Metode KB untuk Mood Tetap Oke

Salah satu gejala PMS yang paling sering dialami dan membuat tidak nyaman berupa gangguan suasana hati atau mood swing. Tiba-tiba mudah marah tanpa sebab yang jelas, hal-hal sepele jadi dibesar-besarkan, atau mendadak malas melakukan sesuatu setelah sebelumnya begitu semangat. Dan banyak lagi bentuk gangguan mood yang cukup mengganggu, bahkan membuat orang di sekitarnya jadi sasaran emosi yang semestinya bisa dikendalikan.

Baca Juga: Ini Lima Pilihan Metode KB untuk Ibu Menyusui

Jika kamu termasuk yang mengalami hal tersebut, sudah saatnya berpikir mencari solusi yang tepat. Salah satunya melalui metode KB yang dipilih. Ya, pilihlah jenis KB yang manfaatnya menjaga mood untuk tetap oke tanpa merepotkan apalagi menyinggung perasaan orang lain.

Mengganti metode KB merupakan hal yang wajar, karena kamu tidak harus tetap menggunakan metode yang sama selamanya. Jika satu metode KB tidak memiliki dampak yang diharapkan, terlalu banyak efek samping, boleh kok beralih ke metode lain yang lebih tepat buat kamu.

Pilihlah jenis metode KB yang mudah diakses

Jika aksesibilitas adalah yang kamu cari, maka gunakan metode KB yang mudah didapat, harga terjangkau dan memiliki perlindungan yang tinggi serta tidak menularkan penyakit infeksi seksual. Hal ini tentu saja merujuk pada kondom. Seperti Andalan Kondom yang merupakan kondom impor dengan kualitas 100% lulus uji elektronis dan memenuhi standar internasional (ISO 1474). Terbuat dari bahan latex tipis yang tidak berpori, bertekstur dan berulir.

Selain kondom, opsi berikutnya adalah metode KB hormonal seperti pil KB kombinasi. Seperti pil KB Andalan yang mengandung hormon progesteron dan hormon estrogen. Tidak hanya efektif mencegah kehamilan 99% jika diminum secara benar dan teratur, pil KB Andalan ini juga menjaga siklus menstruasi lebih teratur dan yang tidak kalah penting adalah mengurangi nyeri menstruasi yang merupakan salah satu gejala PMS.

Selain pil kombinasi, minipil KB yang hanya mengandung hormon progestin saja, seperti pil KB Andalan Laktasi juga bisa menjadi opsi terutama buat ibu menyusui karena tidak mengganggu produksi dan kualitas ASI. Dan satu lagi opsi KB hormonal yang juga mudah diakses adalah KB suntik.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar metode KB hormonal memiliki manfaat membantu mengurangi gejala PMS seperti perubahan mood. Yang paling direkomendasikan berdampak baik dalam mengatasi gejala PMS adalah pil KB kombinasi.

Metode KB lain yang bekerja dengan baik menjaga hormon dan berdampak pada suasana hati tetap dalam keadaan stabil tanpa gejolak berarti, di antaranya suntik KB, Implant hormonal, dan IUD hormonal.

Setiap tubuh memiliki respons berbeda terhadap suatu metode KB, sangan individual. Ada beberapa yang lebih sensitif terhadap hormon dibanding individu lain. Hanya karena metode KB hormonal tertentu berdampak baik dan bekerja maksimal dalam menjaga mood seseorang, bukan berarti metode tersebut baik untuk semua orang. Namun, kabar baiknya, selain terkait stabilitas suasana hati yang tidak terganggu karena PMS, beberapa metode KB juga memberi khasiat membantu mengatasi menstruasi yang berat, mengurangi kram perut bagian bawah, dan membantu mengatasi problem jerawat yang biasanya muncul menjelang menstruasi datang.

Apapun jenis metode KB yang akan kamu pilih, pastikan sebelumnya berkonsultasilah dengan dokter. Sebab konseling KB itu sangat penting. Dalam konseling kamu akan mendapatkan informasi yang benar tentang KB yang kamu butuhkan sesuai kondisi dan tujuan dari penggunaan metode KB itu sendiri.

Baca Juga: Begini Mendiskusikan Metode KB dengan Anak yang Mulai Dewasa dan Aktif Secara Seksual

Untuk berkonsultasi dengan dokter yang kompeten seputar KB, saat ini bisa kok dilakukan secara online dengan cara menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Empat Tips Bercinta Lebih Bergairah Memakai Kondom

Kondom berbahan lateks lebih mengikuti bentuk penis sehingga membuat aktivitas bercinta tidak hanya bergairah tapi juga aman.

Partisipasi pria menjadi pengguna kontrasepsi masih sangat rendah. Data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada 2012 menyebutkan hanya 4,7% pria yang menggunakan kontrasepsi. Dari angka tersebut hanya 2,5% yang menggunakan kondom. Dan alasan yang paling lazim disampaikan tentang keengganan untuk memakai kondom ketika bercinta adalah tidak dapat menikmati hubungan seksual dengan optimal.

Baca Juga: Mengenal Lima Tipe Kondom, dari yang Berbintil Sampai Glow in The Dark

Padahal menggunakan kondom saat bercinta akan memberikan manfaat. Sebagai alat kontrasepsi, kondom bermanfaat untuk merencanakan kehamilan. Dan kondom juga bermanfaat sebagai alat proteksi karena mampu mencegah terjadinya penularan penyakit infeksi menular seksual serta HIV/AIDS. Untuk urusan menambah gairah saat bercinta, kondom juga bisa memberikan manfaat ini karena teknologi membuat kondom terdiri dari beragam ukuran serta bentuk.

Adalah kondom berbahan lateks yang membuat produsen kondom bisa membuatnya jadi lebih variatif sesuai dengan kebutuhan kamu. Ada kondom lateks ada yang beraroma, bertekstur atau dotted, tipis, hingga bersinar dalam gelap. Semua ini bertujuan untuk membuat suasana serta imajinasi kamu dengan pasangan ketika bercinta tetap penuh gairah tapi tetap terproteksi.

Jadi jangan ragu lagi untuk bercinta dengan memakai kondom, bahkan alat kontrasepsi yang juga memberikan manfaat proteksi ini juga bisa membuat hubungan seksual kamu semakin bergairah. Lakukanlah 4 tips bercinta lebih bergairah memakai kondom berikut ini:

