Cegah Ganasnya Si Raja Singa dengan Kondom Terbaik

Sering disebut sebagai si ‘Raja Singa’ karena keganasannya, infeksi menular seksual (IMS) yang satu ini masih banyak sekali terjadi. Syphilis merupakan infeksi bakteri kronis yang disebabkan oleh Treponema pallidum (Hook, 2017). Meski dapat disembuhkan, syphilis cukup ditakuti, sebab syphilis bisa menyebabkan gangguan otak dan jantung bila terlambat ditangani. Untuk mencegahnya, diperlukan pemahaman mengenai strategi-strategi seks aman. Berikut sekilas penjelasan mengenai syphilis dan kondom terbaik untuk mencegahnya.

Baca Juga: Infeksi Menular Seksual Trikomoniasis Jarang Bergejala, tapi Berisiko bagi Kehamilan

Syphilis tergolong sebagai infeksi menular seksual. Artinya, syphilis dapat menyebar melalui hubungan seks tanpa pengaman dengan orang yang sudah terinfeksi. Gejala-gejalanya berbeda-beda pada setiap tahap perkembangan infeksi (O’Byrne & MacPherson, 2019):

  • Syphilis primer biasanya ditandai dengan munculnya satu buah luka yang tidak terasa sakit, tetapi tidak semua kasus gejalanya seperti ini, hanya sekitar 30% saja.
  • Syphilis sekunder diikuti dengan ruam-ruam pada kulit, seringkali di telapak tangan dan telapak kaki. Demam dan sakit kepala terkadang juga menyertai gejala lainnya.
  • Syphilis laten pada sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala apapun, namun 1 dari setiap 4 orang yang terinfeksi umumnya kembali mengalami gejala-gejala infeksi syphilis sekunder di tahap laten.
  • Syphilis tersier merupakan tahap tertinggi di mana bakteri bisa menyerang otak, saraf, atau jantung. Ini terjadi pada 14-40% kasus di mana syphilis tidak diobati.

Lalu, gimana sih caranya mencegah syphilis? Pencegahan syphilis sebenarnya sangat mudah. Halo DKT memiliki beberapa tips buat kamu dan pasanganmu.

  • Selalu gunakan kondom secara tepat dan konsisten setiap kali berhubungan seks. Pilihlah kondom terbaik yang sudah diakui kualitasnya dan keampuhannya dalam mencegah infeksi menular seksual. Beberapa alternatif yang sangat direkomendasikan antara lain Kondom Sutra, Kondom Fiesta, dan Kondom Supreme. Ketiga kondom ini terbuat dari bahan lateks pilihan dan telah lulus uji elektronis, sehingga terjamin mutunya. Oiya, pastikan bahwa pemakaian kondom konsisten, ya, jangan hanya sesekali saja. Selain itu, bacalah instruksi pemakaian kondom dengan rinci, agar kamu dan pasanganmu terhindar dari kesalahan-kesalahan yang bisa menurunkan manfaat perlindungan kondom.

  • Simpan kondom terbaik pilihan kamu di tempat yang aman, jauh dari benda-benda tajam, dan tidak terkena paparan sinar matahari langsung, agar kualitas kondom tetap terjaga. Kalau bisa, tempatkanlah di dekat ranjang, supaya kamu dan pasanganmu juga jadi lebih mudah mengaksesnya. Jangan lupa juga untuk selalu memeriksa expiry date pada kemasan stok kondom yang kamu simpan.

  • Hindari perilaku seksual berisiko yang melibatkan aktivitas seksual tanpa pengaman, khususnya seks tanpa kondom dengan lebih dari 1 orang. Kalau hubunganmu dengan pasanganmu tidak bersifat eksklusif, sepakati untuk menggunakan kondom setiap kali melakukan casual sex dan tetap lakukan tes pemeriksaan infeksi menular seksual secara rutin. Dengan demikian, bila ada gejala-gejala syphilis, penanganan bisa didapatkan sebelum infeksi berkembang ke tahap yang lebih serius.

Baca Juga: Penyakit Infeksi Menular Seksual yang Disebabkan Seks Anal

Itulah cara mencegah dampak ganas si ‘Raja Singa’. Mudah-mudahan kamu jadi lebih memahami strategi untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksimu, ya! Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu pun bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

KB Implan yang Bikin Nyaman

Jenis KB implan merupakan salah satu metode pengendalian kelahiran jangka panjang yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan. Bentuk KB implan terus mengalami perubahan, saat ini bentuknya sangat kecil seukuran batang korek api yang diletakan di bawah kulit lengan atas.

Baca Juga: Riset Membuktikan, KB Implan tidak Bikin Naik Berat Badan

Sama seperti metode KB lainnya, KB implant bertujuan mencegah terjadinya ovulasi, sehingga tidak ada kehamilan. Termasuk dalam kelompok metode KB jangka panjang bersama IUD, keberadaan implan menjadi solusi bagi mereka yang pelupa dan kurang disiplin dalam menggunakan metode KB jangka pendek seperti pil dan suntik.

Berikut sejumlah manfaat KB implant :

  • Perlindungan jangka panjang
    Kontrasepsi hormonal jangka panjang ini mengandung hormon progesterone sintetis dalam dosis rendah dan stabil yang berfungsi mengentalkan lendir serviks dan mengencerkan lapisan rahim, sehingga menyulitkan sperma berenang dan mencapai sel telur.

    Seperti Andalan Implan yang setiap batangnya mengandung 75 mg Levonorgestrel (hormon progestin). Kelebihan implan mampu memberikan perlindungan dalam waktu yang cukup lama hingga 4 tahun. Bahkan KB implan diketahui lebih efektif dari kondom dan pil.

  • Aman untuk ibu menyusui
    Kabar baiknya lagi, produk implan Andalan tidak memengaruhi produksi dan kualitas ASI sehingga aman digunakan oleh ibu menyusui. Itu sebabnya KB implan bisa langsung dipasang selambat-lambat 21 hari setelah melahirkan. Jika dipasang lebih dari 21 hari, kamu mesti menggunakan kontrasepsi cadangan seperti kondom guna mencegah kehamilan selama belum menggunakan implan.

  • Bisa dilepas kapan saja
    Kendati bisa memberikan perlindungan cukup lama sampai 4 tahun, bukan berarti mesti dilepas selama itu pula. Jika kamu berubah pikiran atau ingin segera hamil sebelum periode 4 tahun, bisa saja melepas implan kurang dari tenggat tersebut. Dan salah satu keunggulan metode KB jangka panjang seperti implan ini adalah kembali kesuburan relatif lebih cepat setelah implan dilepas.

  • Harga lebih murah
    Biaya KB implan memang bervariasi, namun secara umum biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah hanya untuk pemasangan dan pelepasan saja untuk penggunaan selama 4 tahun. Tidak perlu rutin mengeluarkan biaya seperti metode KB lainnya yang dalam hitungan bulan mesti membelinya secara rutin.

  • Pemasangan mudah
    Jika kamu sudah memilih KB implan dan dokter sudah menyetujuinya karena pilihan tersebut cocok untuk kamu. Maka dokter atau bidan akan segera melakukan pemasangan. Tidak ada persiapan khusus karena proses pemasangannya relatif mudah dan singkat. Hanya diperlukan bius lokal di bagian bawah lengan atas yang menjadi lokasi pemasangan implan. Dipasang dengan alat khusus yang tidak membutuhkan sayatan panjang. Setelah selesai akan dipasang perban di area tersebut. Perban boleh dibuka beberapa hari kemudian. Sambil menunggu KB implan bekerja, kamu akan direkomendasikan menggunakan KB non hormonal seperti kondom selama satu minggu.

