Pertolongan Pertama Pada Menstrual Cup yang ‘Bocor’

Kenali penyebab menstrual cup bisa bocor untuk mengetahui cara mengatasinya.

Sudah pakai menstrual cup tapi masih bisa ‘bocor’ juga? Bocor yang dimaksud di sini adalah karena darah menstruasi tidak tertampung sempurna pada menstrual cup, bukan bocor karena ada bagiannya yang bolong. Material menstrual cup yang terbuat dari lateks atau silikon relatif lebih aman dari kebocoran. Ini mengapa sama seperti memakai pembalut, kalau kamu tetap mengalami ‘bocor’ saat memakai menstrual cup bisa jadi karena cara memakai kamu yang salah atau ukuran yang kamu pilih tidak tepat. Alhasil ada darah menstruasi yang ‘menyusup’ keluar dan tembus ke celana atau rok kamu.

Baca Juga: Macam-macam Bahan Menstrual Cup, Yuk Pilih yang Pas Untukmu

Jadi jangan langsung ‘putus hubungan’ dengan menstrual cup ya. Yuk sama-sama pelajari apa saja sih yang bisa bikin menstrual cup ‘bocor’ dan bagaimana cara mengatasinya?

Ketika menstrual cup bocor.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan menstrual cup ‘bocor’ ketika dipakai, yaitu:

  1. Kamu pengguna menstrual cup pemula. Karena baru beralih menggunakan menstrual cup, tentu ada banyak hal yang harus kamu pelajari dari alat bantu menstruasi ini. Apalagi pemakaian menstrual cup harus dimasukkan ke dalam vagina, tentu butuh mengetahui anatomi vagina agar paham posisi paling tepat memasukkannya. Karena cara kerja menstrual cup adalah menampung darah menstruasi, maka alat bantu menstruasi ini harus diletakkan di bawah serviks. Jadi teruslah berlatih dengan terus menggunakan menstrual cup selama siklus menstruasi agar kamu mengerti posisinya.
  2. Ukuran menstrual cup kamu tidak tepat. Yup menstrual cup terdiri atas beberapa ukuran dan ini disesuaikan dari panjang-pendeknya serviks serta volume darah menstruasi yang dikeluarkan. Untuk mengetahui bagaimana memilih ukuran menstrual cup yang sesuai anatomi serta kebutuhan kamu, panduannya ada di sini.
  3. Menstrual cup kamu belum terbuka sempurna di dalam vagina. Salah satu langkah memasang menstrual cup adalah memutarnya hingga terdengar bunyi ‘pop’ sebagai tanda kalau alat bantu menstruasi ini sudah terbuka sempurna. Dengan begini maka kamu telah ‘mengunci’ menstrual cup agar tidak bergeser. Bagaimana caranya memastikan kalau menstrual cup sudah ‘terkunci’? Masukkanlah jari telunjuk dan ibu jari ke dalam vagina, lalu pegang batang menstrual cup dan cobalah geser ke kiri-kanan. Jika menstrual cup tidak bergerak maka itu artinya sudah berada di posisi yang aman.
  4. Bisa jadi darah menstruasi kamu sedang banyak keluar sehingga membuat daya tampung menstrual cup cepat terisi. Karena itu meski menstrual cup aman dipakai hingga 12 jam, sebaiknya kamu harus mengeluarkannya setiap 6-8 jam sekali.
  5. Ukuran serviks kamu terlalu pendek. Setiap perempuan memiliki ukuran dan bentuk organ kewanitaannya masing-masing. Untuk kamu yang memiliki serviks yang lebih pendek atau posisinya lebih ke belakang, ini membuat menstrual cup jadi lebih mudah terisi karena jarak antara serviks dengan menstrual cup jadi dekat. Alhasil darah menstruasi lebih mudah ‘menyusup’ keluar. Itu mengapa memilih ukuran menstrual cup yang sesuai menjadi kunci. Lalu durasi pemakaiannya sebaiknya diperpendek agar menstrual cup jangan sampai penuh.

Baca Juga: Tips Nyaman Memakai Menstrual Cup saat Tidur Semalaman

Jangan juga lupakan pentingnya menjaga kebersihan organ kewanitaan selama menstruasi. Untuk menjaga pH organ kewanitaan tetap sehat selama menstruasi, kamu bisa menggunakan Andalan Feminine Care yang terbukti secara klinis memberi perlindungan dari bakteri jahat. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

8 Teknik Melipat Menstrual Cup Biar Bebas Sakit Saat Dipakai

Teknik melipat menstrual cup penting untuk dipelajari untuk menemukan cara terbaik memakainya tanpa rasa sakit.

Sama seperti pembalut atau tampon, menstrual cup juga harus dipakai secara benar agar darah menstruasi bisa tertampung sempurna. Dan sebagai pemula, sangatlah wajar kalau kamu merasa bingung untuk memasukkan menstrual cup ke dalam vagina. Bentuk menstrual cup atau cawan menstruasi dengan pinggir atau “mulut” yang lebar pasti membuat kamu bingung atau bahkan takut untuk memasukkannya ke dalam vagina.

Baca Juga: Pertanyaan yang Paling Sering Muncul Tentang Menstrual Cup

Itu mengapa kunci utama memakai menstrual cup dengan nyaman adalah dengan mengetahui teknik melipatnya. Tapi sebelum membahas secara detail teknik melipat menstrual cup, ada beberapa hal penting yang harus kamu persiapkan sebelum mulai belajar cara melipatnya. Pertama, wajib diingat bahwa kamu harus mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir setiap kali mengeluarkan menstrual cup dari tempat penyimpanan dan ketika ingin memasukkan serta mengeluarkannya dari dalam vagina.