  1. Pasang kondom dengan bahasa tubuh yang seksi.
    Percayalah bahwa bercinta juga permainan akan persepsi. Untuk pria yang punya pengalaman tidak mengenakkan saat memakai kondom, memori ini akan sulit dihapuskan dan ia akan selalu mempersepsikan kondom bukan sebagai alat penambah gairah. Hapus memori ini dengan minta pada pasangan untuk memakaikan kondom dengan bahasa tubuh yang seksi. Bahkan bisa juga membuat prosesi memakaikan kondom sebagai foreplay sebelum bercinta. Pasangan bisa memasang kondom dengan bantuan kedua tangan sambil menyentuh penis dengan lembut. Atau bisa juga setelah kondom terpasang, pasangan melakukan seks oral. Tentu ini akan membuat kamu semakin bergairah dan mulai mempersepsikan kondom sebagai instrumen bercinta.
  2. Teteskan lubrikan ke ujung bagian dalam kondom.
    Tips ini bisa jadi baru Anda dengar, tapi percayalah ini akan efektif menambah gairah bercinta ketika memakai kondom. Dr. Hilda Hutcherson, MD., Profesor Obstetrics and Gynecology dari Colombia University College of Physicians and Surgeons, meyakini tips ini akan efektif. “Teteskan lubrikan sebanyak 1-2 tetes di ujung dalam kondom untuk menstimulasi kepala penis. Tapi ingat, untuk kondom berbahan lateks pilihlah lubrikan berbahan dasar air agar tidak merusak lapisan kondom,” jelas Hutcherson antusias.
  3. Jadikan kondom sebagai salah satu instrumen bercinta.
    Bentuk kondom yang beragam, seperti berulir, beraroma, atau bahkan dotted akan memberikan stimulasi berbeda pada penis. Sekarang juga ada kondom yang dilengkapi dengan lubrikan khusus yang dapat membuat aktivitas bercinta kamu jadi lebih lama. Seperti kondom Supreme Performax yang berbahan lateks dan mengandung climax delay lubricant. Jadi jangan ragu untuk mencobanya, bahkan sah-sah saja jika kamu dan pasangan menjadikannya sebagai salah satu instrumen bercinta. Bonusnya, kondom sebagai instrumen bercinta juga memberikan manfaat proteksi dari infeksi menular seksual dan bahkan HIV/AIDS.
  4. Material lateks pada kondom justru membuat lebih rileks.
    Banyak orang berpikir kalau menggunakan kondom akan mengurangi sensasi skin to skin pada penis dengan vagina. Faktanya jika kamu memilih kondom berbahan lateks dengan pori-pori yang halus dan tipis justru membuat penis lebih rileks saat bersentuhan dengan vagina. Alhasil kamu dan pasangan semakin bergairah dan siap untuk penetrasi.

Baca Juga: Tujuh Keuntungan Memakai Kondom sebagai Alat KB

Kalau kamu ingin bertanya lebih detail tentang bagaimana memilih kondom yang berkualitas, langsung saja konsultasi ke HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan kuatir, semua informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Alat Kontrasepsi Berduri, Foreplay yang Lebih Lama, dan Tiga Cara Lain untuk Memanjakan Vagina

“Setiap perempuan itu berbeda – luangkanlah waktu untuk mencari tahu apa yang kami sukai, jangan menyampingkan romansa maupun upaya untuk membuat kami terkesan di tempat tidur.” (Vanessa, 35 tahun). Kutipan tersebut merupakan salah satu pernyataan dari sejumlah perempuan yang dirangkum dalam buku populer “What Women Really Want in Bed” karya Cynthia Gentry dan Dana Fredsti. Di dalam buku tersebut, banyak sekali dibahas mengenai rahasia untuk memuaskan perempuan. Kali ini, Halo DKT akan membeberkan beberapa poin kunci dari buku tersebut plus resep andalan dari dapur kami sendiri: alat kontrasepsi berduri yang dapat mempermudah orgasme.

Baca Juga: Cara Berhubungan Intim yang Tidak Mengakibatkan Kehamilan tanpa Kontrasepsi, Memang Bisa?

  • Foreplay alias pemanasan
    Banyak laki-laki yang berpendapat bahwa foreplay hanyalah ‘bumbu’ sampingan dari ‘menu utama’, sehingga bisa diskip saja. Padahal, foreplay adalah bagian krusial dari seks. “Foreplay nggak harus berlangsung hingga 2 jam, namun foreplay nggak akan bisa berfungsi bila dilakukan dengan terburu-buru,” (Alina, 25 tahun). Hal ini dikonfirmasi oleh Cynthia. Menurutnya, perempuan butuh 10-20 menit hingga merasa terangsang. Jadi, lakukanlah foreplay dengan santai dan nikmati setiap momennya.

  • Variasi tindakan seksual yang kreatif
    Cynthia mengingatkan bahwa memberi variasi pada rutinitas dan gerakan-gerakan yang digunakan ketika berhubungan seks adalah kunci yang tak boleh dilupakan. “Rasanya lebih menyenangkan ketika urutannya nggak itu-itu aja,” ungkap Mae, seorang mahasiswa pascasarjana berusia 31 tahun. Pernyataan ini pun didukung oleh Sara, seorang teknisi berusia 30 tahun. Menurut Sara, hal-hal yang merangsangnya selalu berbeda, seperti obrolan seksi, pijatan di sekujur punggung, saling menatap, atau justru bermain ‘kasar’ ketika ia sedang menginginkannya. Apapun itu, hal terpenting adalah tindakan seksual dilakukan secara konsensual dengan antusiasme dari kedua pihak, jangan sampai kamu memaksakan tindakan yang membuat pasangan tidak nyaman. Bila kamu mengikuti panduan ini dengan benar, dijamin, vagina pun akan jadi lebih basah dan terangsang.

  • Fokus pada berbagai zona erogenous lain dulu sebelum vagina
    Salah satu keluhan terbanyak dari perempuan adalah bahwa pasangan mereka tidak pernah memperhatikan bagian-bagian lain dari tubuh mereka selain puting dan vagina. Padahal, sebagian besar perempuan lebih suka jika laki-laki mulai dengan merangsang bagian lain dulu. Untuk itu, kenalilah zona erogenous pasanganmu. Zona erogenous adalah bagian-bagian tubuh yang sensitif terhadap rangsangan seksual. Cynthia menyebutkan beberapa bagian seperti wajah, leher, payudara, punggung bawah, lengan atas, dan kaki. Zona erogenous setiap perempuan berbeda, sehingga kunci untuk mengetahuinya adalah melalui komunikasi dengan pasangan masing-masing. Ingat, agar vagina bisa terangsang, butuh rangsangan dari otak juga, sementara otak harus menerima stimulus dari berbagai anggota tubuh. Lakukan ‘eksplorasi seksi’ berdua.

  • Pahami berbagai teknik sentuhan sensual yang tepat
    “Mulailah dengan ringan kemudian tambahkan tekanan. Seluruh proses harus berlangsung pelan-pelan,” papar Elizabeth, seorang tenaga kesehatan mental berusia 32 tahun. Sesuai dengan pernyataan Elizabeth, Cynthia menemukan bahwa 36% perempuan yang menjadi narasumbernya memang menyukai sentuhan ringan dengan irama yang konsisten di area klitoris. Oleh karena itu, temukanlah teknik sentuhan yang tepat agar pasangan tergila-gila.

  • Alat kontrasepsi berduri

    Bonus tips dari kami di HaloDKT: setelah puas bermain dengan sentuhan tangan dan ingin mulai melibatkan penis, gunakan alat kontrasepsi berduri ketika merangsang area klitoris. Fiesta Max Dotted memiliki duri-duri lembut berbahan lateks yang bisa digunakan untuk memanjakan vagina. Selain menambah sensasi berhubungan intim, kamu dan pasanganmu juga mengurangi risiko penyebaran infeksi menular seksual dan bisa mencegah kehamilan. Segala energi dapat dipusatkan untuk bercinta dengan dahsyat dan memuaskan tanpa diiringi dengan rasa khawatir.