  • Pelepasan tepat waktu
    Setelah 4 tahun menggunakan KB implan, saatnya untuk melepaskannya. Karena jika lewat dari tenggat sudah tidak ada lagi manfaat perlindungannya. Kamu bisa datang ke klinik dokter atau bidan yang berpengalaman dalam hal ini. Sama seperti pemasangan, proses pelepasan juga diawali dengan bius lokal di area tersebut. hanya saja kali ini dokter atau bidan akan melakukan sedikit sayatan guna mencari posisi implan dan mengambilnya keluar. Bekas sayatan akan diperban rapat sehingga tetap steril dari kontaminasi luar. Selain soal waktu yang sudah mencapai batas akhir, pelepasan KB implan juga bisa dilakukan kapan saja ketika ada indikasi atau efek samping yang terjadi. Karena itu jika terjadi sesuatu sebagai dampak dari pemasangan KB implan, segera hubungi dokter untuk dilakukan tindakan yang tepat.

Baca Juga: Ini Lima Pilihan Metode KB untuk Ibu Menyusui

Itulah sejumlah alasan yang membuat KB implan relatif lebih aman dan terjangkau dengan efektivitas yang lebih baik dari metode KB lainnya. Namun, tidak semua orang cocok menggunakan KB implan ya. Karena itu sebelum memutuskan menggunakan implan kamu mesti konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan informasi yang tepat. Untuk berkonsultasi, saat ini bisa kok dilakukan secara online dengan cara menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Betulkah Disfungsi Ereksi akibat Pornografi bisa Terjadi?

Pornografi bisa membuatmu kehilangan minat terhadap rangsangan seksual di dunia nyata. Terjadilah disfungsi ereksi akibat pornografi.

Kamu pasti sudah sering mendengar bahwa pornografi bisa menimbulkan kecanduan. Tapi pernahkah kamu mendengar soal disfungsi ereksi akibat pornografi? Topik ini masih cukup kontroversial di kalangan ahli. Sebagian percaya bahwa hal tersebut mungkin terjadi, sebagian lainnya masih menyangsikannya.

Baca Juga: Ssst, Begini Cara Diet Mediterania Bantu Mengatasi Disfungsi Ereksi

Ada sebuah penelitian menarik yang dilakukan di sebuah universitas di Amerika Serikat (AS). Peneliti menemukan bahwa sejak makin maraknya situs streaming porno, kejadian disfungsi ereksi pada orang muda makin umum. Pada tahun 2000, disfungsi ereksi pada usia <40 hanya sekitar 2-5%. Namun pada 2011, angkanya melonjak jadi 14-28%. Memang, bukan berarti peningkatan tersebut pasti disebabkan oleh pornografi. Karena itu, peneliti pun mencari tahu lebih lanjut mengenai kemungkinan terjadinya disfungsi ereksi akibat pornografi.

Risiko Disfungsi Ereksi akibat Pornografi

Banyak faktor yang bisa menyebabkan disfungsi ereksi, baik kondisi fisik maupun psikis. Disfungsi ereksi akibat fisik, umumnya berkaitan dengan penuaan. Pada usia 40 tahun ke atas, berbagai penyakit seperti penyakit jantung, obesitas, dan diabetes mulai mengintai. Kondisi-kondisi tersebut meningkatkan risiko terjadinya disfungsi ereksi. Nah, lelaki muda yang mengalami disfungsi ereksi akibat pornografi, umumnya tidak memiliki kondisi dan penyakit seperti di atas. Karenanya pada ahli menduga, kebiasaan menonton pornografi bisa mengubah bagaimana laki-laki mengalami stimulasi seksual dan kepuasan seksual.

Kamu mungkin sudah paham bahwa gairah seksual bermula di otak. Ketika mendapat rangsangan seksual, otak melepaskan neurotransmitter yang akan menginduksi ereksi. Diduga bahwa terlalu banyak menonton tayangan porno menyebabkan orang jadi kurang reaktif terhadap rangsangan seksual. Sebuah teori menyebutkan bahwa mereka yang sering menonton porno bisa jadi kurang terangsang oleh hubungan seksual dalam kehidupan nyata, dan hal tersebut bisa menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi. Waspadalah bila kamu mengalami tanda ini ya.

Penelitian lain menemukan bahwa laki-laki yang hobi nonton porno mungkin lebih tertarik melakukan masturbasi sambil menonton pornografi, ketimbang mengidamkan hubungan seks dengan pasangan. Ini disebut juga ‘anoreksia seksual’, yaitu hilangnya keinginan untuk interaksi seksual yang romantis.

Teori lainnya yaitu munculnya perasaan minder atau insecure akibat gambaran yang tidak realistis mengenai penis dan bentuk tubuh yang ditampilkan oleh aktor film dewasa. Perasaan minder terhadap tubuh sendiri bisa memunculkan kecemasan, yang membuat laki-laki sulit untuk mendapatkan atau memelihara ereksi, serta khawatir tidak bisa memuaskan pasangan seperti layaknya adegan dalam film porno.

Dua Sisi Pornografi

Menariknya, menonton pornografi tidak selamanya buruk. Sebagian orang melaporkan, menonton porno justru membawa manfaat bagi kehidupan seksual mereka, baik secara individu maupun dengan pasangan. Sebuah studi menemukan bahwa dua alasan terbesar orang menonton porno yaitu karena meningkatnya dorongan seks, dan meningkatnya performa seksual.

Bagi kamu yang sudah berusia dewasa, sah-sah saja kok menonton porno. Bahkan cukup banyak pasangan yang menonton porno bersama, sebagai variasi seks agar tidak monoton, dan untuk sama-sama belajar posisi baru. Hanya saja, jagalah selalu komunikasi dengan pasangan, karena inilah yang akan melanggengkan hubungan. Bila kamu merasa bahwa pornografi mulai mempengaruhi kehidupan seksual secara negatif, inilah saatnya kamu berintrospeksi, dan jangan malu untuk membicarakannya kepada pasangan.

Segeralah konsultasi ke dokter bila kamu merasa mengalami disfungsi ereksi akibat pornografi. Hindari sembarangan minum “obat kuat”. Bila kamu memang membutuhkannya, dokter bisa meresepkan sildenafil sitrat seperti Topgra, misalnya.

Baca Juga: Lima Kebiasaan yang Bikin Penis Disfungsi Ereksi

Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Mengapa Keputihan Jadi Keluhan Utama Seputar Kesehatan Reproduksi

Keputihan menjadi keluhan seputar kesehatan reproduksi yang paling umum, terutama pada perempuan di Asia. Meski kebanyakan perempuan menduga keputihannya terjadi karena infeksi, nyatanya sebagian besar adalah jenis keputihan yang normal.

Untuk lebih memahami keputihan, sebaiknya kita ketahui dulu dari mana cairan di vagina ini berasal.

Keputihan berasal dari kelenjar di dalam vagina dan leher rahim. Kelenjar ini memproduksi sejumlah kecil cairan yang disebut juga dengan sekresi vagina.

Baca Juga: Waspada, Keputihan Bisa Disebabkan karena Pakai Celana Ketat

Cairan akan mengalir keluar dari vagina setiap hari, membersihkan sel-sel tua yang melapisi vagina. Ini adalah proses yang benar-benar alami—sebagai cara tubuh untuk menjaga vagina tetap sehat dan bersih.

Jumlah cairannya bervariasi pada tiap perempuan. Beberapa mengalami keputihan setiap hari, sementara yang lain lebih jarang mengalaminya. Dengan kata lain, keputihan setiap hari sebenarnya hal yang normal.

Keputihan yang normal biasanya tampak bening cenderung keputih-putihan, tanpa aroma, dan volumenya pun tidak terlalu banyak.

