa mendiskusikan seks akibat tabu justru bisa menjadi semakin penasaran dan berusaha mencari tahu segalanya tanpa melibatkan orangtua.
  • Jelaskan pada anak bahwa ini adalah topik yang penting untuk didiskusikan secara terbuka karena ia sudah mulai dewasa dan karena ayah ibunya sayang padanya.
    Ketika anak mulai memasuki masa remaja, orangtua tak bisa sepenuhnya memantau aktivitas anak. Yang bisa dilakukan oleh orangtua adalah memberi kepercayaan dan membimbing anak agar mampu membuat keputusan-keputusan yang baik untuk dirinya sendiri. Beritahu anak bahwa dalam diskusi ini, ia bebas menanyakan hal apapun serta curhat tanpa penghakiman. Apapun yang ia sampaikan tidak akan mengurangi kasih sayang orangtua untuknya.
  • Bantu anak mengenal tubuhnya.
    Gunakan nama ilmiah yang benar, misalnya vulva, vagina, labia, klitoris, penis, skrotum, dan testis, bukan istilah yang diperhalus seperti ‘Miss V’, ‘organ intim’, ‘Mr.P’, atau ‘anu’. Kalau orangtua tak nyaman mengucapkannya, anak bisa jadi tidak nyaman juga. Padahal, menyebut istilah organ reproduksi yang benar sejak masih kecil bisa menambah pemahaman serta rasa nyaman saat mengobrol soal kesehatan reproduksi, sehingga bisa melindungi anak dari risiko pelecehan seksual (Matthews, 2017, Psychology Today). Jelaskan fungsi tiap organ seksual dan reproduksi serta cara menjaganya. Tanyakan pada anak sejauh apa ia mengerti bagaimana kehamilan terjadi. Bila ada pemahamannya yang salah, paparkan yang sebenarnya.
  • Jelaskan mengenai berbagai metode KB yang bisa dipakai untuk mencegah kehamilan
    Tanpa menghakimi anak, pelan-pelan tanyakan pada anak apakah ia sudah pernah berhubungan seks atau memikirkan soal seks. Tanyakan apakah ia paham soal metode KB untuk mencegah kehamilan dan cara mencegah infeksi menular seksual (IMS). Diskusikan berbagai alternatif untuk mencegah kehamilan, mulai dari menunda berhubungan seks, memakai kondom, minum pil KB, suntik KB, pasang KB implan, menggunakan IUD, hingga mengonsumsi pil kontrasepsi darurat. Jelaskan pada anak bagaimana menunda kehamilan bisa membantunya fokus pada hal-hal yang ingin dicapai terlebih dahulu, seperti pendidikan, karir idaman, atau cita-cita lainnya. Tanyakan soal tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh anak dan bahaslah lebih lanjut.
  • Ajaklah anak berkonsultasi soal metode KB dengan dokter atau bidan.
    Tergantung dari jawaban anak saat sebelumnya ditanya soal seberapa jauh ia sudah aktif secara seksual, bantu anak mencari tahu apa yang ia butuhkan. Metode KB boleh, kok, mulai digunakan sejak jauh hari saat masih remaja, baik ketika anak sudah pernah berhubungan seks maupun belum pernah sama sekali. Bila memang dibutuhkan, ajak anak berkonsultasi soal metode KB dan kesehatan reproduksinya dengan dokter atau bidan.

Baca Juga: Metode KB Terbaik untuk Orang dengan HIV

Itulah lima tips mendiskusikan metode KB dengan anak yang mulai dewasa dan aktif secara seksual. Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan atau ingin berkonsultasi, kamu pun bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

7 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Menstruasi, Apa Saja Ya?

Ada beberapa makanan yang baik dikonsumsi saat menstruasi, karena mengandung nutrisi yang bisa membantu meringankan keluhan menstruasi.