Kedua, karena berbahan lateks atau silikon, maka sebaiknya kamu membasahi mulut menstrual cup dengan air agar proses memasukkannya jadi lebih mudah. Selain membasahi dengan air, kamu juga bisa mengandalkan pelumas berbahan dasar air seperti Fiesta Intimate Natural Lubricant. Ketiga, ketika memasukkan menstrual cup, kamu harus dalam keadaan tenang dan tidak terburu-buru. Apalagi jika kamu pertama kali memakai menstrual cup, pasti merasa tegang. Kondisi ini bisa membuat otot-otot di sekitar vagina tegang dan membuat proses memasukkan menstrual cup jadi semakin sulit. Jadi, tariklah napas dalam dan hembuskan secara perlahan untuk menurunkan ketegangan.

Jika kamu sudah siap, waktunya belajar tentang 8 teknik melipat menstrual cup berikut ini:

  1. Teknik melipat menstrual cup membentuk huruf ‘C’ atau ‘U’:

    Bisa dibilang ini teknik yang paling familiar dicoba oleh perempuan yang pertama kali mencoba menstrual cup karena sangat mudah diaplikasikan. Jepit bibir menstrual cup dengan jari telunjuk dan ibu jari. Lalu lipat salah satu bibir menstrual cup ke dalam hingga membentuk seperti huruf C atau U.

  2. Teknik melipat punch down:

    Teknik ini lumayan digemari karena menstrual cup akan otomatis terbuka ketika di masukkan ke dalam vagina. Cara melakukannya adalah dengan memegang menstrual cup dengan satu tangan. Lalu dengan bantuan jari telunjuk, lipat salah satu bagian bibir menstrual cup ke dalam cangkir dan setelah itu jepit kedua sisinya untuk ‘mengunci’ lipatan.

  3. Teknik melipat menstrual cup membentuk diamond:

    Cara paling mudah untuk memvisualisasikan teknik melipat menstrual cup yang satu ini adalah membuat lipatannya seperti diamond atau jajaran genjang. Jepit bagian tengah menstrual cup dengan tangan kiri. Setelah itu dengan bantuan telunjuk tangan kanan, tariklah salah satu bibir menstrual cup ke bawah. Lalu dorong sisi kanan bibir menstrual cup hingga tumpeng tindih dengan sisi kiri bibir. Dengan begini, menstrual cup akan terbentuk seperti diamond.

  4. Teknik melipat menstrual cup membentuk huruf ‘M’:

    Pegang menstrual cup dengan kedua tangan. Lalu jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri mencubit sisi kiri bibir menstrual cup. Secara bersamaan jari telunjuk serta ibu jari tangan kanan mendorong sisi kanan bibir menstrual cup hingga menyelubungi sisi kirinya. Dengan begini menstrual cup akan terlihat seperti huruf ‘M’.

  5. Teknik melipat menstrual cup membentuk huruf ‘S’:

    Pegang menstrual cup dengan kedua tangan. Lalu cubit salah satu sisi bibir menstrual cup dengan jari telunjuk dan ibu jari. Sementara itu ibu jari tangan yang lain mendorong sisi yang berlawanan hingga membentuk huruf ‘S’.

  6. Teknik melipat menstrual cup membentuk origami:

    Pegang menstrual cup dengan kedua tangan, lalu salah satu ibu jari mendorong sisi bibir menstrual cup. Dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari, tekuklah sisi menstrual cup yang berlawanan ke bawah hingga membentuk seperti origami.

  7. Teknik melipat menstrual cup membentuk angka ‘7’:

    Pegang menstrual cup dengan kedua tangan. Lalu salah satu ibu jari mendorong bagian tengah menstrual cup dan sisi kanan bibir menstrual cup ditekuk ke bawah. Setelah itu tekuk juga sisi kiri bibir menstrual cup ke bawah.

  8. Teknik melipat menstrual cup membentuk segitiga:

    Jepit kedua sisi menstrual cup lalu tekuk salah satu sisi bibir secara diagonal. Teknik ini mirip dengan membentuk angka ‘7’ hanya saja sudut yang dilipat melewati sisi berlawanan menstrual cup.

Untuk bisa menemukan teknik melipat menstrual cup yang sesuai dengan tingkat kenyamanan kamu, tentu harus dicoba satu per satu. Jangan langsung putus asa di percobaan pertama, intinya adalah mencobanya terus menerus sampai kamu menemukan teknik yang benar-benar bikin kamu nyaman setiap kali memasukkan menstrual cup ke dalam vagina.

Baca Juga: Berapa Lamakah Masa Pakai Menstrual Cup?

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Biar Nyaman, Pilih Ukuran Kondom yang Sesuai

Pernah menggunakan kondom terlalu kecil atau terlalu besar?Tentunya sangat tidak nyaman. Namun alasan kamu harus menggunakan kondom dengan ukuran yang pas adalah demi keamanan.

Ketika kamu memakai kondom ukuran yang tepat, kamu dan pasangan akan terhindar dari kehamilan tidak diinginkan dan penularan Infeksi Menular Seksual (IMS). Sebagian besar kondom didesain pas dengan ukuran penis rata-rata dan bisa meregang, jadi jika penis sedikit lebih besar dari rata-rata, penggunanya masih tetap merasa nyaman.

Baca Juga: Kenapa Sih Kondom Diberi Rasa Buah-buahan?

Tapi jangan lantas membeli kondom tanpa memperhatikan ukurannya. Meskipun rata-rata panjang kondom antara merek satu dengan merek lainnya sama, namun jenis, lebar dan ketebalannya kadang berbeda.