Sejak menstruasi pertama perempuan sampai menopause, hormon menstruasi mendorong terjadinya keputihan. Rata-rata, akan dihasilkan satu sampai empat mililiter cairan vagina sehari. Jumlahnya akan meningkat seiring dengan peningkatan kadar estrogen dalam tubuh, seperti selama hamil dan ovulasi.

Meski demikian, bagi sebagian besar perempuan, keputihan yang berlebihan sehingga celana dalam terasa basah bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Selain itu, tak sedikit yang khawatir dengan kesehatannya jika keputihan selalu terjadi.

Kapan keputihan bisa dianggap gangguan

  • Sebagian perempuan memang memiliki “ektopi serviks” yang dapat meningkatkan keputihan. Ektopi serviks merupakan kondisi ketika zona sel penghasil lendir serviks menghadap ke luar ke bagian atas vagina, bukannya di dalam saluran serviks. Kondisi ini memang bisa membuat tidak nyaman. Konsultasikan ke dokter atau bidan untuk mencari cara mengatasinya.

  • Berubahnya pH vagina juga dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih dari organisme seperti candida, ragi, yang biasa disebut trush alias kandidiasis. Keputihan ini sangat khas yang disebabkan oleh candida berwarna putih, seperti keju cottage dan disertai dengan rasa gatal dan terkadang kemerahan, bengkak dan nyeri saat buang air kecil.

  • Bacterial vaginosis (BV) adalah kondisi pertumbuhan berlebih bakteri di vagina. BV mungkin tidak menyebabkan keluarnya cairan keputihan ekstra, tetapi jika terjadi, seringkali berbau amis dan berbusa.

  • Infeksi menular seksual (IMS) terkadang menjadi penyebab keputihan. Yang paling sering adalah klamidia, gonore, atau trikomonas. Ketiga IMS ini dapat diderita tanpa gejala (asimtomatik), terutama klamidia. Tetapi jika sampai keluar cairan, cenderung disertai dengan nanah.

    Pada infeksi klamidia dan gonore, cairan keputihan berwarna kuning, berbusa dan bau tidak sedap pada infeksi trikomonas.

  • Kondisi kulit vulva dan vagina juga dapat mempengaruhi keputihan. Iritasi dari parfum, deodoran, sabun, dan pembersihan berlebihan dapat menyebabkan dermatitis kronis, sementara douching dan spermisida dapat mengiritasi lapisan vagina atau mengubah keseimbangan mikroba.

  • Beberapa wanita juga memiliki alergi terhadap lateks atau produk lain yang mungkin masuk ke dalam vagina. Keputihan belum tentu jadi gejala utama, namun yang lebih sering adalah ada rasa gatal, nyeri, kemerahan, dan bengkak.

Jika kamu khawatir dengan keputihan yang dialami, kunjungi dokter atau tenaga kesehatan di klinik kesehatan wanita atau klinik keluarga berencana.

Dokter atau perawat mungkin menanyakan tentang riwayat menstruasi dan kehamilan, penggunaan kontrasepsi dan hormon, riwayat seksual, riwayat kesehatan termasuk kondisi kulit dan penggunaan produk topikal pada kulit genital, ada tidaknya gejala lain, dan penggunaan tampon atau benda lain dimasukkan ke dalam vagina.

Baca Juga: Adakah Makanan yang Bisa Pengaruhi Keputihan dan Aroma Miss V?

Jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu pun bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Kiat Mengatasi Masalah Seputar Ejakulasi

Masalah ejakulasi beragam, ada yang terlalu cepat alias ejakulasi dini, terlalu lambat, bahkan ada pula yang ejakulasinya mundur. Beda masalah, beda pula cara mengatasinya.

Banyak orang yang berpendapat bahwa masalah ejakulasi sebenarnya lebih pada masalah pikiran dari pada fisik.

Nah, jika pria dan pasangannya tidak mempermasalahkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk ejakulasi, maka sebenarnya tidak masalah.

Baca Juga: Tips untuk Mengendalikan Ejakulasi agar Tak Cepat Klimaks

Seorang terapis seks dan penulis buku She Comes First, Ian Kerner, PhD, memberi saran jika seorang pria ragu apakah ejakulasinya bermasalah atau tidak.

Menurutnya, pria bisa merangsang dan membawa pasangannya ke ambang orgasme sebelum melakukan penetrasi. Lalu, jika dia rentan ejakulasi dini, tidak masalah karena keduanya sama-sama puas.

Sebaliknya, jika seorang pria butuh waktu lebih lama dari rata-rata untuk ejakulasi, tetapi ia dan pasangan menikmati sesi seks maraton, maka ejakulasi tertunda ini bisa menjadi bonus yang nyata.

Namun, sebagian pria memang mempermasalahkan soal durasi yang dibutuhkan untuk ejakulasi. Mereka sangat keberatan — begitu juga pasanganya.

Sementara faktor psikis sering memainkan peran besar dalam menciptakan masalah ejakulasi, itu juga kunci dalam mengatasinya.

Berikut adalah beberapa tips tentang apa yang harus dilakukan.

Secara umum ada tiga gangguan ejakulasi, yaitu:

  1. Ejakulasi dini, yang merupakan masalah yang menjadi keluhan utama para pria. Mereka ingin bertahan lebih lama saat berhubungan intim untuk memperpanjang kenikmatan, baik untuk diri sendiri maupun pasangannya.

  2. Ejakulasi tertunda. Diperkirakan 3 persen pria mengalami masalah ejakulasi ini. Mereka Tidak bisa ejakulasi sama sekali, padahal mau dan ereksinya normal.

  3. Ejakulasi mundur (retrograde ejaculation). Ejakulasi ini terjadi ketika air mani bergerak mundur ke kandung kemih alih-alih melalui uretra (tabung yang dilewati urine) dan dikeluarkan.

Mengatasi ejakulasi tertunda

Ada beberapa faktor yang menyebabkan ejakulasi tertunda. Beberapa obat – seperti antidepresan – adalah penyebab umum. Bagi kebanyakan pria, pemicunya adalah usia. Seiring bertambahnya usia, ujung saraf di penis menjadi kurang sensitif.

Hal lain yang terjadi seiring penuaan adalah kemampuan ereksi juga menurun, sehingga menjadi lebih sulit untuk ejakulasi tanpa ereksi penuh. Meski masturbasi juga bisa jadi penyebab ejakulasi tertunda, tapi aktivitas ini juga bisa menjadi obat.

Namun bukan sembarang masturbasi. Terapis seks akan mendorong pria untuk berfantasi tentang pengalaman seksual dengan pasangan mereka saat masturbasi.

Dengan cara itu, seorang pria diminta mencoba untuk memperkirakan, dalam hal kecepatan, tekanan dan teknik, rangsangan yang kemungkinan besar akan dialami melalui rangsangan manual, oral, atau vagina dengan pasangannya.

Mengatasi ejakulasi dini dengan self love

Dalam hal ini, masturbasi juga bisa menjadi cara untuk memperlama durasi seksual. Mengalami orgasme berulang dapat membantu pria memiliki waktu yang lebih lama sebelum klimaks.

Beberapa orang percaya bahwa tips ejakulasi dini terbaik adalah menggandakan jumlah orgasme yang dimiliki setiap minggu. Dan jika itu tidak berhasil, gandakan lagi. Masturbasi juga dapat membantu pria belajar mengendalikan tingkat gairah, hal yang penting untuk menunda orgasme.

Trik lain adalah mengalihkan pikiran dengan memikirkan sesuatu yang membosankan atau bahkan menjijikkan untuk menunda orgasme.