Baca Juga: Pertanyaan Wajib Soal Kontrasepsi Saat Konsul ke Dokter

Itulah 5 rahasia memanjakan vagina dan meningkatkan kemungkinan orgasme perempuan. Semoga kehidupan seksualmu jadi lebih sejahtera, ya! Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini atau tentang alat kontrasepsi, kamu pun bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Infeksi Menular Seksual bisa Mengganggu Kesuburan, pada Laki-laki dan Perempuan

Infeksi menular seksual bisa mengganggu kesuburan. Ini bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan.

Infeksi menular seksual sering tidak bergejala, atau gejalanya ringan sehingga terabaikan. Namun sebaiknya jangan pernah meremehkannya ya, seringan apapun gejalanya. Sebabnya, infeksi menular seksual bisa mengganggu kesuburan. Ini berlaku untuk laki-laki dan perempuan.

Baca Juga: Yuk, Kenali Gejala Infeksi Menular Seksual Klamidia

Infeksi menular seksual itu ibaratnya bom waktu. Sekarang tidak terasa apa-apa, tapi di kemudian hari ketika sudah menikah dan berencana punya anak, baru ketahuan ada gangguan kesuburan akibat infeksi menular seksual di masa lalu.

Mengapa Infeksi Menular Seksual bisa Mengganggu Kesuburan

Infeksi menular seksual yang tidak diobati, pelan-pelan bisa merusak organ reproduksi. Bila sudah begini, tentu saja kamu akan sulit punya anak. Dan, bukan cuma perempuan lho yang berisiko mengalaminya. Laki-laki pun tidak luput dari risiko tersebut.

Berikut ini penjelasan, bagaimana infeksi menular seksual bisa mengganggu kesuburan pada laki-laki maupun perempuan.

Laki-laki

Jangan dikira bahwa infeksi menular seksual tidak akan mengganggu kesuburan pada laki-laki. Meski memang, kejadiannya lebih banyak pada perempuan. Salah satu penyebabnya, infeksi menular seksual pada laki-laki lebih sering menimbulkan gejala, sehingga lebih mudah disadari dan diobati.

Infeksi menular seksual bisa mengganggu kesuburan laki-laki dengan beberapa cara. Antara lain menimbulkan peradangan dan kerusakan pada uretra (saluran sperma dan air kemih di penis) dan epididimis (saluran di belakang testis yang berfungsi menyimpan dan mengangkut sperma). Peradangan pada salah satu atau kedua organ tersebut tentu akan mengganggu transportasi sperma. Infeksi menular seksual yang bisa menimbulkan peradangan pada uretra/epididimis misalnya gonore, sifilis, dan mikoplasma genitalium. Sifilis juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi.

Beberapa infeksi menular seksual juga bisa mengganggu sperma. Misalnya klamidia, yang bisa menurunkan motilitas (pergerakan) sperma, serta menurunkan kualitas sperma. Herpes genital bisa menurunkan jumlah sperma, hepatitis B bisa menurunkan jumlah dan mobilitas sperma. Adapun HIV bisa menyebabkan hilangnya sel germ (sel yang akan berkembang menjadi sperma), mengganggu kesehatan sperma, hipogonadisme, penurunan kadar testosteron, serta peradangan pada epididimis.

Perempuan

Pada perempuan, infeksi menular seksual bisa mengganggu kesuburan karena bila tidak diobati, gangguan tersebut bisa menyebabkan penyakit radang panggul (PRP). PRP adalah salah satu penyebab utama ketidaksuburan (infertilitas) yang bisa dicegah.

PRP adalah peradangan yang terjadi pada organ-organ reproduksi di area panggul. Akibat peradangan, bisa terjadi luka parut pada tuba falopi, dinding rahim, bahkan indung telur. Bisa pula terjadi perlengketan pada organ-organ di rongga rahim.

Kalau sudah begitu, tentu saja akan sulit terjadi kehamilan. Ovulasi (pelepasan sel telur yang matang dari indung telur ke tuba falopi) pasti akan terganggu. Bila pun terjadi ovulasi, sperma akan sulit mencapai sel telur di tuba falopi. Bila terjadi pembuahan pun, sel telur yang telah dibuahi akan sulit keluar dari tuba falopi. Akibatnya, bisa terjadi kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan). Seandainya pun sel telur yang dibuahi bisa keluar dari tuba falopi, ia akan sulit melekat pada lapisan dinding rahim (endometrium) karena sudah banyak luka parut dan perlengketan di sana-sini. Klamidia, gonore, mikoplasma, herpes genital, dan HIV adalah lima infeksi menular seksual yang paling banyak menyebabkan ketidaksuburan pada perempuan.

Baca Juga: Infeksi Menular Seksual Bikin Sulit Hamil

Ada baiknya kamu secara rutin memeriksakan kesehatan organ reproduksi, sejak aktif berhubungan seksual. Dengan cara ini, infeksi menular seksual yang tidak bergejala bisa segera dideteksi dan diobati, sebelum menimbulkan gangguan pada organ reproduksi. Pakailah selalu kondom saat berhubungan intim, untuk menghindari penularan infeksi menular seksual ya. Kamu bisa memilih aneka kondom dari DKT sesuai seleramu, misalnya Sutra, Andalan, Fiesta, atau kondom premium Supreme.

Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Tiga Cara Tepat Mengganti Pil KB

Wajar bila seseorang ingin mengganti pil KB karena berbagai alasan, misalnya ingin mengurangi gejala PMS, mengalami efek samping, atau sekadar ingin mendapatkan pengalaman baru dengan menggunakan metode KB yang berbeda. Misalnya dari metode KB hormonal ke metode KB non hormonal. Dari metode KB jangka pendek ke metode KB jangka panjang. Termasuk dari pil KB Andalan ke alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) seperti IUD Andalan.

Baca Juga: Bukan Mitos, Pil KB bisa Bikin Kulit Mulus dan Glowing

Tetapi bagaimana cara mengganti pil dengan metode KB lain atau sekadar mengganti jenis pil dari kombinasi menjadi satu pil, pun sebaliknya? Tentu saja tidak bisa ujug-ujug mengganti begitu saja. Ada aturan main yang mesti diikuti. Agar masa transisi berjalan mulus dan hasilnya tetap bagus apapun jenis penggantinya.

Berikut tiga cara paling aman menggganti pil KB :

  1. Jangan ada jeda di antara mereka
    Lakukan penggantian tanpa ada jeda dari paket pil KB saat ini ke paket KB lain atau metode KB yang berbeda. Sebab jeda berarti memberi celah kemungkinan untuk hamil cukup besar.

    Saat proses peralihan, tidak perlu menghabiskan paket yang ada, melainkan kamu bisa langsung memulai paket lain di hari pertamanya. Ingat, jika tidak ingin hamil jangan ada jeda di antara paket KB yang berbeda. Sebab efektivitas perlindungan menjadi sangat minimal bahkan tidak ada sama sekali.

  2. Konsultasi dulu, mengganti kemudian
    Pastikan proses penggantian pil KB ke jenis lain harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. Tak ada salahnya berkonsultasi terlebih dahulu sebelum benar-benar mengganti pil KB yang kamu konsumsi selama ini.

    Sebab dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan metode KB yang berbeda dalam satu waktu di masa transisi ini. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kamu mendapatkan perlindungan dari salah satu jenis KB yang digunakan.

    Karena ada beberapa metode KB yang membutuhkan waktu untuk bekerja memberikan perlindungannya. Maka dari itu, berkonsultasilah sebelum mengambil keputusan, agar tidak salah langkah dan menyesal jadinya. Alih-alih mencari perlindungan yang lebih aman justru kebobolan di tengah jalan.