Di sinilah kunci memilih kondom agar kenyamanan datang. Kondom yang terlalu kecil mungkin terasa kencang di sekitar ujung penis dan berpotensi pecah. Kondom yang terasa terlalu longgar di sekitar ujung atau pangkalnya mungkin tidak bekerja secara efektif dan bisa terlepas.

Bagaimana cara mengukur kondom?

Untuk mengetahui ukuran kondom yang paling pas, kamu harus mengukur penis kamu sendiri. Kamu bisa menggunakan penggaris atau pita pengukur. Untuk mendapatkan ukuran yang tepat, ukur penis saat ereksi.

Jika kamu mengukur penis saat tidak ereksi, maka hasil pengukurannya adalah ukuran minimal. Ini berarti kamu berpotensi membeli kondom lebih kecil dari ukuran penis kamu yang sebenarnya.

Selain panjang penis, kamu harus mengetahui lebar, dan lingkar penis untuk mengetahui ukuran kondom yang tepat. Ukuran kondom ditentukan oleh lebar dan panjang penis. Ukuran kondom didasarkan pada ukuran penis yang sedang ereksi.

  • Cara mengukur panjang penis: pegang satu sisi penggaris atau pita pengukur pada tulang kemaluan dan ukur hingga ke ujung penis.
  • Cara mengukur lebar (lingkar penis): gunakan seutas tali atau pita pengukur yang lembut dan lingkarkan di bagian paling tebal dari penis yang ereksi. Kemudian ukur panjang tali atau pita pengukur.

Setelah kamu memiliki ukuran penis, sesuaikan dengan ukuran kondom yang tercantum di kemasannya saat akan membelinya. Kadang, standar ukuran kondom berbeda untuk setiap merek. Tentunya disesuaikan juga dengan ras dan negara di mana kondom diproduksi.

Hampir mirip ukuran baju. Standar ukuran Eropa pasti berbeda dengan Asia, meskipun sama-sama berukuran M atau S. Secara umum berikut ini pedoman ukuran kondom:
Kondom standar memiliki lebar 1,75 hingga 2 inci dan panjang 7,25 hingga 7,8 inci.
Kondom yang nyaman memiliki lebar di bawah 1,75 inci dan panjang 7 hingga 7,8 inci.
Kondom besar memiliki lebar lebih dari 2 inci dan panjang 7,25 hingga 8,1 inci.

Baca Juga: CDC: Pakai Kondom Agar Oral Seks Tetap Aman

Untuk kondom produksi Indonesia, tentu sudah disesuaikan dengan ukuran rata-rata penis orang Asia (Indonesia). Contohnya kondom Sutra dan Fiesta dari DKT. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Mitos dan Fakta Ejakulasi Dini yang Perlu Dipahami

Ada sejumlah mitos dan fakta seputar ejakulasi dini yang beredar luas di masyarakat, turun temurun sejak dulu kala. Sayangnya, mitos-mitos tersebut diakui sebagai sebuah kebenaran.

Kabar baiknya, ilmu pengetahuan dan wawasan yang kian berkembang mampu mematahkan mitos tersebut. Berikut ini beberapa mitos dan fakta yang perlu diketahui agar kamu tidak termakan hoaks yang ada sejak dulu kala.

Baca Juga: Cara Taktis Atasi Ejakulasi Dini Kronis

Mitos : Ejakulasi dini tidak bisa dikendalikan
Fakta : Sama seperti toilet training yang diajarkan sejak kecil, inilah salah satu dasar ejakulasi dini bisa dikontrol atau dikendalikan dengan cara yang mirip seperti toilet training. Mengontrol ejakulasi, sama seperti mengontrol kandung kemih saat mendesak untuk berkemih.

Mitos : Ejakulasi dini adalah murni masalah psikologis
Fakta : Meskipun ada unsur psikologis, namun banyak kasus ejakulasi dini yang tak lepas dari faktor biologis. Misalnya kepala penis yang terlalu sensitif sehingga rangsangan sedikit saja membuatnya langsung ejakulasi. Atau karena gangguan hormone, penyakit degeneratif, dan banyak lagi faktor fisik yang mempengaruhinya.

Mitos : Alkohol, zat psikotropika, antidepresan mampu mengontrol ejakulasi dini
Fakta : Justru ejakulasi dini muncul sebagai akibat dari efek samping penyalahgunaan zat psikotropika, konsumsi alkohol dan antidepresan. Terlebih konsumsi antidepresan harus dibawah pengawasan dokter sebab efek sampingnya berbahaya bagi tubuh.

Mitos : Ejakulasi dini tidak berujung pada masalah ereksi
Fakta : Banyak pasien ejakulasi dini yang tidak dapat mengontrol kondisinya, tidak berusaha mengatasi ejakulasi dininya yang berujung pada masalah gangguan ereksi. Dibanding mereka yang mampu mengatasi dan mengontrol ejakulasinya. Di sisi lain, seringkali ejakulasi dini merupakan tanda awal terjadinya disfungsi ereksi.

Mitos : Ejakulasi dini tidak berpengaruh pada kehidupan seks secara umum
Fakta : Tidak tercapainya kepuasaan dalam bercinta seringkali berujung pada kekecewaan dan berimbas pada memburuknya hubungan personal keduanya. Kecemasan pria yang tak mampu mengendalikan ejakulasi membuatnya menghindari hubungan seksual, hal ini berakibat pada psikologis dan emosional yang terganggu.

Mitos : Tidak ada kaitan ejakulasi dini dengan rasa percaya diri dan eksistensi sosial
Fakta : Apapun yang mempengaruhi citra diri, akan berdampak negatif pada kepercayaan diri dan kemampuan bersosialisasi. Pria yang mampu mengendalikan ejakulasinya seringkali tampil percaya diri dan menjadi pribadi yang lebih terbuka.