Meskipun ini mungkin berhasil untuk beberapa orang, ini memiliki efek samping yang tidak menguntungkan yakni menjauhkan pria dari pasangan dan pengalaman seksual.

Jangan lupa untuk mencoba trik remas dan berhenti sebentar (squeeze and stop). Seperti namanya, teknik ini melibatkan meremas kepala penis saat orgasme mendekat.

Untuk pria yang tidak terbantu dengan teknik-teknik di atas, ada pilihan farmasi.

Beberapa obat antidepresan – inhibitor reuptake serotonin selektif, atau SSRI – diketahui menyebabkan ejakulasi tertunda. Para peneliti mencobanya sebagai cara untuk mengobati ejakulasi dini.

Baca Juga: Masturbasi Bisa Menunda Ejakulasi

Dokter mungkin akan meresepkan antidepresan untuk diminum empat sampai enam jam sebelum berhubungan. Pria yang rentan terhadap ejakulasi dini biasanya bisa bertahan lebih lama.

Apapun masalah ejakulasi kamu, ada solusinya. Kuncinya adalah mendapatkan bantuan. Tetapi kamu juga perlu berbicara secara terbuka dengan pasangan — sesuatu yang tidak disukai banyak pria.

Sebagai langkah awal kamu bisa berkonsultasi seputar problem seksualitas seperti ejakulasi dini pada ahli yang kompeten. Kamu bisa menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan khawatir, kerahasiaan terjamin.

Cara Cakap Gunakan Menstrual Cup

Bagi pemula, menggunakan menstrual cup memang jadi tantangan tersendiri. Kebiasaan baru menggunakannya dengan mengubah kebiasaan lama menggunakan pembalut atau tampon yang sudah bertahun-tahun dilakukan, memang tidaklah mudah.

Namun, hal itu bukan alasan untuk mundur teratur. Ada kok cara agar penggunaan menstrual cup bisa berhasil. Sehingga kamu bisa merasakan manfaat maksimalnya.

Baca Juga: Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menstrual Cup Digunakan

Beralih dari produk menstruasi sekali pakai ke menstrual cup memberikan pola baru dalam budaya menstruasi kamu. Setelah kamu bisa dan terbiasa menggunakan menstrual cup kamu akan terkesan betapa sederhana dan lebih aman dibandingkan tampon maupun pembalut. Bonusnya adalah kamu bisa menghemat pengeluaran rutin setiap bulan hanya untuk membeli pembalut. Selain itu kamu berhasil mengurangi sampah dengan tidak lagi menggunakan pembalut sekali pakai.

Berikut cara cakap menggunakan menstrual cup agar manfaat maksimalnya bisa kamu tangkap. Sehingga kamu yang pemula bisa jadi mahir dalam waktu singkat.

  1. Cegah noda, bilas dengan air dingin
    Alih-alih membersihkan, air panas justru meninggalkan jejak noda dalam menstrual cup. Karena itu jangan langsung mencucinya dengan air panas. Cukup bilas dengan air biasa atau air kran yang bersih. Apapun warna menstrual cup yang kamu gunakan, setelah digunakan bersihkan dengan air biasa. Bahkan merebusnya setelah selesai siklus menstruasi tidak merupakan sesuatu yang wajib, hanya preferensi pribadi saja. Jika kamu merasa perlu untuk merebusnya jangan terlalu lama cukup 3-5 menit setelah mendidih. Jangan memasaknya terlalu lama karena akan merusak material menstrual cup itu sendiri. Jika sudah rusak, efektivitasnya tentu saja menurun.

  2. Agar tak ada darah tersisa
    Setelah menstrual cup dimasukkan dengan benar dan berada di posisi yang tepat sehingga membuatmu nyaman, tekan otot-otot seperti sedang buang air besar. Kemudian gunakan lap atau kain basah yang steril untuk membersihkan dasar cangkir, tempat katup pegangan berada. Hal ini bertujuan membersihkan sisa darah yang mungkin masih menempel di menstrual cup. Sehingga menstrual cup benar-benar bersih tidak ada darah tersisa di permukaan bawahnya yang akan meninggalkan noda darah pada pakaian dalam.

  3. Pastikan kuku tetap bersih dan aman
    Bagi kamu yang memiliki kuku panjang dan lentik untuk urusan estetika, menggunakan menstrual cup butuh trik khusus karena keberadaan kuku yang runcing cukup menyulitkan dalam proses memasukkan maupun mengeluarkan menstrual cup. Saat memasukkan menstrual cup, jari-jari tangan menumpuk sehingga kuku pun tumpang tindih. Selipkan ibu jari di bawah kuku telunjuk. Pastikan kuku-kuku yang lentik itu tidak menggores menstrual cup maupun jaringan vagina yang lembut itu. Dan yang tidak kalah penting adalah pastikan kebersihan kuku-kuku tetap terjaga dengan membersihkannya secara detail, sebab kuku yang panjang sangat potensial menyimpan bakteri dan kuman terselip di dalamnya.

  4. Bersihkan di manapun berada
    Jika sudah saatnya mengosongkan menstrual cup, segera lakukan jangan ditunda menunggu sampai di rumah saja. Lakukan pengosongan dan bersihkan sekalipun itu harus dilakukan di toilet umum di fasilitas publik seperti mall, kantor, stadion, dan sebagainya. Untuk menyiasatinya kamu bisa membawa botol air yang tidak mencolok untuk membilas menstrual cup dan membersihkan tangan. Pastikan selalu membawa tisu basah untuk membantu membersihkan ketika berada di ruang publik dengan fasilitas wastafel atau toilet yang terbatas. Atau bisa pula menggunakan tisu kering lalu basahkan dengan air untuk membersihkan menstrual cup. Pastikan darah tidak menempel di dasar toilet maupun wastafel. Tuanglah tepat di lubang air wastafel atau toilet sehingga tidak perlu memercik ke permukaan yang kemungkinan sulit dibersihkan.

Itulah beberapa tips menggunakan menstrual cup yang praktis dan nyaman. Kamu bisa menambahkan poin-poin tersebut seiring dengan semakin terbiasanya menggunakan menstrual cup setiap bulannya. Apapun cara yang membuat penggunaan menstrual cup semakin nyaman dan aman, jangan ragu untuk membagikannya kepada orang lain yang juga masih mencari cara yang tepat.

Baca Juga: Do’s and Don’ts saat Membersihkan Menstrual Cup

Jika kamu ingin tahu lebih jauh seputar menstrual cup, kamu bisa bertanya pada dokter yang kompeten. Kamu bisa berkonsultasi secara online dengan cara menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Pengetahuan Soal Metode KB, Salah Satu Bagian Pendidikan Seksual Komprehensif

Di tengah budaya yang menabukan pendidikan seks, seringkali orang jadi kebingungan ketika mau membuat keputusan terkait dengan kesehatan seksual dan reproduksi masing-masing. Pendidikan seksual yang komprehensif sudah banyak diterapkan di negara-negara maju, namun masih sangat sulit diperoleh di Indonesia. Padahal, hal-hal sesederhana seperti cara menunda kehamilan, mengatur jarak kelahiran anak, dan mencegah penyebaran infeksi menular seharusnya dijadikan pengetahuan dasar. Dalam rangka memperingati World Contraception Day 26 September 2021, kali ini Halo DKT akan berbagi informasi mengenai berbagai jenis metode KB yang bisa kamu gunakan bersama dengan pasanganmu.