  3. Perlindungan cadangan
    Cara paling aman mengganti metode KB apapun bentuknya adalah dengan menggunakan perlindungan cadangan. Misalnya di minggu pertama masa peralihan tersebut, dokter akan menyarankan penggunaan kontrasepsi jangka pendek non hormonal seperti kondom untuk sementara waktu. Kondom dipilih karena lebih praktis, ekonomis dan aksesnya sangat mudah.

    Sambil menunggu metode KB yang dipilih bekerja efektif memberikan perlindungan terhadap kehamilan yang tidak direncanakan. Sementara pada saat yang sama tubuh sedang beradaptasi dengan metode KB yang baru digunakan. Jadi, perlindungan cadangan ini berarti memberikan kesempatan tubuh untuk menyesuaikan diri dengan metode KB yang baru digunakan setelah sekian lama kamu menggunakan pil KB sebagai KB hormonal yang rutin diminum setiap harinya.

Nah, itulah tiga cara aman mengganti jenis pil KB maupun mengganti pil KB dengan metode KB lainnya yang berbeda. Baik sesama KB hormonal maupun KB non hormonal. Yang pasti apapun bentuk pergantian yang kamu inginkan, pastikan semua keputusan yang diambil terlebih dulu dikonsultasikan dengan dokter yang kompeten. Sebab dari konsultasi inilah kamu bisa mendapatkan informasi yang lengkap, sudut pandang yang baru, juga wawasan yang berbeda tentang dunia KB dan kehamilan secara umum.

Baca Juga: Sampai Berapa Lama Kita Boleh Gunakan Pil KB?

Jadi, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi ya. Kabar baiknya saat ini kamu bisa berkonsultasi secara online, lebih mudah, cepat, dan tentunya lebih aman. Caranya dengan menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Menstrual Cup untuk Lingkungan yang Lebih Sehat

Kehadiran menstrual cup menarik perhatian semua kalangan wanita termasuk para remaja belia yang antusias ingin menggunakannya. Hal ini tak lepas dari sejumlah keunggulan yang dimiliki menstrual cup dibandingkan dengan produk sanitasi sebelumnya seperti tampon dan pembalut.

Menstrual cup bisa dibilang sukses merebut hati pengguna tampon dan pembalut yang sekian lama loyal menggunakan produk sanitasi sekali pakai ini. Terbuat dari bahan latex dan silicon, membuat menstrual cup aman digunakan dalam waktu lama bahkan bertahan hingga 10 – 12 tahun lamanya.

Baca Juga: Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Menstrual Cup

Keberadaan menstrual cup lebih dari sekadar menghadirkan budaya baru dalam siklus menstruasi wanita modern saat ini. Durasi penggunaannya yang lebih lama hingga 10 – 12 jam jelas memberikan solusi penghematan biaya juga berdampak baik kesehatan lingkungan sebab volume sampah yang berkurang.

Tahukah kamu, setiap wanita rata-rata akan menghabiskan 11.000 tampon atau pembalut seumur hidup selama usia reproduksinya. Artinya sejumlah itulah limbah yang dihasilkan dari tampon atau pembalut sekali pakai yang kamu buang setiap bulannya. Angka yang fantastis, bukan?

Dengan menggunakan menstrual cup, jumlah limbah tersebut tentu saja akan sangat berkurang dengan signifikan. Miliaran limbah dari tampon dan pembalut yang dibuang setiap tahun ini dapat berupa :

  1. Berakhir di sungai, mencemari lautan, merusak biota laut. Ikan, karang dan biota laut lainnya menjadi korban terakhir limbah yang dihasilkan dari produk saniter manusia.

  2. Mencemari pantai dan kehidupan laut. Tidak hanya pasir, tanah, dan air yang tercemar melainkan juga kebersihan dan estetika tempat tersebut. Tentu saja hal ini berdampak pada tempat wisata yang ada.

  3. Saat dibakar di tempat pembuangan sampah maupun dalam proses pembakaran khusus, limbah tampon dan pembalut mengeluarkan asap beracun yang tentu saja membahayakan manusia itu sendiri sebagai penghasil limbah tersebut.

  4. Jika dibiarkan terbuka di tempat pembuangan sampah akhir, limbah tampon dan pembalut tidak bisa terurai selama ratusan tahun. Selama itu pula daya rusaknya terhadap manusia dan lingkungan berjalan terus tanpa jeda.

Nah, dari empat point tersebut, intinya ada kebutuhan yang semakin mendesak bagi kita untuk membuat keputusan yang lebih bijak mengenai siklus menstruasi setiap bulannya. Jika selama ini kita lebih fokus pada problem menstruasi itu sendiri seperti bagaimana mengatasi gejala PMS, aktivitas yang terganggu, dan problem menstruasi terkait masalah fisik semata.

Sudah saatnya memiliki sudut pandang baru terkait menstruasi, yaitu problem lingkungan hidup yang tidak kalah memprihatinkannya dan mendesak untuk segera dicari solusi yang tepat.

Dan solusi itu bernama menstrual cup. Yuk, saatnya menghemat pengeluaran dan pada saat yang sama mengurangi limbah tampon serta pembalut yang merusak lingkungan. Selamatkan bumi, selamatkan sungai dan lautan dari limbah yang seharusnya tidak boleh mengalir sampai jauh.

Andai sepertiga saja wanita di muka bumi ini beralih dari tampon maupun pembalut sekali pakai ke menstrual cup, akan sangat banyak volume sampah yang bisa dikurangi. Akan besar sekali dampaknya bagi lingkungan tempat kita tinggal.

Baca Juga: Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Menggunakan Menstrual Cup

Jadi, buat kamu yang telah beralih ke menstrual cup, kamu termasuk pejuang yang ikut andil menyehatkan bumi. Yuk, berkontribusi selamatkan bumi lewat pilihan pribadi mulai hari ini.

Jika kamu ingin mengetahui lebih jauh tentang menstrual cup dan berkonsultasi seputar menstruasi secara umum, saat ini bisa kok dilakukan secara onlie dengan cara menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Terganggu Keputihan? Lakukan Ini Agar Vagina Bersih dan Sehat

Dibandingkan area tubuh lainnya, terutama wajah, kita sering lupa untuk memperhatikan kebersihan area organ intim alias vagina. Cari tahu, bagaimana cara membuat vagina selalu bersih dan sehat.

Vagina sebenarnya dirancang untuk menjaga dirinya tetap bersih dengan bantuan sekresi alami, alias cairan vagina.

Untuk menambah pengetahuan, ketahui dulu bagian tubuh yang termasuk dalam organ reproduksi perempuan.

Baca Juga: Perbedaan Keputihan Normal dan Tidak Normal

Vagina adalah tabung otot di dalam tubuh wanita yang membentang dari leher rahim (serviks atau pembukaan rahim) ke lubang vagina. Organ seks eksternal, yang disebut vulva, mengelilingi lubang vagina.

Kesehatan vagina yang baik dimulai dengan memastikan kesehatan umum yang baik. Dengan kata lain, jika tubuh kita sehat, maka organ reproduksi juga akan sehat.

Cara menjaga kesehatan termasuk memperhatikan pola makan dan olahraga.