Baca Juga: Ini Alasan Ejakulasi Dini tak Bisa Ditutupi

Nah, dari mitos dan fakta yang dijabarkan di atas, sudah jelas bahwa ejakulasi dini mesti diatasi sebab dampaknya cukup sistematis. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Mikronutri untuk Cegah Ejakulasi Dini

Sejumlah mirko nutrisi yang terkandung dalam berbagai pilihan makanan harian diyakini berkhasiat membantu mencegah terjadinya ejakulasi dini. Simak penjelasannya berikut ini.

Peran nutrisi dalam pencegahan masalah kesehatan sangat penting dan terbukti secara ilmiah. Kandungan nutrisi yang ada dalam makanan tertentu mampu membantu proses pencegahan hingga penyembuhan. Termasuk dalam problem seksual ejakulasi dini.

Baca Juga: Disfungsi Ereksi ada Hubungannya Dengan Ejakulasi Dini?

Yuk, lakukan pencegahan ejakulasi dini dengan rutin mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan zat mikronutrien berikut ini.

  1. Zinc

    Suplementasi zinc menjadi penting dikonsumsi karena kemampuannya membantu meningkatkan produksi testosterone, prolaktin, dan cairan prostat dianggap berfungsi membantu meningkatkan aktivitas seksual.

    Sebuah artikel yang dimuat di International Journal of Molecular Sciences mencatat beberapa penelitian yang menyebutkan kekurangan zinc pada beberapa pria berdampak pada berkurangnya air mani dan berkaitan erat dengan infertilitas.

    Sayangnya zinc tidak bisa diproduksi oleh tubuh, melainkan harus didapat dari makanan yang dikonsumsi seperti daging, unggas, makanan laut seperti ikan, lobster, kepiting, kerang. Juga dari kacang-kacangan.

  2. Magnesium

    Sebagai salah satu mineral penting, magnesium mampu meningkatkan produksi sperma yang sehat dan menjaga kesehatan reproduksi secara umum.

    Sebuah tinjauan di Asian Journal of Andrology Trusted Source menyebutkan kadar magnesium yang rendah ikut andil memicu terjadinya ejakulasi dini karena meningkatkan kontraksi otot tertentu yang bekerja saat orgasme.

    Karenanya mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan magnesium dapat membantu mengatasi masalah ejakulasi dini. Seperti coklat hitam, pisang, tahu, tempe, sayuran hijau, alpukat, ikan, gandum utuh, dan kacang-kacangan.

Mineral lain yang juga bermanfaat untuk membantu mengatasi problem seksual di antaranya kalsium, tembaga, mangan, dan selenium. Nah, kamu bisa menambah asupan mikronutrisi ini dalam konsumsi makanan sehari-hari. Tapi ingat, jangan mengkonsumsi secara berlebihan ya.

Baca Juga: Pria Alami Ejakulasi Dini Bikin Pasangan Susah Hamil?

Untuk lebih meyakinkan dalam pemilihan jenis mikronutrisi yang dibutuhkan guna mengatasi problem seksual khususnya ejakulasi dini yang kamu alami, tak ada salahnya menanyakan hal ini pada dokter yang kompeten. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Keputihan dan Siklus Menstruasi Bulanan

Keputihan merupakan proses alami keluarnya cairan dari vagina yang berasal dari kelenjar di mulut rahim. Cairan ini terdiri dari lendir serviks, cairan vagina, dan bakteri.

Secara biologis berfungsi membersihkan vagina dari bakteri perusak dan melindungi area genital wanita dari berbagai penyakit.

Baca Juga: Pria Juga Perlu Tahu Apa Itu Keputihan

Keputihan yang terjadi menjelang siklus menstruasi memang terkadang mengalami sedikit perbedaan dari keputihan yang terjadi di luar siklus menstruasi. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya hormon estrogen dan progesteron menjelang menstruasi tiba. Sebab kedua hormon inilah yang menyebabkan perubahan warna pada keputihan, yang biasanya jernih atau bening, menjadi lebih pekat.

Fase follicular

Keputihan yang terjadi sebelum masa haid tiba, merupakan bagian dari siklus haid itu sendiri. Pada fase menjelang ovulasi- ketika sel telur dilepaskan dari ovum- produksi lendir vagina meningkat cukup signifikan seiring meningkatnya produksi hormone estrogen. Pada tahap ini, banyak wanita yang mengalami perubahan tekstur dan warna keputihan menjadi lebih kental dan lembut seperti susu. Berwarna putih atau keruh.

Ini disebut fase follicular, ketika sel telur sedang berkembang. Fase ini dimulai sejak hari pertama menstruasi dan berakhir dengan ovulasi.

Fase ovulasi

Salah satu tanda fase ovulasi adalah ketika kamu merasa “lebih basah” dari biasanya. Inilah fase ovulasi yaitu saat paling banyak menghasilkan cairan. Pada fase ini kadar estrogen mencapai puncaknya 1-2 hari menjelang ovulasi. Walhasil keputihan yang keluar menyerupai putih telur mentah dengan tekstur licin, melar, dan berwarna bening.

Ketika cairan keputihan ini bisa diregangkan di antara jari telunjuk dan ibu jari, itu tandanya kamu sedang berovulasi! Inilah tanda bahwa sel telur siap untuk dibuahi. Dan tekstur encer dari lendir serviks ini berfungsi memfasilitasi sperma mencapai sel telur untuk proses pembuahan menuju kehamilan.

Baca Juga: Sejauh Mana Stres Menyebabkan Keputihan?