Baca Juga: Ini 6 Keunggulan Metode KB Implan Alias ‘Susuk’

  • Kondom
    Mudah digunakan dan dapat diakses secara bebas di mana saja, kondom menjadi salah satu alat kontrasepsi andalan banyak pasangan. Cara kerjanya sederhana sekali: kondom menahan sperma agar tidak masuk dan membuahi sel telur. WHO sangat merekomendasikan penggunaan kondom, karena selain bisa mencegah kehamilan, kondom merupakan satu-satunya metode KB yang juga bisa menurunkan risiko penyebaran infeksi menular seksual (IMS) seperti chlamydia, syphilis, gonorrhoea, hepatitis B, dan HIV. Tak hanya itu, kondom juga bisa meningkatkan kualitas hubungan seksual dengan pasangan. Sebagai contoh, kondom berduri dapat digunakan untuk menambah sensasi saat berhubungan seks, sementara kondom beraroma bisa menambah kenikmatan seks oral.

  • Pil KB

    Pil KB merupakan salah satu metode KB hormonal. Cara menggunakannya juga cukup mudah, yaitu dengan diminum satu butir setiap hari pada jam yang sama. Ketika kamu meminum pil KB, lendir leher rahim akan menebal sehingga lebih sulit dilalui oleh sperma (Hill, 2019). Selain itu, lapisan dinding rahim juga akan menipis, agar sel telur tak bisa menempel bila sperma ternyata masih bisa masuk dan berhasil membuahinya. Di Indonesia, pil KB Andalan dan pil KB Elzsa sangat banyak diminati.

  • Suntikan KB
    Suntikan KB juga dapat menjadi alternatif metode KB yang mudah didapatkan. Layanan suntik KB bisa diperoleh di berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari tempat praktik bidan, klinik, puskesmas, hingga rumah sakit. Kamu hanya perlu datang 1 atau 3 bulan sekali, tergantung dari jenis suntikan KB yang kamu pilih.

  • KB Implan
    Bagi orang-orang yang menginginkan metode KB berjangka panjang, KB implan adalah salah satu pilihan yang dapat dimanfaatkan. Sekali pemasangan, implan bisa bertahan hingga 4 tahun. Akan tetapi, bila ingin dilepas sebelum masa perlindungan berakhir, kamu juga bisa melakukannya dengan mengunjungi faskes terdekat. Alat kontrasepsi hormonal yang satu ini berukuran seperti batang korek api dan dimasukkan oleh dokter atau bidan ke bawah permukaan kulit lengan bagian atas dengan menggunakan alat khusus. Prosesnya praktis dan tidak membutuhkan operasi. Efektivitasnya dalam mencegah kehamilan juga sangat tinggi, yaitu 99,9% (WHO, 2018).

  • IUD Tembaga
    Butuh metode KB yang bisa bertahan lebih lama lagi? Pertimbangkanlah untuk menggunakan IUD tembaga. IUD tembaga merupakan alat kontrasepsi yang berbentuk seperti huruf T dan ditempatkan di dalam rahim oleh dokter atau bidan. IUD tembaga dapat digunakan hingga 10 tahun (Dweck & Westen, 2017). Cara kerjanya adalah dengan mengeluarkan ion-ion tembaga yang aman bagi tubuh namun toksik bagi sperma. IUD tembaga juga bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat bila dipasang maksimal 5 hari pasca terjadinya hubungan seks tanpa pengaman.

Baca Juga: Metode KB Terbaik untuk Orang dengan HIV

Itulah 5 jenis metode KB yang bisa digunakan untuk mencegah kehamilan. Mudah-mudahan, sekelumit materi pendidikan seksual yang komprehensif ini bisa membantu kamu membuat keputusan yang dapat menyejahterakan hubunganmu, ya! Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu pun bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Ketika Kondom Kedaluwarsa Lebih Cepat

Kondom kedaluwarsa jika tetap dipakai justru berbahaya untuk kesehatan.

Kondom bisa berfungsi dengan optimal jika digunakan sebelum melewati tanggal kadaluarsanya. Tapi kebanyakan orang berpikir, definisi kondom kedaluwarsa hanyalah yang sudah melewati tanggalnya. Padahal ada faktor-faktor yang juga membuat kondom kedaluwarsa lebih cepat. Meski belum melewati tanggal kadaluarsanya tapi kondisinya sudah tidak baik, maka fungsinya menjadi tidak optimal. Jika kamu tetap memakai kondom yang kadaluarsanya lebih cepat bisa memberikan dampak negatif pada kesehatan.

Baca Juga: Mengenal Lima Tipe Kondom, dari yang Berbintil Sampai Glow in The Dark

Selain sebagai kontrasepsi, kondom juga berfungsi untuk mencegah terjadinya infeksi menular seksual, alergi dan bahkan bisa sampai alergi. Jika kondom kadaluarsa tetap dipakai maka risiko tertular infeksi menular seksual menjadi semakin tinggi. Itu mengapa penting untuk mengetahui apa saja penyebab kondom bisa kadaluarsa lebih cepat, Sehingga kondom yang digunakan tetap dalam kualitas terbaik untuk memberikan perlindungan yang optimal. Berikut penyebab kondom kedaluwarsa lebih cepat:

  • Bahan dasar yang digunakan akan sangat mempengaruhi cepat atau tidaknya masa kedaluwarsa. Kondom berbahan alami seperti yang terbuat dari usus domba atau kulit kambing, biasanya lebih cepat mengalami kadaluarsa. Dan kondom berbahan dasar alami ini juga tidak bisa memberikan proteksi dari infeksi menular seksual. Tapi saat ini kebanyakan bahan dasar kondom adalah lateks, polyurethane dan polyisoprene. Khusus bahan dasar lateks, penelitian menegaskan kalau kondo mini mampu mencegah transmisi patogen ke dalam tubuh. Artinya fungsi proteksinya sangat optimal. Contoh dari kondom berbahan lateks alami adalah kondom Fiesta.
  • Ketika memilih kondom, kamu harus tahu betul kandungan yang ada di dalamnya. Terkadang untuk menambah sensasi ketika menggunakan kondom, produsen memberikan kandungan tambahan seperti pelumas, perasa, dan spermisida. Tapi ternyata kandungan spermisida bisa mempercepat masa kadaluarsa kondom. Sedangkan untuk pelumas dan perasa cenderung membuat kondom tidak cepat rusak.
  • Cara menyimpan kondom sangat mempengaruhi daya kerja kontrasepsi ini. Jika kamu menyimpannya tidak tepat, seperti di tempat yang hangat, lembab atau bahkan panas akan membuat kondom kadaluarsa lebih cepat.

Lantas bagaimanakah mengetahui apakah kondom yang akan digunakan sudah kedaluwarsa atau tidak?

  1. Timah pembungkus kondom dalam keadaan kering. Ini dapat dipastikan kondom dalam keadaan kedaluwarsa. Biasanya aksi kreatif yang dilakukan ketika mengetahui kondom pembukus kering adalah menambahkan lubrikan atau petroleum jelly. Kondom tersebut tetap tidak layak untuk dipakai.
  2. Pelumas yang ada pada kondom terasa lengket. Sebaiknya jangan digunakan karena bisa menimbulkan risiko. Kondom yang terasa lengket adalah ciri dari kondom rusak, jadi jangan dipakai meski tanggal kadaluarsanya belum lewat.
  3. Bungkus kondom berubah warna. Umumnya pembungkus kondom berbahan timah karena materialnya sangat tahan lama. Tapi bukan berarti warna pembukusnya akan selalu baik. Waspadalah ketika timah pembukus kondom yang akan kamu gunakan warnanya terlihat lebih pudar.
  4. Ada lubang pada kondom. Salah satu cara menggunakan kondom yang benar adalah menekan ujung kondom untuk memastikan tidak ada lubang atau sobekan pada kondom. Adapun cara yang benar memakai kondom adalah menekan ujung kondom, sambil meletakkannya di ujung penis. Setelah itu tarik gulungan kondom sampai menutupi seluruh penis. Jangan gunakan kondom jika kamu menemukan ada lubang atau sobekan pada kondom.
  5. Kondom berbau. Jika sesaat setelah dibuka langsung menyeruak aroma tidak sedap dari kondom, jangan digunakan. Ini adalah tanda kondom kadaluarsa yang paling terukur.