Seperti diketahui gerakan-gerakan dalam olahraga membantu menjaga fungsi vagina yang baik. Contohnya berjalan dan berlari yang dapat membantu menguatkan dasar panggul, selain tentu berdampak bagi kebugaran dan kesehatan jantung juga.

Kebersihan vagina ketika haid dan keputihan

Selain haid sebagai bagian dari siklus menstruasi alami, pada dasarnya normal jika tubuh kita menghasilkan cairan bening atau putih (discharge) dari vagina yang disebut dengan keputihan.

Lendir ini diproduksi secara alami dari leher rahim, yang dikenal sebagai leher rahim.

Keputihan tidak ‘selalu pertanda buruk’. Keputihan yang banyak atau jernih pada umumnya tidak terkait dengan infeksi menular seksual.

Perubahan jumlah keputihan bisa 100 persen terkait dengan faktor hormonal – dengan kata lain, terkait dengan siklus menstruasi, kehamilan atau menopause.

Karakter dan jumlah keputihan bervariasi sepanjang siklus menstruasi

Ketika masa subur atau ovarium melepaskan sel telur (ovulasi), cairan keputihan biasanya menjadi lebih tebal dan melar, seperti putih telur mentah.

Keputihan yang sehat tidak memiliki bau atau warna yang kuat. Kamu mungkin merasakan basah yang tidak nyaman, tetapi tidak ada gatal atau nyeri di sekitar vagina.

Jika ada perubahan pada keputihan yang terlihat tidak seperti biasanya, seperti perubahan warna atau mulai berbau atau gatal, temui dokter karena mungkin kamu mengalami infeksi.

Bakteri di vagina, perlu dikhawatirkan?

Ada banyak bakteri di dalam vagina, dan keberadaan mereka di sana untuk melindungi organ intim kita.

Dalam tubuh manusia, usus merupakan bagian yang paling banyak mengandung bakteri, kemudian vagina.

Bakteri baik di dalam vagina bermanfaat untuk:

  • Memberikan “dominasi numerik” atau melebihi jumlah bakteri berbahaya lainnya yang mungkin masuk ke vagina
  • Membantu menjaga keseimbangan pH vagina (seberapa asam vagina) pada tingkat yang seimbang, yang membantu menjaga keseimbangan bakteri tetap sehat.
  • Bisa menghasilkan bakteriosin (antibiotik alami) untuk mengurangi atau membunuh bakteri lain yang masuk ke dalam vagina.
  • Menghasilkan zat-zat untuk mencegah menempel pada dinding vagina, sehingga tidak sampai menyerang jaringan.
  • Jika keseimbangan bakteri terganggu, maka akan terjadi infeksi dan peradangan. Bakteri yang disebut lactobacilli membantu menjaga keseimbangan pH vagina pada tingkat normal yang rendah (kurang dari pH 4,5), yang juga mencegah pertumbuhan organisme lain.

    Jika pH vagina meningkat (kurang asam), kualitas atau jumlah lactobacilli bisa turun dan bakteri lain bisa berkembang biak. Hal ini dapat mengakibatkan infeksi seperti bakterial vaginosis atau lesi, yang menyebabkan gejala seperti gatal, iritasi dan keputihan yang tidak normal.

Baca Juga: Sejauh Mana Stres Menyebabkan Keputihan?

Cara mencuci vagina

Sebaiknya hindari sabun dengan pewangi, gel, dan antiseptik karena dapat memengaruhi keseimbangan bakteri dan tingkat pH yang sehat di vagina dan menyebabkan iritasi.

Gunakan sabun biasa tanpa pewangi untuk mencuci area sekitar vagina (vulva) dengan lembut setiap hari.

Vagina akan membersihkan dirinya di dalam tubuh dengan cairan vagina alami (keputihan).

Selama menstruasi, kita harus membersihkan vagina dengan lebih teliti. Mulai dengan mengganti pembalut setiap 3 jam sekali, hingga menggunakan cairan pembersih vagina dengan tingkat pH yang seimbang.

Hindari pula douching alias menyiram cairan khusus ke dalam vagina untuk membersihkan sekresi vagina. Beberapa wanita menggunakan douche untuk “membersihkan” vagina.

Tetapi para dokter tidak menganjurkan karena douche dapat mengganggu bakteri normal vagina.

Jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Proses Terjadinya Ejakulasi dan Masalah yang Paling Sering Terjadi

Ejakulasi merupakan keluarnya air mani dari penis ketika pria mengalami orgasme. Selain disfungsi ereksi, gangguan seputar ejakulasi, terutama ejakulasi dini menjadi masalah seksual yang banyak dikeluhkan pria.

Proses ejakulasi dimulai ketika seorang pria secara seksual dirangsang, otak mengirimkan sinyal ke alat kelamin daerah melalui saraf di sumsum tulang belakang untuk membuat otot panggul berkontraksi.

Baca Juga: Tips untuk Mengendalikan Ejakulasi agar Tak Cepat Klimaks

Saat orgasme, gelombang kontraksi otot membawa sperma, dengan sedikit cairan, dari testis melalui saluran vas deferens.

Cairan mani vesikel dan prostat berkontribusi pada dikeluarkannya cairan ekstra untuk melindungi sperma. Campuran sperma dan cairan (air mani) ini berjalan sepanjang uretra ke ujung penis di mana cairan ini akan ejakulasi (dilepaskan).

Apa saja masalah seputar ejakulasi?

Seorang pria dapat mengalami beberapa jenis masalah ejakulasi, antara lain:

  • Ejakulasi dini
  • Ejakulasi mundur
  • Ejakulasi tertunda (tidak bisa ejakulasi)
  • Nyeri saat ejakulasi

Seberapa umum masalah ejakulasi?

Ejakulasi dini atau ejakulasi prematur adalah yang paling umum dan mempengaruhi pria dari segala usia.

Walau begitu ejakulasi dini lebih sering terjadi pada yang lebih muda karena terjadinya kekacuan neurobiologis.

Pada pria yang lebih tua, ejakulasi umumnya memakan waktu lebih lama. Sementara pada pria muda yang pengalaman seksualnya lebih sedikit mungkin ada perasaan kurang percaya diri dengan performanya sehingga berpengaruh pada durasi ejakulasi.

Apa yang menyebabkan masalah ejakulasi?

Pemicu masalah ejakulasi bisa bermacam-macam, baik fisik maupun psikis.

Penyebab fisik termasuk beberapa penyakit seperti: seperti diabetes, pernah melakukan operasi atau trauma, beberapa jenis peradangan atau infeksi, tertentu, obat-obatan, dan ketidakseimbangan kimia di otak (gangguan neurobiologis).

Sedangkan penyebab psikologis termasuk stres, kecemasan (seperti kecemasan tentang
‘kinerja seksual’), kesulitan hubungan dan depresi.

Biasanya tidak ada satu penyebab tunggal masalah ejakulasi, melainkan kombinasi beberapa faktor.

Apa yang harus saya lakukan jika saya memiliki masalah ejakulasi?

Jika kamu memiliki masalah ejakulasi yang mengganggu, konsultasikan dengan dokter untuk mencari tahu penyebab masalah dan cara penanganannya.

Baca Juga: Masturbasi Bisa Menunda Ejakulasi

Bisakah saya mengatasi ejakulasi dini sendiri?