Jadi, kamu tak perlu khawatir ketika terjadi perubahan keputihan selama periode menstruasi. Selama tidak ada perubahan yang ekstrim, keputihan dalam siklus menstruasi merupakan hal lumrah sebagai bagian dari siklus bulanan itu sendiri. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Pertanyaan yang Paling Sering Muncul Tentang Menstrual Cup

Segala hal yang wajib kamu tahu tentang menstrual cup!

Tahukah kamu kalau belakangan banyak perempuan Indonesia yang beralih dari pembalut atau tampon ke menstrual cup. Adalah sosial media dengan ‘pasukan’ influencer-nya yang kemudian membuat menstrual cup atau cawan menstruasi naik daun. Kalau kamu termasuk orang yang penasaran ingin mencoba menstrual cup, pas sekali kamu membaca artikel ini. DKT Indonesia sudah mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang paling sering muncul di kepala orang ketika kepo soal menstrual cup.

Baca Juga: Lima Tips Membawa Menstrual Cup saat Traveling

  1. Apa sih sebenarnya menstrual cup itu?

    Ini adalah produk alternatif pengganti pembalut dan tampon. Menstrual cup ada yang terbuat dari karet atau silikon dan bentuknya seperti lonceng. Karena materialnya dari karet atau silikon, maka teksturnya lentur dan lembut sehingga mudah dimasukkan ke dalam vagina.

  2. Hah dimasukkan ke dalam vagina, memangnya nggak sakit?

    Yang membedakan menstrual cup dengan tampon dan pembalut adalah cara kerjanya. Kalau tampon dan pembalut menyerap darah menstruasi, maka menstrual cup bekerja dengan menampung darah menstruasi dari dalam vagina. Di awal-awal penggunaanya, mungkin kamu akan merasa deg-degan dan bingung. Inilah yang biasanya membuat proses pemasukan menstrual cup jadi sedikit menimbulkan efek sakit. Tapi dengan sering menggunakannya maka kamu akan terbiasa dan menemukan cara tersendiri untuk memasukkannya dengan nyaman. Jika memang diperlukan, kamu boleh kok mengoleskan lubrikan yang berbahan dasar air seperti Sutra Lubricant Gel, agar proses memasukkannya tanpa rasa sakit.

  3. Apa iya menstrual cup bisa dipakai sampai 12 jam?

    Pada prinsipnya iya, tapi lebih dianjurkan untuk menggunakannya kurang dari 12 jam misalnya 6-8 jam. Setelah itu kamu harus mengeluarkan dan membersihkan menstrual cup, baru aman untuk dipakai kembali. Kalau dipakai lebih dari 12 jam, takutnya akan menimbulkan iritasi karena bagaimanapun juga sangat penting menjaga area kewanitaan, terutama saat menstruasi. Adapun daya tampung dari menstrual cup adalah 25-30ml. Sedangkan dalam sehari rata-rata tubuh kita mengeluarkan darah menstruasi sebanyak 15-25ml.

  4. Ada banyak pantangan selama menggunakan menstrual cup, seperti tidak boleh berenang atau tidak boleh berbaring saat memakainya. Bener ngga sih?

    Pantangan yang paling penting selama memakai menstrual cup adalah tidak menjaga kebersihan. Karena menstrual cup adalah alat bantu menstruasi yang bisa dipakai berulang kali, maka sangat penting untuk menjaga kebersihannya, baik setelah maupun sebelum dipakai. Tak hanya menstrual cup-nya yang harus bersih, tangan kamu juga harus dalam keadaan bersih saat ingin memasukkan serta mengeluarkannya.

    Sedangkan untuk tidak boleh pakai menstrual cup saat berenang, ini hanya mitos, karena ia tetap aman dipakai kok. Soal tidak boleh berbaring saat pakai menstrual cup, ini juga mitos. Mitos ini muncul karena orang berpikir ketika berbaring darah menstruasi akan meluncur keluar menstrual cup dan masuk ke dalam rahim. Percayalah ini tidak akan terjadi. Karena menstrual cup diletakkan di bawah serviks. Adapun bentuk serviks seperti donat dengan celah kecil sehingga tidak akan menggulirkan darah menstruasi ke rahim ketika kamu berbaring.

  5. Apa iya menstrual cup aman dipakai berkali-kali?

    Yup betul sekali! Menstrual cup memang didesain untuk dipakai berulang kali. Mengapa di desain begitu? Tujuannya adalah untuk mengurangi limbah pembalut dan tampon yang kemudian membebani bumi, karena keduanya mengandung plastik yang sulit terurai di tanah. Kabar baiknya lagi, menstrual cup memiliki masa pakai hingga 10 tahun. Bayangkan ada berapa banyak uang yang bisa kamu tabung karena beralih dari pembalut atau tampon sekali pakai menjadi menstrual cup yang berkali pakai. Kantong aman dan bumi pun tenang.

Baca Juga: Empat Bentuk Menstrual Cup, Apa sih Bedanya?

Semakin yakin untuk beralih ke menstrual cup, biar kamu punya bekal yang cukup, pahami juga bagaimana cara membersihkan dan menyimpannya di artikel berikut ini Begini Caranya Bersihkan dan Simpan Menstrual Cup Dengan Benar Nah kalau kamu ingin bertanya-tanya langsung tentang menjaga area kewanitaan, terutama saat menstruasi, silahkan hubungi HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459; Whatsapp ke 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Amankah Gonta-Ganti KB?

Sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter kandungan ketika ingin ganti metode KB.

Salah satu teknologi kedokteran yang berperan besar dalam menciptakan generasi berkualitas adalah kontrasepsi. Alat pencegah kehamilan ini membuat setiap pasangan bisa menjalani Keluarga Berencana (KB) dengan lebih praktis. Apalagi ada begitu banyak pilihan metode yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh. Tak hanya itu, ber-KB saat ini juga tidak sekadar merencanakan kehamilan tapi juga memberikan beragam manfaat kesehatan bagi peserta KB.