Baca Juga: Pakai Dua Kondom Sekaligus Bikin Hubungan Seks Tahan Lama?

Kalau kamu ingin bertanya lebih detail tentang bagaimana memilih kondom yang berkualitas, langsung saja konsultasi ke HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan kuatir, semua informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Inilah Gejala HIV Pada Ibu Hamil yang Harus Dikenali

Pada tahap awal gejala HIV pada ibu hamil mirip dengan gejala flu.

Secara data penelitian, ibu hamil yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) berpotensi untuk menularkannya pada janin 15 sampai 45%. Kabar baiknya, jika dideteksi dengan cepat dan menjalani pengobatan maka penularan HIV dari ibu kepada janin bisa eliminasi. Tapi kenyataanya masih banyak orang, khususnya ibu rumah tangga (IRT) yang tidak mengetahui bagaimana gejala HIV bisa dikenali.

Baca Juga: Ini Bedanya Ruam Kulit Pada Gejala HIV

Mengapa banyak ibu rumah tangga positif HIV?

Padahal faktanya pada 2019 Kemenkes menyebutkan ada sebanyak 16.844 IRT yang positif AIDS di Indonesia. Angka tersebut cukup tinggi diantara profesi lainnya. Karena lingkaran penularannya semakin dekat pada lingkungan keluarga, maka sangat penting untuk mengenali gejala HIV, termasuk pada ibu hamil.

Salah satu penyebab tingginya penularan HIV pada IRT adalah karena melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan pengaman seperti kondom. Penggunaan kondom menjadi bentuk tanggung jawab dalam rumah tangga untuk saling melindungi dari penularan HIV. Karena pada prinsipnya setiap hubungan seksual, baik secara vaginal, oral maupun anal yang dilakukan tanpa pengaman berpotensi terjadinya penularan HIV.

Tapi kondom yang kamu dan pasangan pilih ketika berhubungan seksual sebaiknya yang berbahan lateks, karena sudah terbukti secara ilmiah bisa mencegah transmisi patogen ke dalam tubuh. Dan untuk mencegah kondom rusak saat terjadi gesekan, gunakan juga lubrikan berbahan air. Mengapa? Karena lubrikan berbahan air tidak akan membuat kondom lateks yang kamu gunakan rusak. Adapun kondom berbahan lateks yang berstandar internasional yang bisa kamu pilih untuk aktivitas seksual yang aman adalah Kondom Fiesta dan untuk lubrikannya ada Fiesta Intimate Natural Lubricant.

Ibu hamil wajib mengenali gejala HIV berikut ini.

Prinsipnya gejala HIV pada ibu hamil sama dengan gejala HIV pada umumnya. Adapun gejala HIV di setiap tahapnya berbeda-beda, karena itu kamu perlu mengenalnya.

  • Gejala HIV tahap awal
    Di tahap ini sering kali tidak disadari kalau virus penyebab HIV sudah ada di dalam tubuh karena gejala yang muncul sangat mirip dengan gejala flu. Adapun pada ibu hamil, gejala HIV yang muncul seperti demam, muncul ruam kemerahan pada kulit, sakit kepala, cepat lemas, sakit tenggorokan dan kelenjar getah bening membesar. Di antara beberapa gejala tersebut, yang bisa kamu jadikan tanda waspada adalah kelenjar getah bening yang membesar atau bengkak. Ini memang indikasi infeksi secara umum dan pada ibu hamil apapun bentuk infeksi yang terjadi harus ditangani dengan segera.
  • Gejala HIV tahap kedua.
    Pada tahap ini bisa dibilang justru tidak bergejala sama sekali, maka sering kali disebut sebagai tahap periode jendela. Karena meski tidak bergejala tetap sangat menular karena virus HIV di dalam tubuh bereplikasi dengan cepat. Replikasi inilah yang kemudian melemahkan sistem imun kamu sehingga berpotensi mengalami penyakit lainnya. Kondisi ini tentu berbahaya bagi janin, apalagi jika tidak terdeteksi dengan cepat proses persalinan bisa berpeluang untuk menularkan HIV kepada janin.

    Meski pada tahap ini sering kali tidak bergejala, namun pada beberapa kasus terdapat gejala lanjutan seperti demam yang sering berulang, selalu berkeringat di malam hari, mengalami diare yang tak kunjung sembuh, dan penurunan berat badan yang drastis. Waspadalah ketika berat badan kamu menurun secara drastis, karena idealnya ibu hamil mengalami kenaikan berat badan.

  • Gejala HIV tahap ketiga.
    Karena tidak terdeteksi maka virus HIV semakin melemahkan sistem kekebalan tubuh, alhasil kamu menjadi lebih mudah mengalami infeksi oportunistik seperti tuberkulosis, meningitis, infeksi jamur dan sebagainya. Pada tahap ini, sebenarnya sudah masuk ke tahap Acquired Immune Deficiency Syndrome atau AIDS.

    Gejala spesifik di tahap ini adalah penurunan berat badan yang drastis, muncul bercak putih di lidah, mulut atau tenggorokan, infeksi paru atau pneumonia, diare yang berkelanjutan, kelenjar getah bening yang terus membengkak.

Segeralah memeriksakan diri ketika mengalami gejala-gejala tersebut. Dan cara paling efektif untuk mengetahui apakah gejala tersebut merujuk pada HIV/AIDS, adalah dengan melakukan tes HIV. Tes ini memerlukan dampingan tenaga medis dan konselor sehingga semua proses pemeriksaanya bisa berlangsung optimal.

Baca Juga: Sudah Tahu Beda HIV dan AIDS?

Kalau kamu ingin bertanya lebih detail tentang apa saja gejala HIV yang harus diantisipasi, langsung saja konsultasi ke HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan kuatir, semua informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

5 Tanda Menstruasi yang Normal dan Sehat

Tidak semua wanita bisa secara terbuka membicarakan menstruasi kepada orang lain, sehingga banyak di antara kita yang mungkin tidak tahu bagaimana menstruasi yang normal dan sehat. Biar kamu paham, pelajari yuk tanda menstruasi yang normal itu apa saja!

Baca Juga: Bikin Enggak Nyaman, Ini Penyebab Diare Saat Menstruasi!

Tanda Menstruasi yang Normal

Berikut ini adalah tanda menstruasi yang normal dan sehat.

  1. Tepat waktu
    Tepat waktu artinya datang hanya sekali kali per bulan. Waktunya dapat bervariasi pada masing-masing wanita, tetapi umumnya setiap 26-32 hari sekali masih dianggap normal. Angka ini disebut satu siklus menstruasi.

    Satu siklus menstruasi diukur dari hari pertama keluarnya darah menstruasi (tidak termasuk bercak sebelumnya), hingga hari pertama keluarnya darah menstruasi pada siklus berikutnya.

    Menstruasi tidak selalu datang tepat di hari sesuai siklus, misalnya setiap 28 hari sekali. Kadang, bisa maju atau mundur 2-3 hari itu adalah hal yang normal. Tetapi jika datangnya terlalu terlambat atau terlalu dini, bisa jadi tanda ketidakseimbangan hormon.

    Ketidakseimbangan hormone bisa disebabkan oleh stres, atau kondisi medis seperti Sindrom Ovarium Polikistik atau PCOS, yang membuat siklus menstruasi cenderung lebih panjang dan disertai dengan berbagai ketidakseimbangan metabolisme lainnya.