Ada sejumlah terapi mandiri yang bisa dilakukan di rumah untuk mengurangi sensasi seksual dan memperlambat datangnya ejakulasi. Terapi ini bisa kita coba sebelum mencari pertolongan medis.

Terapi mandiri untuk ejakulasi dini meliputi:

  • Masturbasi. Banyak pria yang meyakini bahwa makin sering ejakulasi, makin lama mereka bisa mengendalikannya agar tidak cepat mencapai klimaks.
  • Pakai kondom. Beberapa kondom dirancang untuk memperlama daya tahan penis sehingga tidak mudah ‎terstimulasi rangsangan seksual.
  • Berhubungan seks dengan posisi woman on top (sehingga pasangan bisa menarik diri ketika kamu hampir ejakulasi).
  • Melakukan teknik perasan (squeeze), yaitu saat ejakulasi sudah dekat, penis ditarik dan kepala penis ditekan sampai rasa ejakulasi berlalu, setelah itu hubungan seksual dilanjutkan. Meskipun efektif, metode ini menyebabkan interupsi gangguan seksual, sehingga menuntut pasangan yang sangat kooperatif.
  • Latihan kegel. Para ahli menyarankan untuk latihan kegel secara rutin. Latihan ini bertujuan memperkuat otot-otot dasar panggul yang sangat penting dilakukan bagi mereka yang mengalami ejakulasi dini kronis. Sebab otot dasar panggul yang lemah terkadang berkontribusi munculnya ejakulasi dini.
  • Mencari tahu apakah ada masalah dalam hubungan dengan pasangan. Membicarakan secara terbuka apa yang menjadi ganjalan bisa membantu menguatkan kembali ikatan emosional dengan pasangan.

Jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

5 Penyebab Utama Kondom Sobek

Penyebab utama kondom bisa sampai sobek ketika dipakai adalah karena cara pemakaiannya yang salah.

Jika dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya, kondom adalah yang paling praktis untuk digunakan. Tak hanya berfungsi sebagai alat kontrasepsi, kondom juga terbukti efektif dalam mencegah terjadinya infeksi menular seksual dan HIV/AIDS. Bahkan Planned Parenthood menegaskan, efektivitas kondom mencegah kehamilan dan penularan penyakit mencapai 98%! Tapi ini semua akan terwujud jika kondom dipakai dengan cara yang tepat alias tidak sobek.

Baca Juga: Ini Lima Varian Kondom yang Enak untuk Seks Oral

Yup kondom bisa saja sobek ketika dipakai saat berhubungan seksual. Karena itu kamu wajib tahu apa saja penyebab utama kondom sobek. Dengan mengetahui informasi ini, kamu bisa memakai kondom dengan benar sehingga fungsinya sebagai alat kontrasepsi dan proteksi dari penyakit bisa optimal. Berikut 5 penyebab utama kondom sobek:

  1. Salah pilih ukuran kondom.
    Meski kondom memiliki daya elastisitas, bukan berarti kondom tidak memiliki ukuran. Adapun cara menentukan ukuran kondom yang tepat adalah dengan mengukur panjang dan diameter penis saat ereksi. Selain itu, memilih ukuran kondom yang tepat akan membuat hubungan seks menjadi lebih nikmat karena penis tidak seperti sempit atau sesak. Salah pilih ukuran kondom adalah penyebab yang paling sering membuat kondom sobek.
  2. Kondom kadaluwarsa.
    Banyak orang tidak mengetahui kalau kondom memiliki tanggal kadaluwarsa. Setiap bahan utama kondom memiliki masa batas pemakaian, ini mengapa ada tanggal kadaluwarsa. Karena semakin melewati masa batas pemakaian, kualitas kondom pun menurun yang artinya tidak berfungsi optimal. Jadi pastikan kondom yang kamu pakai belum melewati tanggal kadaluwarsa. Jika tidak, maka potensi mudah sobek dan bocor menjadi sangat tinggi. Pada umumnya tanggal kadaluwarsa kondom tertera pada dus atau di setiap kemasan.
  3. Kondom disimpan di dompet atau saku celana.
    Menyimpan kondom di tempat yang tidak tepat bisa berdampak langsung pada ketahanan kondom. Kebanyakan orang menyimpan kondom di dompet atau saku celana, ini sangat tidak disarankan. Mengapa? Ketika disimpan di saku celana atau dompet, membuat kondom jadi lebih panas. Kondisi ini membuat ketahanan kondom menurun dan jadi mudah sobek ketika digunakan. Tempat penyimpanan kondom yang disarankan adalah yang cukup sejuk seperti lemari penyimpanan obat yang tidak terkena matahari langsung. Atau pada saat bepergian, simpanlah kondom pada kotak berbahan logam dan masukkan ke dalam tas agar kualitas material kondom tetap terjaga dengan baik.
  4. Cara memakai kondom salah.
    Salah satu cara memakai kondom yang salah dan sering terjadi adalah tidak memberikan ruang di ujung penis. Padahal ruang ini penting agar saat terjadi ejakulasi, air mani yang megandung sperma dapat tertampung dengan baik di ujung kondom. Jika tidak, alhasil ujung kondom akan terlalu penuh dan sobek dengan mudah.

    Karena itu penting untuk memakai kondom secara perlahan sehingga mulai dari membuka dari kemasan, memasang dan menyisakan ruang di bagian atas kondom, hingga menggulungnya perlahan ke bawah setelah digunakan dapat dilakukan dengan benar. Dengan begini potensi kondom sobek sangat bisa diminimalisir.

  5. Salah memilih pelumas.
    Sebagian besar kondom yang ada di pasaran adalah yang berbahan lateks. Untuk jenis ini pelumas yang tidak akan merusak kondom ketika digunakan adalah yang berbahan dasar air. Mengapa? Pelumas berbahan dasar air tidak akan merusak ketahanan kondom lateks ketika terjadi gesekan, artinya kejadian kondom sobek bisa terhindari. Agar lebih praktis, pilihlah kondom lateks yang sudah dilengkapi dengan pelumas seperti Supreme Performax. Kondom berbahan lateks alami ini sudah dilengkapi dengan climax delay lubricant untuk memaksimalkan performa serta kenikmatan yang lebih lama.

Baca Juga: Pakai Dua Kondom Sekaligus Bikin Hubungan Seks Tahan Lama?

Kalau kamu ingin bertanya lebih detail tentang bagaimana memilih kondom yang berkualitas, langsung saja konsultasi ke HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan kuatir, semua informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiannya.

4 Keunggulan Kondom Berbahan Lateks

Kondom berbahan lateks memiliki pori-pori yang sangat kecil sehingga transmisi segala mikroba atau patogen bisa diminimalisir.

Fungsi kondom sebagai kontrasepsi dan mencegah terjadinya infeksi menular seksual sudah dibuktikan berbagai penelitian. Ini mengapa penggunaan kondom di seluruh dunia terus meningkat. Di Amerika Serikat misalnya, peningkatan penggunaan kondom mencapai 93% dari 52% antara tahun 1982 dan 2010. Dan kondom yang paling mudah di dapatkan di pasaran adalah yang berbahan lateks.