Ada makanan yang sebaiknya dihindari saat menstruasi, seperti dijelaskan di artikel ini 5 Jenis Makanan Minuman Ini Sebaiknya Kamu Hindari Saat Menstruasi. Selain itu, ada juga makanan yang baik dikonsumsi saat menstruasi lho. Beberapa makanan mengandung nutrisi yang kamu butuhkan saat menstruasi. Mencukupi kebutuhan nutrisi-nutrisi tersebut bisa membantu meredakan keluhan haid.

Baca Juga: Lima Problem Menstruasi yang Lazim Terjadi

7 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Menstruasi

Tenang saja, makanan yang baik dikonsumsi saat menstruasi, gak ribet kok. Malah mungkin, kamu sudah biasa mengkonsumsinya sehari-hari. Nah saat kamu haid, jangan lupa atau malas mengkonsumsi 7 makanan ini ya. Apa saja sih? Cus meluncur.

  1. Ikan
    Ikan kaya mengandung asam lemak omega-3. Nutrisi ini berperan sebagai antioksidan dan antiinflamasi, yang membantu relaksasi rahim, dan mengurangi kram perut. Ikannya tidak harus salmon ya. Ikan lokal seperti sarden, ikan kembung, ikan mas, lele, dan patin juga kaya akan omega-3.
  2. Ayam
    Ayam, ikan, dan telur adalah sumber protein yang sangat baik dikonsumsi saat haid. Kamu pasti sudah paham, betapa pentingnya protein bagi tubuh. Saat menstruasi, protein membuatmu kamu kenyang lebih lama, sehingga tidak tergoda cemilan yang kurang menyehatkan. Mengapa yang disarankan adalah ayam, ikan, dan telur? Ada apa dengan daging merah? Well, daging merah sebenarnya kaya akan zat besi, yang sangat asupannya harus terpenuhi saat haid. Namun daging merah juga tinggi prostaglandin, yang bisa memperburuk nyeri dan kram perut. Jadi, ada baiknya memilih sumber protein lain.
  3. Telur
    Tak hanya sebagai sumber protein dan asam lemak esensial, telur juga kaya akan vitamin D, B6, dan E. Ketiga vitamin ini membantu mengurangi gejala PMS. Namun kalau pencernaanmu sensitif, sebaiknya hindari telur rebus matang, karena bisa menyebabkan kembung dan heartburn. Sebagai gantinya, kamu bisa mengolah telur jadi orak-arik, mata sapi, telur setengah matang, atau poached egg.
  4. Sayuran hijau
    Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, dan kale kaya akan zat besi, serta berbagai vitamin dan mineral lain. Brokoli juga baik dikonsumsi saat menstruasi. Selain mengandung zat besi, sayuran ini juga tinggi magnesium, kalium, vitamin A, C, B6, dan E, yang membantu menghalau keluhan PMS.
  5. Buah-buahan
    Buah adalah alternatif cemilan yang sangat baik saat menstruasi. Rasa buah yang manis dan segar, bisa memenuhi keinginanmu terhadap makanan manis, serta mencegah dehidrasi. Berbagai vitamin dan mineral pada buah bisa membantu memperbaiki mood, dan buah yang banyak mengandung air seperti jeruk dan semangka, akan menghindari kamu dari dehidrasi.
  6. Dark chocolate
    Yup, jangan takut makan dark chocolate saat menstruasi. Cemilan lezat ini kaya akan antioksidan dan magnesium, yang penting untuk mengatasi keluhan menstruasi. Dark chocolate juga meningkatkan kadar serotonin, si ‘happy hormone’ yang akan memperbaiki mood kamu. Untuk mendapatkan efek ini, pilih coklat dengan kandungan kakao minimal 60% ya.
  7. Oatmeal
    Oatmeal kaya akan kalsium, zat besi, serta vitamin A dan B. Menurut sebuah studi, asupan zat besi dari oatmeal berhubungan dengan risiko PMS yang lebih rendah. Oatmeal juga baik lho dikonsumsi ketika pencernaan terasa tidak enak.