  2. Tidak menyakitkan
    Beberapa wanita menggambarkan masa menstruasi dengan masa-masa menyiksa karena selalu disertai rasa nyeri yang hebat. Hal ini seharusnya tidak terjadi. Menstruasi yang menyakitkan adalah sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres di tubuh kamu dan harus segera dilakukan pengecekan ke dokter.

    Menstruasi yang disertai rasa tidak nyaman di perut bagian bawah, kembung, bahkan sedikit diare masih tergolong normal. Tetapi jika rasa sakitnya sampai membuat kamu tidak bisa beraktivitas, dan hampir selalu dirasakan setiap kali menstruasi, kemungkinan ada gangguan hormonal, peradangan, atau kelainan organ reproduksi seperti fibroid, endometriosis atau adenomiosis.

  3. Pendarahan wajar dan tidak berlebihan
    Pendarahan menstruasi yang normal berlangsung selama 3-6 hari, tidak sering disertai bekuan atau darah yang bergumpal dan alirannya lancar. Volume darah menstruasi benar-benar bervariasi dan subyektif, namun beberapa ahli menyatakan, dalam satu hari maksimal kamu ganti pembalut 5 kali masih wajar.

    Tetapi jika kamu harus mengganti tampon, pembalut, atau menstruasi cup hingga puluhan kali sehari karena “banjir”, maka ada kemungkinan besar kamu mengalami pendarahan hebat.

    Darah menstruasi yang normal seharusnya berkisar antara 10-35 ml selama satu kali menstruasi. Ini setara dengan total 1 hingga 7 tampon biasa yang direndam selama periode menstruasi.

    Aliran darah menstruasi yang lebih banyak dari biasanya dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon atau kondisi medis yang dijelaskan pada poin 2 di atas, atau bisa karena kekurangan zat besi. Segera cek ke dokter untuk memastikan penyebabnya.

  4. Tidak ada bercak diantara siklus menstruasi
    Bercak adalah sejumlah kecil darah yang dapat terjadi di luar waktu menstruasi. Adanya bercak atau flek juga merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan siklus menstruasi kamu.

    Bercak di tengah siklus menstruasi bahkan tidak boleh diremehkah, harus segera mendapatkan perhatian dokter untuk menyingkirkan kemungkinan buruk. Tetapi tidak perlu cemas duluan, masih ada kemungkinan akibat ketidakseimbangan hormon, seperti juga bercak pramenstruasi. Dengan penyeimbang hormone, masalah ini umumnya akan bisa diselesaikan.

  5. Tidak ada PMS
    PMS atau pre menstruasi sindrom dapat sangat mengganggu dan menyulitkan aktivitas dan hubungan sosial. Hormon dan neurotransmiter di otak normalnya akan terus-menerus berkomunikasi satu sama lain agar tercipta keseimbangan fungsi tubuh. Saat menstruasi, zat kimia otak dapat “dibajak” sehingga komunikasi sedikit terhambat.

    Akibatnya terjadi perubahan suasana hati yang ekstrem, mood swing, serta gejala fisik seperti pusing, payudara nyeri, dan sebagainya.

Baca Juga: Proses Terjadinya Menstruasi Melewati 4 Tahapan Berikut Lho!

Nah, jika kamu mengalami salah satunya, berarti kamu perlu menemui dokter. Jangan sepelekan gangguan menstruasi, dengan selalu memperhatikan tanda menstruasi yang normal. Kamu bisa juga berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

9 Perubahan yang Terjadi pada Vagina Setelah Melahirkan

Salah satu perubahannya adalah keputihan yang lebih banyak.

Setelah melihat tubuh kamu berubah selama kehamilan, sangat normal untuk penasaran dengan keadaan vagina setelah melahirkan. Apakah semuanya akan baik-baik saja di bawah sana? Akankah selamanya berubah? Bagaimana keadaan vagina seseorang setelah operasi Caesar vs. persalinan pervaginam? Mengapa hal ini tak pernah dibicarakan di ruang praktek dokter?

Baca Juga: Inilah Tanda Kehamilan Bermasalah yang Wajib Ibu Kenali

Memang benar bahwa mendorong manusia kecil keluar dari lubang yang “sekecil vagina” memiliki dampak. Tetapi bagi kebanyakan orang, itu tidak seburuk atau permanen seperti yang kita pikir.

Lagi pula, vagina sangat tangguh. Namun, tetap saja butuh waktu, mulai dari 12 minggu hingga satu tahun bagi vagina untuk kembali ke keadaan sebelum melahirkan. Dan beberapa hal mungkin tidak akan pernah 100 persen sama lagi.

Jika kamu melahirkan secara normal, berikut adalah perubahan yang dapat terjadi:

  1. Vagina lebih kering untuk sementara
    Saat hamil, terjadi peningkatan hormon tertentu, termasuk estrogen. Kemudian, setelah melahirkan, estrogen turun, yang dapat menyebabkan area vagina lebih kering.

    Estrogen membantu menjaga jaringan vagina tetap lembab dengan cairan pelumas yang jernih. Tanpa estrogen yang cukup, tidak hanya kelembaban berkurang, jaringan vagina bisa menyusut dan menjadi lebih tipis.

    Semua ini bisa membuat kondisi organ intim jauh lebih kering dari biasanya setelah persalinan.

    Jika kamu tidak menyusui, kelembaban vagina mungkin kembali normal dalam beberapa minggu. Tetapi menyusui dapat menjaga kadar estrogen tetap rendah, yang dapat membuat vagina kering. Kelembapannya akan kembali normal setelah bayi disapih.

  2. Keputihan terasa lebih deras
    Setelah melahirkan, akan ada sisa darah, lendir, dan jaringan yang keluar dari vagina. Kondisi yang disebut masa nifas ini bisa dialami 4-6 minggu pasca persalinan. Warna flek juga berubah-ubah. Biasanya berubah dari warna merah intens menjadi semacam warna merah muda atau coklat sebelum akhirnya menjadi kekuningan.

    Itu sebabnya pada periode nifas ini disarankan tetap memakai pembalut.

  3. Rasa nyeri di vagina dan perineum
    Perineum adalah area antara vagina dan anus. Meskipun itu bukan bagian khusus dari vagina, itu juga bisa robek selama persalinan pervaginam.

    Jika terjadi sobekan saat persalinan atau dokter melakukan episiotomi untuk memperlebar jalan lahir, maka akan terasa nyeri di vagina selama masa pemulihan.

  4. Menstruasi jadi lebih banyak atau sedikit
    Butuh beberapa waktu untuk kembali menstruasi setelah melahirkan. Ada yang cepat, ada pula yang setahun kemudian baru haid lagi.

    Kehamilan membuat hormon tidak stabil, dan tubuh harus mengatur ulang persalinan. Menstruasi juga akan lebih lama kembali normal pada ibu yang menyusui karena rendahnya kadar estrogen.

    Ketika mulai mendapatkan menstruasi lagi, mungkin lebih ringan atau lebih berat dari sebelumnya.

  5. Vagina mungkin lebih lebar
    Meski vagina dan lubang vagina meregang selama persalinan normal, namun kecil kemungkinannya untuk kembali 100 persen.

    Hasilnya: Vagina kamu mungkin sedikit lebih lebar dari sebelumnya. Ini memang bukan pasti akan terjadi, tetapi beberapa orang melaporkan perasaan seperti ini setelah melahirkan.

    Sering kali perasaan vagina lebih longgar itu sebenarnya otot vagina yang lebih lemah. Dalam hal ini latihan kegel dapat membantu sedikit memperkuat otot-otot vagina.