Baca Juga: Ini 6 Keunggulan Metode KB Implan Alias ‘Susuk’

Dengan beragamnya pilihan metode KB, mungkin kamu bertanya-tanya, apakah boleh gonta-ganti KB sampai benar-benar menemukan yang cocok? Pada prinsipnya mengganti metode KB tidak dilarang. Hanya saja sama seperti ketika pertama kali menggunakan KB, kamu sangat disarankan untuk berkonsultasi dulu ke dokter kandungan sebelum memutuskan menggantinya.

Sebenarnya berkonsultasi ke dokter kandungan adalah langkah awal untuk menemukan metode KB mana yang terbaik untuk kamu. Karena itu ketika kamu konsultasi untuk mengganti metode KB, dokter akan bertanya apa yang melatar-belakangi kamu melakukan hal tersebut. Apakah ada efek samping yang dirasakan dari metode KB yang lama? Atau karena kamu sudah terlalu lama menggunakan KB tertentu dan merasa sudah saatnya untuk mengganti?

Setelah itu dokter kandungan juga akan menganalisa status kesehatan kamu sebelum merekomendasikan metode KB baru yang bisa dipilih. Apa sajakah itu?

  • Berat badan: Dokter kandungan akan memilihkan metode KB yang tidak berpotensi menaikkan berat badan, apabilan kondisinya saat ini berat badan kamu masuk kategori obesitas. Adapun metode KB yang disarankan untuk kamu adalah non hormonal seperti intrauterine device (IUD). Kamu bisa memilih IUD Andalan yang memberikan perlindungan hingga 8 tahun.
  • Merokok: Jika kamu merokok dan berusia di atas 35 tahun, harus sangat berhati-hati dalam memilih metode KB. Misalnya pil KB, tidak disarankan kepada perokok karena zat di dalam rokok bisa mengacaukan kerja hormon pil KB.
  • Obat rutin yang diminum: Ada beberapa jenis obat tertentu yang bisa kontraindikasi atau berlawanan dengan kandungan hormon yang ada di dalam KB. Karena itu, penting untuk menyampaikan kepada dokter bagaimana status kesehatan dan obat rutin apa saja yang kamu minum.

Jangan ada jeda antara metode KB baru dengan yang lama.

Lalu pertanyaan baru muncul, apakah perlu jeda dari melepas KB lama sampai memasang KB yang baru? Para dokter kandungan justru merekomendasikan untuk tidak berjeda, mengapa? Untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan. Teknologi KB saat ini, sangat cepat mengembalikan kesuburan sesaat kamu berhenti ber-KB, ini mengapa sangat disarankan untuk tidak ada jeda saat ingin mengganti metode KB.

Bahkan biasanya dokter kandungan akan menyarankan agar kamu tidak bercinta dulu atau menggunakan kondom, setidaknya seminggu atau sebulan setelah berganti metode KB. Karena metode KB yang baru memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan tubuh agar optimal merencanakan kehamilan.

Adaptasi tubuh terhadap metode KB baru juga akan menimbulkan beberapa perubahan yang harus kamu antisipasi. Apa sajakah itu? Sebagian besar efek yang muncul adalah spotting atau keluar bercak darah selama beberapa bulan jika kamu berganti ke pil KB. Atau kamu akan merasakan kram di perut saat berganti ke KB IUD. Bisa juga kamu akan merasakan migrain atau mood swing saat berganti dari KB non hormonal ke KB hormonal. Tapi tidak perlu panik, karena secara perlahan hormon di dalam tubuh akan bekerja sesuai metode KB yang kamu pilih.

Baca Juga: Bukan Mitos, Pil KB bisa Bikin Kulit Mulus dan Glowing

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

6 Alasan Mengapa Pasca Melahirkan Harusnya Ber-KB

Meski menyusui sebaiknya segeralah ber-KB.

Kebanyakan ibu baru lupa betapa pentingnya ber-KB setelah melahirkan karena berpikir selepas masa nifas organ reproduksi tidak langsung bisa ovulasi. Faktanya secara rata-rata ovulasi pertama terjadi 45 hari pasca persalinan. Karena itu sebaiknya jangan menunda ke dokter kandungan untuk berkonsultasi metode KB yang aman untuk ibu menyusui.

Baca Juga: Ibu Menyusui bisa Menggunakan Pil KB Laktasi, lho! Apa Bedanya dengan Pil KB Biasa?

Jika kamu kuatir metode KB yang kamu pilih bisa mengacaukan produksi ASI, maka sebaiknya kamu menghapus persepsi ini. Bahkan sekarang tersedia metode KB yang memang didesain khusus untuk mendukung ibu yang baru melahirkan agar tetap bisa memberikan ASI yang berkualitas. Adalah pil KB Andalan Laktasi yang hanya mengandung hormon Linestrenol atau progestin yang tidak akan mengganggu produksi ASI.