Baca Juga: Bagaimana Mengetahui Apakah Saya Alergi Kondom Lateks

Kalau dilihat dari bahan bakunya, kondom terdiri dari kondom lateks dan non lateks. Kondom lateks adalah kondom yang bahan bakunya adalah getah pohon karet. Sedangkan untuk kondom non lateks terdiri atas kondom poliuretan, poliisoprena dan lambskin. Untuk kondom poliuretan, bahan bakunya adalah plastik khusus sehingga ebih tipis. Hanya saja kondo mini menghantarkan panas sehingga ketika dipakai sedikit tidak nyaman serta tidak seelastis kondom lateks. Adapun kondom poliisoprena bahan bakunya adalah lateks sintetis serta tidak mengandung protein yang memicu alergi. Kekurangannya material kondom poliisoprena lebih tebal sehingga pada beberapa orang terasa tidak nyaman ketika digunakan.

Jika dilihat dari penjelasan yang singkat di atas, pantas saja kalau kondom berbahan lateks lebih disukai, karena secara optimal mencegah kehamilan yang tidak diinginkan serta penularan seksual. Apakah ini membuat kamu semakin ingin menggunakan kondom berbahan lateks pada setiap aktivitas seksual? Berikut DKIT Indonesia kumpulkan fakta-fakta keunggulan kondom berbahan lateks.

  1. Cara pemakaian kondom berbahan lateks lebih mudah.
    Salah satu alasan mengapa kondom lateks lebih banyak di pasaran adalah karena cara pemakaiannya yang mudah. Tak hanya itu, material lateks juga membuat kondom mudah dibentuk sehingga kondom pun jadi lebih variative dari sisi bentuk, ukuran, warna bahkan rasa. Plus elastisitas kondom lateks adalah yang terbaik diantara jenis kondom yang lain. Meski begitu, tetaplah memilih kondom lateks yang ukurannya pas dengan penis agar bisa berfungsi optimal.
  2. Pori-pori kondom berbahan lateks lebih kecil.
    Berbagai penelitian membuktikan kalau kondom lateks bisa mencegah transmisi mikroorganisme patogen ke dalam tubuh. Ini mengapa kondom lateks juga memberikan fungsi proteksi dari infeksi menular seksual. Jika kamu ingin menambahkan lubrikan saat memakai kondom lateks, pilihlah yang berbahan dasar air. Lubrikan berbahan dasar air lebih aman untuk kondom berbahan lateks karena tidak akan merusak kondom meski terjadi gesekan.
  3. Kondom berbahan lateks lebih tipis.
    Jika dibandingkan dengan kondom berbahan lamb skin yang merupakan selaput tipsi berpori di usus domba, kondom berbahan lateks jauh lebih tipis. Meski lebih tipis tapi efektivitas kondom lateks dalam mencegah transmisi patogen adalah yang terbaik dibandingkan kondom berbahan lamb skin.
  4. Kondom berbahan lateks lebih ekonomis.
    Karena bahan bakunya yang mudah di dapat yaitu dari karet alami, maka kondom berbahan lateks jauh lebih ekonomis dibandingkan kondom non lateks. Jadi tidak heran jika lebih banyak produsen kondom yang memilih untuk memproduksi kondom jenis ini karena permintaan pasar yang tinggi.

Selain memastikan kondom yang kamu pilih berbahan lateks, pastikan juga kondom yang akan digunakan sudah memenuhi standar internasional alias berkualitas. Maka kondom berbahan lateks yang kamu pilih sebaiknya diproduksi oleh produsen yang berkomitmen untuk mendukung program keluarga berencana seperti DKT Indonesia. Semua kondom produksi DKT Indonesia seperti Andalan Kondom, Kondom Sutra, Kondom Fiesta, dan Supreme Premium Kondom berbahan lateks dan dibuat sesuai standar uji internasional. Jadi kualitasnya sangatlah terjamin.

Baca Juga: Biar Enggak Salah, Kenali Jenis-jenis Kondom Yuk!

Kalau kamu ingin bertanya lebih detail tentang bagaimana memilih kondom yang berkualitas, langsung saja konsultasi ke HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan kuatir, semua informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiannya.

Masturbasi Membuat Kulit Kusam, Mitos!

Pandemi membuat kita tidak bebas keluar rumah untuk bersenang-senang dan refreshing. Untuk mengurangi kebosanan, aktivitas di rumah pun dibuat agar tidak membuat stres. Salah satu pereda stres yang mudah dilakukan adalah memuaskan diri secara seksual, yakni dengan masturbasi. Namun, ada anggapan masturbasi membuat kulit kusam jika dilakukan terlalu sering. Benarkah?

Baca Juga: Kecanduan Masturbasi? Begini Cara Mengurangi Masturbasi

Masturbasi Membuat Kulit Kusam?

Menurut sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat, 71% peserta memiliki melakukan masturbasi sebagai bentuk perawatan diri selama karantina. Selain itu, 26% memiliki pandangan lebih positif terhadap sex toys. Hal ini menjadi penyebab peningkatan penjualan sex toys disana selama pandemi.

Bahkan, masturbasi kini menjadi lebih terbuka didiskusikan di antara para wanita. Para selebriti kini tidak hanya mengeluarkan merek parfum, namun mulai melirik produk sex toys. Misalnya, Oktober lalu, Lily Allen meluncurkan vibrator bekerjasama dengan perusahaan teknologi seks Womanizer.

Sebulan kemudian, Cara Delevingne dan Dakota Johnson ditunjuk menjadi direktur kreatif di sebuah perusahaan kesehatan seksual. Dakota Johnson mengatakan kepada Vogue, “Merawat kehidupan seksual sama pentingnya dengan merawat tubuh dan kulit kita. Agar kehidupan seksual sehat perlu juga didukung nutrisi, perawatan kulit, olahraga.”

Masturbasi, lanjutnya, adalah bentuk upaya menyehatkan dan memberikan kesenangan diri yang positif. Banyak sekali manfaat masturbasi, meskipun hanya sedikit yang menyadari manfaatnya untuk mendapatkan kulit yang sehat.

Alih-alih mitos masturbasi membuat kulit kusam, efek masturbasi pada kulit justru sebaliknya. Dijelaskan Dr. Michelle Henry, dokter kulit dari Harvard, bahwa orgasme memiliki peran penting dalam memperbaiki sel-sel kulit. Ketika kita mastrubasi hingga mencapai orasme, maka manfaatnya sama.

Menurut ahli, aktivitas fisik dari masturbasi akan meningkatkan suhu tubuh, yang mengaktifkan mekanisme homeostatis untuk menjaga suhu tubuh, termasuk vasodilatasi pembuluh darah superfisial di kulit kita. Pembuluh darah yang melebar menyebabkan peningkatan aliran darah, yang memungkinkan panas menghilang dari kulit dan membuat kulit bercahaya kemerahan.

Efek masturbasi pada kulit bahkan bersifat jangka panjang. Sebuah studi oleh University of Michigan menunjukkan bahwa masturbasi dapat meningkatkan kadar estrogen yang penting untuk mencegah degradasi kolagen dan penuaan dini. Ini menjadi alasan mengapa wanita mulai memiliki garis-garis halus dan kerutan saat mereka mendekati atau memasuki masa menopause.

Kabar baiknya, penelitian telah menunjukkan bahwa masturbasi dapat menunda menopause. Dengan kata lain, dengan menunda menopause, masturbasi menunda penurunan estrogen yang mempercepat penuaan kulit.