  6. Gampang ngompol
    Melahirkan dapat merusak dasar panggul, yang terdiri dari otot dan jaringan lain yang membantu menjaga organ seperti rahim, kandung kemih, dan usus pada posisi yang benar sehingga berfungsi dengan baik.

    Melahirkan juga dapat mempengaruhi otot dan saraf yang mengontrol kandung kemih dan uretra. Semua ini dapat menyebabkan urine keluar dari tubuh pada waktu yang tidak tepat, seperti saat batuk, melompat, dan tertawa.

    Kabar baiknya, kondisi yang disebut inkontinensia urine ini akan membaik seiring waktu. Sekali lagi, latihan kegel bisa membantu memperkuat otot panggul dan memperbaiki ngompol.

Baca Juga: Tanda Keputihan yang Tidak Normal Selama Kehamilan

Apabila kamu ingin berkonsultasi dengan dokter atau bidan mengenai permasalahan kesehatan reproduksi,kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Yuk, Ungkap Fakta Tentang Menstrual Cup

Ada sejumlah alasan yang membuat seseorang masih maju mundur dalam menggunakan menstrual cup. Salah satunya soal keraguan produk sanitasi menstruasi modern ini dibandingkan dengan produk konvensional seperti tampon dan pembalut.

Keraguan ini wajar kok, sebab belum banyak memang informasi dan edukasi seputar menstrual cup masih relatif sedikit, sehingga masyarakat belum sepenuhnya memahami apa dan bagaimana menstrual cup itu.

Baca Juga: Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Menggunakan Menstrual Cup

Di benak mereka yang masih ragu, ada sejumlah pertanyaan yang paling sering terbesit soal menstrual cup. Berikut sejumlah fakta tentang menstrual cup yang perlu diketahui:

  1. Gunakan dengan benar, bocor pun terhindar
    Jika menstrual cup digunakan dengan benar, tidak akan terjadi kebocoran. Jika terjadi kebocoran, selain cara menggunakannya yang salah bisa pula disebabkan karena tidak dikosongkan tepat pada waktunya, atau ukuran menstrual cup terlalu kecil sehingga tidak sesuai dengan volume darah menstruasi yang dikeluarkan.

  2. Kosongkan tepat waktu
    Rekomendasi paling umum, menstrual cup mesti dikosongkan dua kali sehari dalam 10-12 jam pemakaian. Jika kamu merasa harus mengosongkan lebih sering, karena volume darah menstruasi yang cukup banyak, lakukanlah. Ini akan menghindari kebocoran dan menjaga kebersihan.

  3. Setelah digunakan, apakah harus merebusnya atau cukup cuci saja?
    Karena berbahan latex dan silikon jangan terlalu sering merebusnya, karena bisa merusak material menstrual cup. Setiap kali selesai digunakan cukup cuci bersih dengan air mengalir, keringkan dengan kain pembersih yang steril. Kalaupun mau direbus, lakukan ketika sudah selesai menstruasinya. Cukup 5-10 menit saja.

  4. Bagaimana membersihkannya di toilet umum?
    Buat kamu sibuk dengan mobilitas tinggi, membersihkan menstrual cup seringkali harus dilakukan di toilet umum. Jangan khawatir, di mana pun, menstrual cup tetap bisa dibersihkan. Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun terlebih dulu sebelum melepaskan dan mengosongkannya. Cuci menstrual cup dengan air mengalir, keringkan dengan kain khusus yang steril.

  5. Bisa digunakan saat olahraga
    Jika digunakan dengan benar, menstrual cup aman dan nyaman digunakan dalam kondisi apapun termasuk saat berolahraga. Kendati nyaman digunakan saat latihan, tidak dianjurkan untuk melakukan latihan berat selama beberapa hari pertama menstruasi atau saat volume darah menstruasi sedang fase deras.

  6. Mungkinkah bocor saat tidur dan olahraga?
    Sekali lagi, jika digunakan dengan benar, menstrual cup harusnya tidak bocor. Namun, saat tidur atau berolahraga ada kemungkinan posisi menstrual cup mengalami pergeseran. Itulah sebabnya penting memilih ukuran yang tepat untuk menghindari risiko bergeser yang menjadi pemicu kebocoran.

  7. Tidak memperparah nyeri menstruasi
    Menstrual cup dengan nyeri menstruasi merupakan dua hal yang berbeda. Tidak ada hubungannya menstrual cup dengan nyeri menstruasi seperti kram dan gejala PMS lainnya. apapun produk sanitasi yang kamu gunakan, nyeri menstruasi merupakan proses alami dalam tubuh yang tidak ada hubungannya dengan produk luar. Jika kamu mengalami nyeri menstruasi yang hebat dan mengganggu aktivitas, sudah saatnya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan terapi yang tepat.

  8. Bisakah digunakan bersamaan dengan IUD?
    Bagi kamu pengguna metode KB IUD, wajib konsultasikan dulu ke dokter sebelum memutuskan menggunakan menstrual cup. Karena kedua material yang dimasukkan ke dalam vagina ini, kerap bersentuhan, jadi harus dikonsultasikan terlebih dahulu agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

  9. Jika buang air kecil di menstrual cup
    Jika kamu bisa buang air kecil di menstrual cup, itu tandanya menstrual cup tidak diletakkan dengan benar atau sudah bergeser dari tempatnya karena berbagai alasan. Cangkir menstruasi harus dimasukkan ke dalam vagina, dan urine tidak bisa sampai ke sana. Jadi pastikan menstrual cup sudah berada di tempat yang tepat.

  10. Tidak memicu infeksi
    Menstrual cup tidak memicu infeksi, pemicu infeksi lebih disebabkan karena kebersihan pribadi yang buruk, tidak mencuci tangan dengan benar sehingga tangan yang kotor terkontaminasi kuman menyentuh area genital. Cuci tangan dengan sabun sebelum memakai dan mengeluarkan menstrual cup. Kosongkan menstrual cup maksimal 10-12 jam untuk mencegah infeksi. Sejumlah penelitian melaporkan, beberapa wanita yang mengalami infeksi saat menggunakan menstrual cup lebih banyak disebabkan oleh infeksi berulang yang memang sudah sering dialami karena kebersihan pribadi yang buruk. Tidak perlu dilumasi sebelum digunakan. Jangan mencucinya dengan alkohol, cuka, soda, maupun hidrogen peroksida karena akan merusak permukaan menstrual cup.

  11. Agar orangtua mengizinkan menstrual cup
    Bagi gadis remaja, tantangan berikutnya adalah meminta restu orang tua untuk mengizinkan pemakaian menstrual cup. Bicaralah dengan baik, sampaikan padanya fakta seputar menstrual cup dari sumber yang terpercaya. Jelaskan alasanmu mengapa memilih menstrual cup. Yakinkan bahwa kamu bisa menggunakan dengan benar, memilih ukuran yang tepat sehingga aman dan nyaman digunakan tanpa merusak area genital.

  12. Efektif saat menstruasi sedang derasnya
    Mari bandingkan daya tampung menstrual cup dengan pembalut dan tampon. Faktanya, pembalut dapat menyerap 12 ml darah menstruasi, tampon ukuran extra mampu menyerap 15-18 ml. Sedangkan menstrual cup mampu menampung 41 ml darah menstruasi. Jadi menstrual cup sangat aman digunakan bahkan dalam fase deras menstruasi.

Baca Juga: Tujuh Tanda saatnya Kamu Beralih ke Menstrual Cup

Itulah fakta tentang menstrual cup yang wajib kamu ketahui. Bagaimana, sudah siap beralih ke menstrual cup? Jika kamu ingin berkonsultasi sebelum menggunakannya, kamu bisa berkonsultasi secara online dengan menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.