Agar kamu semakin paham mengapa ber-KB pasca melahirkan sangat dianjurkan, simaklah 6 alasannya berikut ini:

  1. Selesai masa nifas, ibu bisa segera hamil
    Ingatlah kalau ovulasi terjadi dua minggu sebelum menstruasi. Ini artinya selepas nifas dan kamu langsung bercinta dengan suami tanpa keduanya ber-KB maka peluang terjadinya kehamilan sangat tinggi. Bisa jadi siklus menstruasi berikutnya tidak terjadi karena sperma berhasil membuahi sel telur dan kehamilan pun terjadi. Situasi inilah yang sering kali disebut sebagai “kebobolan” selepas melahirkan.
  2. Meski kamu menyusui bukan berarti kehamilan tidak bisa terjadi
    Memang menyusui adalah salah satu bentuk mencegah kehamilan secara tradisional. Hanya saja ada persyaratannya agar menyusui bisa berpotensi besar untuk mencegah kehamilan. Persyaratannya adalah kamu harus menyusui anak secara langsung atau direct breast feeding dan bayi berusia kurang dari enam bulan. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi maka meski menyusui peluang terjadinya kehamilan tetap tinggi
  3. Ovulasi pertama para ibu yang tidak menyusui secara rata-rata adalah 45 hari setelah melahirkan.
    Jika karena kondisi tertentu kamu tidak menyusui atau tidak menyusui secara langsung (direct breastfeeding) maka ovulasi pertamanya terjadi 25-72 hari setelah melahirkan. Tapi secara rata-rata adalah 45 hari setelah melahirkan. Dari pada kamu “kebobolan” lebih baik segera ber-KB pasca melahirkan.
  4. Berikanlah kesempatan bagi tubuh untuk pulih secara sempurna pasca melahirkan
    Ketika kamu merencanakan kehamilan, maka sebenarnya kamu juga sedang memberikan kesempatan bagi tubuh untuk pulih secara sempurna. Jarak kehamilan yang terlalu dekat tidak hanya berisiko kepada ibu dan bayi yang dikandung. Risikonya pada ibu adalah bisa mengalami pendarahan dan keguguran. Sedangkan pada bayi bisa memicu terjadinya kelahiran prematur atau berat badan rendah.
  5. Ber-KB pasca melahirkan juga mendukung kesehatan mental ibu
    Setelah melahirkan kamu dan suami pasti punya segudang rencana dan harapan untuk Sang Buah Hati. Tapi bukan berarti kamu melupakan mimpi pribadimu sendiri. Sehingga kebutuhan aktualisasi diri pun bisa terpenuhi dengan baik dan ini tentu mendukung kesehatan mental kamu.
  6. Fokus pada kebutuhan anak yang baru dilahirkan
    Dengan ber-KB maka kamu dan suami bisa optimal dalam memenuhi kebutuhan anak yang baru dilahirkan. Pasca melahirkan, kebutuhan anak sangatlah banyak mulai dari kunjungan rutin ke dokter untuk imunisasi, membangun ikatan antara orang tua dengan anak, memberikan stimulasi demi mengejar golden age yang semuanya bertujuan memberikan proses tumbuh kembang yang optimal kepada anak.

Jadi jangan tunda-tunda lagi ya, segeralah ber-KB pasca melahirkan. Ingat membangun keluarga yang berkualitas tidak hanya tentang merencanakan kehamilan tapi juga menjaga jarak kelahiran antar anak sehingga baik orang tua maupun anak-anak semuanya merasakan proses bertumbuh bersama.

Baca Juga: Macam-macam KB IUD Non-Hormonal, Mana yang Cocok Untukmu?‎

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

5 Alasan untuk Makan Cokelat ketika Menstruasi

Butuh alasan untuk makan cokelat ketika menstruasi? Yes we have plenty.

Apakah kamu termasuk yang suka cari-cari pembenaran atau alasan untuk makan cokelat? Artikel ini dijamin bikin kamu girang. Ternyata, menikmati cokelat itu bukan ‘dosa’. Malah, makan cokelat ketika menstruasi bisa bermanfaat. Asyik kan.

Baca Juga: Lima Drama Saat Menstruasi Tiba

Siapa yang tidak suka cokelat. Rasanya yang manis, agak pahit, dan tekstur lembut yang lumer di mulut, sukses membuat kita bahagia saat melumatnya. Namun, tak jarang cemilan ini dituding sebagai penyebab jerawat dan kegemukan, sehingga dihindari sebisa mungkin.

Memang, cokelat mengandung gula dan kalori cukup tinggi. Khususnya cokelat susu, yang mengandung kakao rendah, gula tinggi, dan ditambahkan susu untuk membuat teksturnya makin lembut. Untuk pilihan yang lebih sehat, kamu bisa pilih dark chocolate. Kandungan kakaonya tinggi (50-90%), dan gula lebih rendah.

Manfaat Makan Cokelat ketika Menstruasi

Yang dimaksud disini tentu saja dark chocolate ya, bukan cokelat susu. Di bawah ini adalah 5 alasan untuk makan cokelat ketika menstruasi. Penasaran kan?

  1. Mengurangi nyeri menstruasi
    Dark chocolate mengandung kalium dan magnesium, yang bisa mengurangi nyeri menstruasi dan nyeri menjelang haid. Kedua zat ini membantu fungsi otot tubuh, sehingga lebih meminimalkan terjadinya kram perut. Rasa kembung pun berkurang karena kalium menghentikan otot untuk menyimpan air.
  2. Melelehkan stres dan mood swing
    Kamu pasti sering mendengar, cokelat bisa memicu rasa bahagia. Ini karena dark chocolate mampu meningkatkan kadar serotonin dan endorfin di otak, yang disebut juga hormon bahagia. Sebaliknya, kadar “hormon stress” kortisol berkurang, dengan mengkonsumsi dark chocolate. Mood kamu pun membaik, dan perasaan lebih tenang. Pastinya, semua ini yang kamu butuhkan kala mood swing melanda selama PMS dan menstruasi.
  3. Membangkitkan energi
    Butuh tambahan semangat di jam genting sore hari? Dark chocolate bisa jadi pilihanmu. Cokelat mengandung kafein yang bisa membantumu bersemangat, tapi kadarnya tidak setinggi kopi, sehingga lebih nyaman dikonsumsi saat haid. Kombinasi kafein, endorfin, dan serotonin dalam dark chocolate, menjadi energy booster yang efektif.
  4. Membuat otot lebih rileks
    Kamu mungkin merasa, pinggul, perut, dan paha terasa pegal dan kaku saat menstruasi. Nah, kandungan magnesium dalam dark chocolate bisa membantu meredakan keluhan ini.
  5. Membuat kulit makin glowing
    Menjelang haid, kerap muncul jerawat. Alhasil, kulit jadi tampak kusam akibat bekas jerawat. No worries! Makan cokelat ketika menstruasi bisa membantu kulitmu lebih glowing. Kandungan besi, tembaga, dan seng dalam dark chocolate membantu melepaskan sel-sel kulit mati, sehingga tampaklah lapisan kulit baru yang segar dan cerah. Noda dan bekas jerawat pun jadi lebih samar. Belum lagi kandungan flavonoid, yang mengurangi peradangan di kulit.