Baca Juga: Delapan Kondisi yang Memicu Gangguan Siklus Menstruasi‎

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Vagina Berbau Amis Tanda Infeksi Menular Seksual?

Aroma khas vagina memang berubah-ubah seiring dengan siklus menstruasi. Tetapi, vagina berbau amis sebaiknya jangan diabaikan karena itu bisa menunjukkan ada masalah kesehatan tersembunyi, termasuk infeksi menular seksual.

Penyebab tersering vagina berbau adalah bacterial vaginosis atau pertumbuhan flora bakteri vagina yang tidak seimbang.

Baca Juga: Cara Hilangkan Bau Berlebih pada Vagina

Infeksi menular seksual (IMS) Trichomoniasis juga dapat menyebabkan vagina berbau tidak sedap, demikian pula dengan klamidia dan gonore.

Secara umum jika bau tak sedap itu tanpa diikuti dengan gejala lain, bisa dibilang itu hal yang normal. Kemungkinan disebabkan karena vaginitis (peradangan di vagina yang disebabkan bakteri), tampon yang tertinggal, atau kebersihan organ genital yang buruk.

JIka kamu mengalami gejala tambahan berikut ini, segera periksakan ke dokter:

  • Keputihan
    Keluarnya cairan baik itu bening atau berwarna lebih pekat adalah hal yang normal dan sehat. Namun, jika keputihan itu menyebabkan rasa gatal atau sensasi terbakar, itu merupakan tanda infeksi. Waspadai jika cairan keputihan itu berwarna kuning kehijauan, atau pun putih.
  • Urin berbau amis
    Aroma amis dari urine bisa disebabkan karena infeksi saluran kemih. Bakteri dari infeksi bisa mengkontaminasi urine dan menyebabkan berbau tidak sedap. Gejala lain biasanya rasa panas saat buang air kecil atau sedikit nyeri.
  • Bau amis setelah berhubungan seksual
    Bau amis yang disadari setelah berhubungan seksual biasanya merupakan gejala vaginitis. Berhubungan seks bisa memperparah infeksinya.
  • Gatal, iritasi, dan ada sensasi rasa panas
    Jika kamu mengalami rasa gatal, iritasi, dan rasa panas, selain aroma vagian yang berbau amis, periksakan ke dokter.

Baca Juga: Penyebab Vagina Kering Saat Hamil

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Mengapa Sildenafil Sitrat untuk Disfungsi Ereksi Perlu Resep Dokter?

Sildenafil sitrat merupakan zat aktif obat untuk mengatasi disfungsi ereksi. Di Indonesia, salah satu obat tersebut adalah TOPGRA yang mengandung Sildenafil sitrat 100 mg.

Cara kerja obat ini adalah meningkatkan aliran darah ke bagian penis sehingga bisa tercapai ereksi. Sekitar dua pertiga pria yang mengkonsumsi obat mengandung Sildenafil sitrat mampu mendapatkan ereksi.

Baca Juga: Sildenafil Citrate atau Pil Biru, Bisakah Jadi Solusi Faktor Kesuburan Laki-laki?

Selain masalah psikologis, disfungsi ereksi memang bisa terjadi ketika pembuluh darah tidak berfungsi optimal untuk mengalirkan darah ke penis.

Dibutuhkan waktu 30-60 menit untuk mendapatkan efek sildenafil dan di dalam tubuh bisa bertahan sampai enam jam. Agar bisa tercapai ereksi maksimal tetap diperlukan rangsangan seksual setelah mengkonsumsi obat ini.

Walau pada awalnya digunakan untuk disfungsi ereksi tetapi Sildenafil juga terkadang digunakan dokter untuk mengobati hipertensi paru (tekanan darah tinggi pada pembuluh darah yang menyuplai bagian paru).

Untuk mengatasi disfungsi ereksi, Sildenafil bisa dikonsumsi pria berusia 18 tahun ke atas dan harus mendapatkan resep dokter.