Mengingat bahwa masturbasi mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur, masuk akal jika dilakukan teratur akan berdampak baik pada kulit kita. Masturbasi menginduksi relaksasi dan mengurangi stres yang dapat menyebabkan jerawat.

Orgasme menyebabkan pelepasan oksitosin dan menurunkan kadar kortisol, membuat tidur lebih nyenyak dan membantu kulit memperbaiki dirinya sendiri. Studi menunjukkan bahwa kesenangan diri membanjiri tubuh kita dengan ‘hormon bahagia’ seperti dopamin dan serotonin, mengurangi risiko inflamasi di kulit seperti jerawat, rosacea dan dermatitis.

Baca Juga: Lima Hal Tentang Masturbasi Pria yang Wajib Diketahui

Jadi, jangan lagi meragukan manfaat masturbasi. Kenikmatan diri adalah bagian dari perawatan diri, dan sama pentingnya dengan nutrisi bagi kulit kita. Sayangnya, manfaat baik masturbasi ini masih sering dipatahkan oleh stigma buruk masturbasi.

Aktivitas sekual yang sehat dan aman tidak akan membawa dampak kesehatan apapun. Bagaimana agar masturbasi lebih menyenangkan dan sehat, tentu ada rahasianya. Misalnya, kamu perlu menyiapkan lubrikan yang berbahan dasar air sehingga aman dan nyaman. Bagi wanita juga perlu merawat organ intim agar senantiasa bersih setelah menggunakan sex toys. DKT bisa menyediakan semua kebutuhanmu agar mastrubasi bisa aman dan menyenangkan.

Jangan tunda lagi, segera konsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Amankah Menunda Menstruasi Terlalu Sering?

Menunda atau menghentikan menstruasi saat ini bukan lagi hal yang sulit, dengan perkembangan kontrasepsi hormonal modern. Ada banyak alasan wanita menunda menstruasi: alasan medis seperti pendarahan menstruasi yang berat, persiapan untuk prosedur medis, atlet yang akan bertanding, pergi umroh atau haji, atau karena rencana pernikahan dan bulan madu. Aman nggak sih menunda menstruasi? Boleh tidak dilakukan berkali-kali?

Baca Juga: Penyebab Kembung Saat Menstruasi

Cara Menunda Menstruasi

Jika kamu belum pernah melakukannya dan bertanya-tanya bagaimana cara menunda menstruasi secara alami, maka kamu tidak akan bisa menemukan jawabannya. Ya, menunda menstruasi tidak bisa dilakukan dengan cara alami.

Banyak mitos yang dipercaya, misalnya minum cuka sari apel atau jus lemon bisa menunda menstruasi. Namun, belum ada buktinya.

Meskipun tidak ada cara alami yang terbukti secara ilmiah dapat menghentikan menstruasi, namun ada berbagai cara non-alami atau dengan penggunaan obat untuk menunda datangnya menstruasi atau menghentikannya.

Cara paling umum adalah dengan kontrasepsi hormonal, seperti pil KB yakni pil dan suntikan progesteron. Bagaimana cara kerjanya?

Pil Progestogen

Norethindrone adalah bentuk sintetis dari progesteron (hormon yang mempersiapkan penebalan lapisan rahim untuk kehamilan). Jika diminum sebelum siklus menstruasi, maka akan mencegah penurunan progesteron yang memicu menstruasi, sehingga secara efektif menunda menstruasi.

Setelah kamu berhenti minum obat ini, menstruasi akan kembali dalam beberapa hari. Sebuah penelitian norethindrone di Amerika Serikat yang dilakukan pada tahun 2019 dengan partisipasi 50 wanita yang ingin menunda menstruasi karena berbagai alasan menunjukkan, obat ini efektif menunda menstruasi tanpa menimbulkan masalah. Keuntungan pil progesteron lainnya adalah cepat mengembalikan kesuburan dan tidak adanya penggunaan obat hormonal jangka panjang.

Suntikan DMPA (KB Suntik)

Medroxyprogesterone acetate, atau DMPA, adalah kontrasepsi jangka panjang yang bisa dimanfaatkan untuk menunda menstruasi. DMPA biasanya diberikan dalam bentuk suntikan setiap tiga bulan. Dengan menggunakan metode kontrasepsi ini dapat menunda atau meniadakan menstruasi.

Pada tahun pertama menerima suntikan, 75 persen wanita melaporkan tidak adanya perdarahan menstruasi. Semakin lama digunakan, semakin sedikit menstruasi yang didapatkan.

IUD

Beberapa wanita mungkin tidak lagi mendapatkan menstruasi jika mereka menggunakan IUD hormonal. Terjadi atau tidaknya menstruasi sangat individual dan tergantung jenis IUD. IUD dengan kandungan bahan aktif yang lebih tinggi (levonorgestrel) lebih mungkin untuk tidak mendapatkan menstruasi. Selama tahun pertama penggunaan IUD hormonal, 20 persen wanita melaporkan menstruasi menjadi lebih jarang. Di tahun kedua, jumlah itu meningkat menjadi 50 persen.

KB Implan

KB implan atau susuk yang ditanamkan di lengan tepat di bawah kulit, juga dapat menghentikan ovulasi, yang dapat menyebabkan tidak adanya menstruasi. Menurut penelitian yang dilakukan di Indonesia dari tahun 2016 hingga 2018, dengan partisipasi 140 wanita yang menggunakan kontrasepsi implan, mereka berhenti mendapatkan menstruasi pada bulan pertama penelitian.

Tergantung pada jenis implan yang digunakan, absennya menstruasi terjadi pada sekitar 33–41 persen peserta di bulan pertama. Namun, di dua tahun berikutnya, hanya 28-30 persen peserta yang tidak mendapatkan menstruasi.

Adakah efek samping menunda menstruasi?

Menunda menstruasi dapat dilakukan dengan melewatkan pil plasebo dalam paket pil kontrasepsi. Tetapi penting untuk dicatat bahwa melakukan ini dapat memiliki efek samping seperti nyeri, diare, dan pendarahan yang tidak terduga. Tidak semua orang mengalami efek samping ini, tetapi jika kamu berniat mengambil cara ini, jangan kaget jika mengalami efek sampingnya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menunda atau melewatkan menstruasi relatif aman dengan menggunakan kontrasepsi hormonal tanpa istirahat.

Sebuah studi tahun 2005 berdasarkan database publikasi ilmiah yang membandingkan penggunaan kontrasepsi hormonal secara terus menerus (nonstop) dan siklik (mengkonsumsi pil plasebo) menunjukkan bahwa keduanya sama-sama aman.

Pada tahun 2014, penelitian ini dilengkapi dengan penelitian baru, tetapi kesimpulannya tetap tidak berubah. Studi yang dilakukan pada tahun 2003 dan 2008 tentang penggunaan kontrasepsi hormonal secara terus menerus tanpa jeda (masing-masing 91 dan 168 hari) juga menunjukkan efisiensi dan aman untuk penggunaan jangka panjang.

Salah satu masalah terbesar yang dialami wanita yang menunda menstruasi adalah perdarahan tidak terduga. Efek samping lainnya adalah mual, nyeri payudara, fluktuasi suasana hati, dan dorongan seks yang lebih rendah.

Baca Juga: Menstruasi Tidak Normal, Salah Satu Indikator Masalah Kesehatan

Jadi apakah aman untuk menunda menstruasi? Secara umum, ya. Jika Kamu ragu, Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.