Tentu, makanlah cokelat dengan bijak ya, jangan berlebihan. Dan, pilih yang kandungan kakaonya minimal 60%, dan gula sesedikit mungkin.

Baca Juga: Payudara Sakit saat Menstruasi, Apa yang Mesti Dilakukan?

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Benarkah Jerawat Membandel Bisa Diatasi dengan Pil KB?

Jerawat yang membandel seringkali disebabkan karena gangguan hormonal, sehingga pil KB disebut-sebut cukup efektif untuk mengatasinya.

Jerawat menjadi masalah kulit yang banyak dikeluhkan, tidak hanya di usia remaja tapi juga sampai dewasa. Terkadang walau sudah rajin membersihkan wajah dan memakai skincare, jerawat tetap muncul.

Baca Juga: Pil KB 21 Hari dan 28 Hari, Apa Bedanya Ya?

Banyak orang belum memahami bahwa hormon sangat berperan dalam tumbuhnya jerawat, terutama di usia pubertas. Di usia ini, perubahan hormonal dapat merangsang kelenjar minyak di bagian wajah, dada, bahkan punggung.

Itu sebabnya para dokter kulit kerap meresepkan pil kontrasepsi untuk mengatasi jerawat membandel yang tidak sembuh dengan obat jerawat biasa.

Bagaimana cara kerjanya

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif pil KB untuk mengatasi jerawat. Hasilnya, pil kontrasepsi cukup efektif mengatasi komedo hitam dan komedo putih, serta jerawat.

Penelitian juga menyebutkan bahwa pil KB kombinasi dapat mengurangi peradangan pada jerawat.

Karena itulah Badan Obat dan Makanan AS (FDA) memberi persetujuan pil KB untuk mengatasi jerawat.

Pil KB mengandung hormon sintesis yang dapat mencegah sperma membuahi sel telur. Nah, hormon tersebut juga bisa membantu mengurangi jerawat dengan cara menekan sirkulasi androgen sehingga produksi kelenjar minyak menurun.

Pil KB secara umum aman untuk perempuan, walau begitu tidak semua orang bisa mengonsumsinya. Sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter kulit untuk mengetahui pil apa yang aman dan efektif untuk masalah jerawat.

Selain itu perlu dipahami bahwa dibutuhkan waktu beberapa minggu sampai 2 bulan untuk melihat adanya perubahan signifikan pada jerawat. Hal ini terjadi karena butuh waktu untuk terjadinya perubahan hormone dalam tubuh.

Baca Juga: Tujuh Keuntungan Memakai Kondom sebagai Alat KB

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Bila Keputihan Terjadi Saat Berhubungan

Sebagai siklus normal pada wanita, keputihan bisa terjadi kapan saja. Termasuk saat berhubungan intim dengan pasangan. Wajarkah?

Keputihan normal ditandai dengan cairan yang keluar dari vagina berwarna putih atau bening mengandung lendir serviks dan cairan vagina. Selama keputihan yang kamu alami seperti itu, kamu tak perlu khawatir.

Baca Juga: Obat-obatan Yang Bisa Menyebabkan Keputihan

Selain bentuk dan teksturnya, keputihan normal bisa terjadi kapan saja, termasuk saat atau setelah berhubungan intim. Hal ini disebabkan oleh dua hal penting yang terjadi saat berhubungan intim.

Kedua point yang dimaksud adalah gairah seksual dan ejakulasi wanita. Simak penjelasannya berikut ini:

Gairah seksual

Saat berhubungan, keduanya saling melakukan foreplay sebagai pemanasan sebelum melakukan penetrasi seksual. Nah, dari foreplay inilah akan membangkitkan gairah seksual keduanya.

Bagi wanita, gairah seksual akan merangsang aliran darah ke vagina, sehingga pembuluh darah melebar untuk mengakomodasi suplai darah ke organ intim. Adanya cairan gairah ini membuat keputihan semakin terlihat, teksturnya lebih kental berwarna jernih atau putih susu. Jenis keputihan ini normal, tak perlu dirisaukan.

Ejakulasi wanita

Sama halnya dengan pria, seorang wanita juga mengalami ejakulasi saat berhubungan seks. Proses ejakulasi ini melibatkan pengeluaran cairan melalui uretra atau saluran kemih. Di saat inilah keputihan terjadi, dan merupakan proses alamiah yang wajar. Ejakulasi wanita itu sendiri merupakan sesuatu yang normal. Termasuk keluarnya keputihan sebagai konsekuensi biologis dari ejakulasi tersebut.

Baca Juga: Jangan Terjebak Mitos Keputihan Akibat Jamur

Nah, kamu dan pasangan tak perlu khawatir berlebihan ketika keputihan muncul saat berhubungan karena hal ini merupakan proses yang wajar. Lain halnya kalau keputihan tersebut bersifat abnormal, kamu mesti segera memeriksakan diri ke dokter. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.