Sildenafil tidak cocok untuk semua orang, terutama pada mereka yang memiliki kondisi sebagai berikut:

  • Memiliki reaksi alergi Sildenafil
  • Sedang mengkonsumsi obat golongan nitrat untuk nyeri dada
  • Memiliki masalah jantung atau paru
  • Belum lama mengalami serangan jantung atau stroke
  • Memiliki tekanan darah rendah
  • Memiliki penyakit mata yang langka seperti retinitis pigmentosa
  • Memiliki kelainan sel darah merah atau penyakit kanker darah
  • Mengalami deformitas pada penis (penis bengkok)

Jangan sembarangan membeli obat secara online. Konsultasikan dengan dokter mengenai masalah ereksi yang dimiliki. Dokter akan menentukan berapa dosis yang tepat atau perlukan disesuaikan.

Baca Juga: Seperti Apa Mekanisme Sildenafil Sitrat Mengatasi Disfungsi Ereksi

Ingin mengetahui lebih dalam tentang produk ini? Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Cara Memasang Kondom Wanita

Ingin mencoba menggunakan kondom wanita? Bagi yang baru pertama kali, mungkin sedikit susah sehingga perlu latihan. Kunci keberhasilan kondom wanita adalah memastikan kondom tetap di tempatnya saat berhubungan seks, dan jangan pernah menggunakan kembali kondom wanita.

Kondom wanita adalah alat kontrasepsi alternatif yang bekerja seperti kondom pria, yakni menghalangi sperma masuk ke dalam rahim saat berhubungan seks. Kondom wanita juga bisa mencegah penularan Penyakit Menular Seksual (PMS).

Baca Juga: Apa itu Kondom Wanita?

Aturan penting menggunakan kondom wanita adalah, jangan menggunakannya bersamaan dengan kondom pria. Nanti mereka dapat saling menempel, yang dapat menyebabkan salah satu atau kedua kondom terlepas.

Berikut ini panduan cara menggunakan kondom wanita:

  • Buka kemasan dengan hati-hati. Jangan gunakan gigi atau kuku Anda, apalagi benda tajam seperti gunting yang bisa merobek kondom.
  • Pertimbangkan untuk menggunakan pelumasan tambahan. Kamu dapat mengoleskan pelumas berbahan dasar air atau minyak tambahan ke kondom agar lebih mudah dimasukkan dan untuk meminimalkan kebisingan saat berhubungan seks. Contoh pelumas berbahan air adalah Fiesta Intimate lubricant yang berbahan alami sehingga aman digunakan.
  • Masukkan kondom wanita ke dalam vagina seperti tampon. Cara memasukkannya dengan memasukkan cincin di ujung kondom (yang diameternya lebih kecil) dengan jari tengah dan ibu jari. Tempatkan jari telunjuk di dalam kondom dan dorong cincin dan seluruh bagian kondom ke dalam sejauh mungkin.
  • Jangan biarkan kondom terpelintir. Pastikan cincin luar (yang diameternya lebih lebar) tetap berada di luar vagina, sekitar 1 inci (atau sekitar 2,5 cm) di luar labia. Kamu dapat menempatkan kondom wanita di dalam vagina hingga delapan jam sebelum berhubungan seks.
  • Arahkan penis ke dalam kondom wanita. Pastikan penis tidak masuk di luar kondom wanita. Saat berhubungan seks, pastikan lingkaran di luar tidak terdorong ke dalam vagina.
  • Setelah berhubungan seks, lepaskan kondom wanita dengan hati-hati. Putar cincin luar sehingga air mani yang terkandung di dalam kondom tidak tumpah, dan tarik perlahan kondom dari vagina. Buang kondom wanita di tempat sampah, jangan di toilet.

Baca Juga: Buat Pasangan Ketagihan dengan Kondom yang Enak, Tipis, dan Terasa Alami

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.